0 0
Read Time:2 Minute, 28 Second

dianrakyat.co.id, Batavia – Penderita kanker bisa berpuasa di bulan Ramadhan jika berkonsultasi dengan dokter yang merawatnya.

Jika dokter Anda sudah memberikan lampu hijau untuk berpuasa, pastikan Anda selalu mengikuti anjuran yang diberikan kepada Anda.

Pastikan juga Anda mengikuti pola makan gizi Anda agar tetap memenuhi kebutuhan nutrisi harian Anda, kata Budi Harapan Siregar, Konsultan Bedah Onkologi Eka Hospital Bekasi, dalam siaran pers yang dikeluarkan, Sabtu (16/3/2024).

Selama konsultasi, dokter mungkin akan meresepkan beberapa hal, kecuali pasien kanker tidak boleh berpuasa. Budi mengatakan, setidaknya ada empat hal yang harus dihindari, yakni mengonsumsi makanan mentah

Seorang pasien kanker sebaiknya hanya makan makanan yang dimasak sepenuhnya untuk menghindari bahaya makanan.

Ketika pasien mengalami penyakit kanker, maka daya tahan tubuh pasien menjadi lebih lemah dibandingkan dengan mereka yang sehat.

Oleh karena itu, Anda juga lebih rentan terhadap virus atau bakteri. “Makan yang dimasak adalah cara lain untuk mengharapkannya,” kata Budi. Makan makanan pedas

Salah satu efek samping kemoterapi adalah sariawan. Mengonsumsi makanan pedas bisa memperburuk kondisi ini.

“Makanlah terlebih dahulu di pagi hari, hindari makanan pedas dan berlemak, lalu berbuka puasa. Selain itu, mengonsumsi makanan pedas dalam waktu lama setelah perut kosong dapat meningkatkan risiko terjadinya masalah asam lambung, kata Budi.

Menghancurkan yang manis selalu menggoda. Namun ini adalah salah satu hal yang sebaiknya dihindari oleh penderita kanker saat berpuasa.

Sebaiknya penderita kanker menghindari makanan tinggi gula, garam, alkohol, serta yang mengandung lemak jenuh dan lemak trans. Makanan tersebut sering ditemukan pada mentega, makanan cepat saji, minuman bersoda, minuman dan gorengan. Paksakan dirimu

Yang terakhir, bagi penderita kanker yang ingin berpuasa, jangan memaksakannya.

“Yang harus dihindari adalah memaksakan diri. Jika Anda merasa lelah dan letih, pertimbangkan untuk istirahat.

“Padahal, memaksakan diri menderita kanker bisa menghambat kesembuhan. Apalagi agama biasanya menerima mereka yang berpuasa, jelas Budi.

Sebelumnya, Budi mengatakan, pasien kanker boleh berpuasa di bulan Ramadhan asalkan dokter mengizinkannya.

Dokter akan menilai kondisi pasien dan memberikan berbagai gejala yang memerlukan perhatian. Catatan ini berkaitan dengan apa saja yang harus dipersiapkan pasien sebelum berpuasa.

Salah satu hal yang perlu dipersiapkan sebelum berpuasa adalah saran dari ahli onkologi. Konsultasi dilakukan untuk mengetahui kebugaran kondisi tubuh, pengobatan yang diterima dan efek samping apa saja yang timbul.

Meskipun banyak jurnal menyatakan bahwa puasa bermanfaat untuk pengobatan kanker, situasi setiap pasien berbeda-beda. Tidak sedikit penderita kanker mengalami penurunan berat badan yang berujung pada penurunan berat badan. Hal ini dapat membuat pasien merasa sangat lelah.

“Dalam kondisi seperti itu, tidak dianjurkan berpuasa di bulan Ramadhan. Karena jika dipaksakan akan memperlambat proses penyembuhan,” kata Budi.

Selain konsultasi lanjutan dengan dokter onkologi Budi, penting juga untuk berdiskusi dengan ahli gizi. Sebab saat ia berpuasa di bulan Ramadhan, waktu makannya sudah habis. Oleh karena itu, makanan yang dikonsumsi harus memenuhi kebutuhan gizi. Makanan yang boleh dikonsumsi saat berbuka dan sahur mengandung: Biji-bijian utuh Sayur dan buah-buahan Kacang-kacangan Biji-bijian.

“Anda juga bisa memasukkan daging tanpa lemak, ikan, telur, unggas, dan produk susu rendah lemak dalam jumlah sedang sebagai bagian dari asupan protein Anda,” tambahnya.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D