JAKARTA: Dampak dahsyat yang ditimbulkan oleh benda seukuran Mars yang menghantam Bumi sekitar 4,5 miliar tahun lalu menimbulkan dampak yang tidak biasa, mulai dari tidak berbahaya hingga menimbulkan bencana.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa dampaknya kemungkinan besar akan memicu pergerakan pada kerak bumi yang hancur.
Efek Theia, demikian sebutannya, diperkirakan telah membuang puing-puing ke bulan dan memperkaya bumi dengan unsur-unsur yang diperlukan untuk kehidupan.
Namun perannya dalam pembentukan trombosit, pecahan kerak bumi yang mengapung di mantel bumi, masih belum jelas.
Tahun lalu, para ilmuwan menemukan bukti yang mereka duga sebagai sisa-sisa Theia di Bumi, mirip dengan sisa-sisa Theia di Bulan.
Studi baru, yang diterbitkan dalam jurnal Nature Geoscience, menggunakan simulasi komputer untuk memodelkan dampak Theia dan dampaknya terhadap Bumi.
Seperti dilansir Science Alert, para ilmuwan menemukan bahwa dampaknya kemungkinan besar akan menciptakan gumpalan besar benda panas dan tebal di dalam mantel bumi.
Plum kering ini disebut “ditiup”, dan kemudian naik ke permukaan, mendorong kulit dan membentuk pelat unsur baru.
Penelitian ini memberikan bukti lebih lanjut bahwa Theia berperan penting dalam awal perkembangan Bumi. Dampaknya tidak hanya menciptakan bulan, tetapi mungkin juga membentuk planet yang kita tinggali saat ini.