dianrakyat.co.id, Jakarta – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengumumkan perluasan kerja sama dengan Google Cloud. Kemitraan ini hadir untuk mendukung pengembangan inovasi AI khusus bidang kesehatan
Disebutkan, kolaborasi dalam hal produksi AI ini juga sejalan dengan tujuan yang tertuang dalam rencana transformasi kesehatan digital pemerintah Indonesia serta rencana Visi Digital Indonesia 2045.
Perlu diketahui, kolaborasi kedua organisasi ini dimulai pada tahun 2022. Google Cloud sendiri terus berupaya menciptakan lingkungan yang aman untuk menguji inovasi AI di tingkat bisnis, termasuk yang dimodifikasi secara klinis.
“Seiring dengan upaya kami untuk memajukan penerapan AI, keseimbangan antara inovasi dan pertimbangan etis sangat penting bagi kesuksesan. Dengan berpegang pada prinsip dan praktik AI yang bertanggung jawab, kami dapat memastikan bahwa kami dapat memanfaatkan kekuatan AI sekaligus melindungi kesejahteraan. masyarakat,” kata Head of Transformation Digital. Kantor Kementerian Kesehatan Setiaji dalam keterangan resmi yang diterima, Selasa (7/5/2024).
Kemitraan terbaru ini dikatakan merupakan bagian dari tujuan Kementerian Kesehatan untuk meningkatkan akses, pemanfaatan, dan hasil layanan kesehatan bagi semua orang di Indonesia, sekaligus mendukung upaya berkelanjutan Google Cloud untuk meningkatkan proses di sektor layanan kesehatan Indonesia.
“Kolaborasi kami dengan Kementerian Kesehatan sangat penting sebagai landasan bagi pertumbuhan solusi AI yang aman dan terjamin di sektor kesehatan Indonesia, menciptakan cara untuk mengakses informasi kesehatan sesuai permintaan dan diagnosis, atau rencana pengobatan yang lebih akurat dengan tetap menjaga privasi dan keamanan data pasien,” kata Country Director Google Cloud Indonesia Fanly Tanto.
Lebih lanjut Fanly menjelaskan, saat Google Cloud memperkenalkan pengembangan AI baru pada produknya, ada dua komitmen yang dibuat perusahaan, yaitu memberikan kemampuan dukungan yang kuat dan memastikan bahwa teknologi tersebut mencakup perlindungan yang tepat bagi organisasi, pengguna, dan masyarakat.
Di sisi lain, Google Cloud menghadirkan sejumlah layanan utama di ajang Google Cloud Next 2024. Salah satunya yang terus ditingkatkan kemampuannya adalah Vertex AI.
Sekadar informasi, Vertex AI adalah platform yang ditujukan untuk organisasi yang mengembangkan dan meluncurkan layanan AI mereka. Platform ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 2021.
Director of Product Management Google Vertex AI, Nenshad Bardoliwalla, mengatakan ada empat hal penting yang dihadirkan Vertex AI pada ajang Google Cloud Next tahun ini. Pertama, infrastruktur.
Mereka menjelaskan bahwa pengguna Google Cloud kini dapat memilih antara infrastruktur yang ditawarkan Google berdasarkan pembelajaran mesin, atau GPU dari NVIDIA. Selain itu, hal lain yang juga ditingkatkan adalah hadirnya AI generatif.
Setelah tahun 2023 menjadi masa eksperimen pengembangan AI generatif, kini Google Cloud meningkatkan layanannya dengan memperkenalkan kemampuan baru untuk pengelolaan cepat.
“Jadi kami memperkenalkan kemampuan manajemen cepat baru untuk memudahkan pengguna mengelola berbagai versi kosmetik,” kata Nenshad kepada Tekno dianrakyat.co.id saat acara Google Cloud Next 2024.
Selain itu, tahun depan Google juga menghadirkan preview Gemini 1.5 Pro. Nenshad mengklaim, ini adalah model industri terkemuka karena memungkinkan pengguna menyetor hingga 1 juta token, dan sepenuhnya serbaguna.
“Anda bisa sekaligus memasukkan informasi di Gemini, mulai dari dokumen, foto, video, audio, lalu meminta Gemini menangani empat model berbeda. Ini sungguh luar biasa,” ujarnya.
Penemuan lain yang juga diperkenalkan Google kali ini adalah pembuat proxy. Menurut Nenshad, pengguna dapat menggunakan pembuat agen untuk membuat peran pembantu khusus guna membantu mereka mencapai hasil yang diinginkan.
“Agen dapat membantu saya membuat kampanye pemasaran, membantu menciptakan tunjangan karyawan, atau membantu membeli pakaian,” katanya. Ia mengatakan agen ini akan lebih kuat dibandingkan chatbot tradisional.
Sekadar informasi, agen adalah entitas cerdas yang dapat melakukan beberapa tindakan untuk membantu penggunanya mencapai tujuan tertentu.
Dengan semakin meluasnya penggunaan AI kini dengan sejumlah layanan baru, Google pun membeberkan prospek penggunaan teknologi tersebut oleh perusahaan atau bisnis.
Menurut Nenshad, banyak bisnis di seluruh dunia sudah mengetahui apa yang dapat diberikan oleh AI, berdasarkan bukti terkini. Dari situlah beberapa perusahaan akan mencoba memanfaatkan teknologi ini agar tetap relevan di masa depan.
“Saya juga berpikir masyarakat telah melihat kekuatan teknologi ini dalam kehidupan pribadi mereka, dan itu akan menginspirasi mereka juga dalam hal bisnis,” jelasnya.
Dalam hal ini, kata dia, tidak dapat dipungkiri bahwa AI akan menjadi inovasi teknologi berikutnya. Jadi teknologi ini secara tidak langsung mendorong masyarakat untuk mulai belajar dan menggunakannya untuk memberikan dampak pada bisnisnya.
Namun, tidak dipungkiri bahwa banyak perusahaan di dunia yang masih mencoba mencari cara untuk memanfaatkan teknologi tersebut. Oleh karena itu, kata dia, saat ini penggunaannya masih dalam tahap awal, namun kecil kemungkinannya akan dikembangkan lebih lanjut di masa mendatang.