Jakarta, dianrakyat.co.id – Dedi Corbusier naik pangkat menjadi letnan kolonel (letnan kolonel) pada tahun 2022. Pada tahun 2024 Seorang guru bernama Siamsul membantah pangkat letnan kolonel yang diberikan kepada Dedi.
Perkara tersebut telah didaftarkan di Pengadilan Tinggi Jakarta. Pada Kamis, 17 Oktober 2024, sidang Syamsul dalam posisi Dedi Corbusier digelar yang keempat kalinya. Dedi tidak hadir dan diwakili oleh Kementerian Pertahanan, departemen yang menawarkan jabatan tersebut. Maju cepat, oke?
Sementara Syamsul hadir. FYI Syamsul adalah seorang guru. Syamsul saat dihubungi mengaku ingin mengetahui apakah penilaiannya melalui metode yang ada.
“Jadi saya menilai letnan kolonelnya, bukan satu orang. Makanya dia didatangi pengacara Kementerian Pertahanan,” kata Syamsul saat ditemui di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis, 17 Oktober 2024. .
Ia menambahkan: “Saya tidak membenci korbannya, saya juga tidak mempunyai masalah pribadi apa pun. Oleh karena itu, tujuan dari kasus ini adalah untuk menguji apakah penghargaan tersebut mematuhi persyaratan undang-undang yang ada.’
Syamsul menanyakan alasan Dedi Corbusier diberi pangkat letnan kolonel. Jika karena memiliki akun media sosial yang lagi ngetren dengan jumlah penggemar yang banyak, maka Syamsul yakin banyak publik figur yang bisa mendapatkan posisi tersebut.
“Kalau hanya punya akun YouTube dan penerima penghargaan lainnya, otomatis banyak yang bisa mendapat pangkat letnan kolonel, misalnya Rafi Ahmad bukan hanya dokter, Sarki Uya Kuya dan artis lain yang mendapat suara tidak mendesak,” ujarnya.
Syamsul berharap Dedi Corbusier datang ke persidangan berikutnya untuk melakukan mediasi. “Kami berharap Letkol Dedi Corbusier nanti ikut terlibat dalam rekonsiliasi, saya harap begitu,” kata Syamsul. Bantu Prabowo Melawan Korupsi, Edukasi: Perlunya Buat Rencana Aksi dengan Memperhatikan Masalah Sosial Presiden RI Prabowo Subianto pernah meminta para koruptor mengembalikan uang curian yang mempermalukan negara dianrakyat.co.id.co.id 30 Desember 2024