0 0
Read Time:1 Minute, 36 Second

Guru Besar Universitas Negeri Semarang (Unnes), Prof. Tandio berharap Pekan Olahraga Nasional (PON) berada di bawah kendali pemerintah pusat, khususnya Kementerian Olahraga (Kamenpura). Ini menjadi ujian penyelenggaraan PON XXI di Aceh, Sumatera Utara.

“Kalau PON berikutnya di NTB/NTT, akan ada sisi positifnya karena bisa belajar lebih banyak menyelenggarakan acara seperti itu. Pemerintah pusat tidak boleh lepas tangan karena menurut saya ada sisi positifnya, yang artinya “Namun, penuh pengendaliannya dari Kemenpora,” kata Prof Tandio, Selasa (10/10/2024).

Menurut Tandio, Connie memang bertanggung jawab. Namun sumber dana utama berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

“Ya KONI, tapi dananya tetap dari Kemenpora RI. Artinya Kemenpora harus mengontrol dan persiapannya tidak kurang dari tiga bulan mereka senang. waktu yang lama untuk mempersiapkan sumber daya manusianya.

PON harus menjadi ajang pembinaan atlet olimpiade tanah air. Oleh karena itu, ada kesinambungan antara latihan di PON dengan ajang olahraga internasional.

Ia mengkritik banyaknya pertandingan yang digelar di PON XXI. Banyak cabang olahraga yang tidak dipertandingkan di olimpiade namun dipertandingkan di PON.

“Olahraga yang dipertandingkan juga ekstrim dan ekstrim. Perlombaan non-Olimpiade lebih banyak dibandingkan dengan perhelatan Olimpiade itu sendiri. Oleh karena itu, PON tidak tepat jika dikaitkan dengan Olimpiade,” ujarnya.

Ia menyarankan, pada cabang olahraga selain olimpiade, pemerintah harus mengatur waktu khusus untuk kompetisi tingkat nasional. Oleh karena itu, PON dikhususkan pada cabang olahraga yang dipertandingkan di Olimpiade.

“Saya pribadi selalu bilang, PON itu olahraga olimpiade dan memang seharusnya begitu. Kalau cabor lain, pikirkan kecepatannya yang lain. Jaraknya terkendali, olimpiadenya serius, fasilitasnya keren. dilakukan seperti PON,” ujarnya.

Mengenai waktu pelaksanaannya, seharusnya diadakan setiap empat tahun sekali. Tak masalah jika PON digelar pada tahun yang sama dengan Olimpiade.

“Kalau pakai siklus 4 tahun wajar saja, jangan ditambah atau dikurangi. Apalagi tahunnya sama dengan olimpiade, jadi kalau ada kaitannya dengan seri PON juga boleh. Katanya, “PON tahun ini Agar juara PON bisa lolos ke Olimpiade, perlu proses, artinya pemenang PON tidak boleh langsung ke Olimpiade.”

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D