Jakarta, dianrakyat.co.id – Saat ini kabar perceraian Reuben Ons dan Sarwenda Tan tengah menyedot perhatian publik. Saat proses perceraian berlangsung, terungkap bahwa Sarwenda juga sedang berjuang melawan penyakit serius.
Dalam podcast bersama Melanie Ricardo, Sarwenda mengungkapkan bahwa dirinya telah menderita kista batang otak selama dua tahun. Situasi ini tentu menjadi pukulan besar bagi dirinya dan keluarganya.
Salwenda Tan dikutip dari kanal YouTube Melanie Ricardo pada Minggu 4 Juli 2024 mengatakan, “(Kista) itu ada di batang otak, jadi (kista) itu menempel di otak kecil di bawah.”
Sarwenda juga mengungkapkan, penyakit tersebut kemungkinan besar tidak akan pernah bisa disembuhkan sepenuhnya. “Kak, tidak ada yang bisa kamu lakukan,” kata Sarwenda.
Lebih lanjut, ibu tiga anak ini menjelaskan bahwa memilih operasi pengangkatan kista sangatlah berisiko.
“Artinya ada risiko kelumpuhan bahasa, karena ada keseimbangan di batang otak. Jadi, seperti bahasa, saya ceroboh,” katanya.
Melihat risiko tersebut, wanita kelahiran 29 Agustus 1989 ini memilih tidak menjalani operasi dan hanya berusaha membiasakan diri dengan keadaan saat ini.
“Anda bisa hidup dengan kista tersebut selama tidak mengganggu aktivitas Anda,” ujarnya dengan tekad.
Meski demikian, mantan anggota Cherry Bell itu tetap menjalani pemeriksaan kesehatan rutin untuk memantau perkembangan kista. Sarwenda mengatakan dia menjalani tes setiap enam bulan dan hasil tes sebelumnya menunjukkan kistanya tidak membesar.
“Namun kami masih memerlukan pengobatan, dan kemarin kami akan melakukan tes selama enam bulan, dan dalam setahun kami akan melihat apakah penyakitnya sudah berkembang. Untungnya diare kemarin tidak bertambah parah,” tegasnya.
Ngomong-ngomong, kista otak adalah kantung berisi cairan yang disebabkan oleh penumpukan cairan di otak dan mungkin bersifat kanker atau tidak. Bahkan kista otak non-kanker dapat menimbulkan masalah dengan menekan jaringan otak, menyebabkan sakit kepala, penglihatan kabur, dan mual. Pada Hari Jantung Sedunia, hanya ada beberapa ratus dokter di Indonesia yang bisa melakukan tes kateterisasi jantung. Indonesia hanya memiliki sekitar 300 hingga 400 dokter dan 1.700 ahli jantung yang mampu menangani serangan jantung. dianrakyat.co.id.co.id 28 September 2024