dianrakyat.co.id, Jakarta – Timnas Indonesia menorehkan sejarah dengan lolos ke semifinal Piala Asia U-23 2024 setelah Garuda Muda mengalahkan Korea Selatan dalam adu penalti.
Sontak, Shin Tae Yong langsung mendapat pujian dari seluruh warganet Indonesia termasuk netizen. Rupanya nama Pelatih Garuda Muda X sudah menjadi trending topik di Twitter.
Pantauan tim Tekno dianrakyat.co.id, Jumat (26/4/2024), kata kunci “Shin Tae Yong” di-tweet sebanyak 14.000 kali. Selain itu, #TimnasDay, #AFCU23, Hernando, Korea Selatan, dan Arkhan juga menjadi trending hari ini.
Di bawah ini adalah beberapa tweet dari seluruh web yang dikumpulkan dari platform media sosial X.
“Kakek Dejau lho, masih ingatkah kamu saat dia bersiul kepada timnas dan bercanda?” Terima kasih Shin Tae Yong 🙏🏼♥️,” kata @b****.
Akun:
“Usai pertandingan dan STY, para pemain bersorak dan menyemangati para pemain timnas. Dan bahkan para suporter pun bersorak atas nama Shin Tae Yong,” tulis @K******.
“Pemain Korsel selebrasi begini, tapi akhirnya langsung kalah gara-gara joget Hernando. Alhamdulillah gol Shin Tae Yong bener-bener top 4, Bismillah, 1 langkah lagi ke Olimpiade. 🥹🇮🇩,” ucapnya @W**** X Dikatakan di jejaring sosial.
“Setelah ini, lawan terberat Shin Tae-yong bukanlah Jepang, Arab Saudi, atau Irak, melainkan otoritas imigrasi Korea Selatan,” kata @A****.
“Pak @erickthohir segera perpanjang kontrak pelatih Shin Tae Yong, lihat permainannya tunggu apa lagi,” tulis @t******.
Selain memuji strategi Garuda Muda saat menghadapi Korea Selatan, netizen Tanah Air juga menyoroti kinerja kiper Hernando yang sukses mengonversi tendangan penalti.
Akun @r****** men-tweet: “Hernando punya pikiran baja.”
“Hernando, kamu pahlawan 🇮🇩,” kata @P****.
Sementara itu, netizen memuji Pratham Arhan yang berhasil mengamankan kemenangan Indonesia dan melaju ke babak semifinal.
Timnas Indonesia menjalani drama adu penalti panjang untuk menyingkirkan 10 pemain Korea Selatan di babak perempat final Piala Asia U-23 WIB 2024 WIB, Jumat dini hari (26/4/2024). Garuda Muda menang 11-10 (2-2) melalui adu penalti.
Saat pertandingan dimulai, Korea Selatan menguasai bola dan Indonesia beberapa kali menekan.
Pada menit ke-8, Korsel mengira sudah unggul setelah Lee Kang-hee memanfaatkan bola lepas setelah Indonesia gagal mengantisipasi tendangan bebas. Untungnya, video asisten wasit (VAR) menganulir pemain asal Korea Selatan tersebut setelah ia dianggap offside.
Indonesia membalasnya pada menit ke-15. Usai serangan bola pendek gagal, Rafael Struik melepaskan tembakan jarak jauh yang gagal diantisipasi kiper lawan. Indonesia memimpin 1-0.
Usai unggul, Garuda Muda mencoba memperlebar keunggulan. Lemparan jauh Pratham Arhan berujung pada situasi berbahaya. Namun, pasukan Shin Tae Yen gagal memanfaatkan beberapa peluang. Salah satunya adalah kolaborasi Raphael Struik dan Marcelino Ferdinand.
Di sisi lain, pertahanan tim U-23 Indonesia mampu membendung setiap serangan Korsel. Sayangnya, sebuah kecelakaan menimpa Garuda Muda. Pada menit ke-45, sundulan Eom Ji-sung dibelokkan oleh Komong Taegu hingga berhasil menaklukkan Hernando Arri.
Namun, Indonesia kembali memimpin di masa tambahan waktu. Pada menit 45+3, Rafael Struik mencetak gol keduanya setelah pemain bertahan asal Korea Selatan ragu-ragu menunggu umpan panjang.
Raphael Struck nyaris menjadi pembuat hat-trick andai usahanya tidak bisa diselamatkan kiper lawan di sisa waktu. Skor tetap tidak berubah di paruh pertama pertandingan antara Korea Selatan dan Indonesia.
Korea Selatan melakukan tiga pergantian pemain di babak kedua untuk membalikkan keadaan. Namun, mereka masih kesulitan menembus lini belakang Indonesia.
Garuda Muda tetap berbahaya dan menciptakan beberapa peluang. Tendangan voli Rafael Struck masih melebar. Begitu pula pengalaman orang pertama.
Rafael Struic dan Marcelino Ferdinand juga menyia-nyiakan peluang di 30 menit tersisa.
Setelah itu, Korea Selatan mengepung pertahanan Indonesia. Kang Seong-jin, Lee Young-joon, dan Kang Sang-eun bergantian menembak, meski tidak ada satupun yang mencetak gol.
Dengan keunggulannya, momentum Korea Selatan digagalkan oleh VAR. Pemain pengganti Lee Young-joon, yang sebelumnya menerima kartu kuning setelah melakukan tekel terhadap Justin Hubner, diketahui melakukan pelanggaran yang lebih serius. Dia dikeluarkan dari lapangan pada menit ke-70.
Meski bertangan pendek, Korea Selatan mencoba menyamakan kedudukan melalui Jeong Sang-bin dan Cho Hyun-taek. Sementara itu, Rafael Struik juga kesulitan mencetak gol hat-trick.
Saat mencoba mencetak gol ketiga untuk mengakhiri perlawanan Korea Selatan, Indonesia kalah. Cheong Sang-bin melakukan serangan balik dan menyamakan skor pada menit ke-84.
Baru di sini Indonesia menguasai bola. Sayangnya, mereka gagal memaksimalkan keuntungan dibandingkan jumlah pemain. Pertandingan berlanjut ke perpanjangan waktu.
Di babak perpanjangan waktu, kedua tim berusaha memanfaatkan sisa tenaga untuk memberikan tekanan kepada lawannya. Namun, banyak peluang bersih yang tidak tercipta. Sebaliknya, yang terjadi justru banjir pelanggaran.
Peluang terbaik datang dari Justin Hubner yang sepakannya berhasil diselamatkan Baek Yong Boom. Bola jatuh ke kaki James Kelly Sroyer yang sepakannya masih melebar. Tendangan Nathan Tjo-a-on dan sundulan Ramzan Sananta juga masih melebar dari sasaran. Seharusnya adu penalti.
Sepuluh Penampil Teratas: Kim Min-woo, Ramzan Sananta, Lee Kang-hee, Pratham Arhan, Hwang Jae-won, Raphael Struik, Paik Sang-hoon, Marcelino Ferdinand, Baeon Joon-soo dan Justin Habner berhasil menyelesaikan tarian mereka. .
Pemain keenam asal Korea Selatan Kang Sang-yoon menjadi nama pertama yang gagal mencetak gol. Namun Arkhan Fikri juga menyia-nyiakan peluang untuk membawa Indonesia meraih kemenangan.
Cheong Sang-bin, Jem Kelly Sroyer, Hong Yoon-sang, Rizky Ridow, Cho Hyun-taek, Muhammad Ferrari, Baek Yong-bum dan Hernando Ary kemudian mencetak gol.
Kicchahar berbalik lagi. Kim Min Woo dan Ramzan Sananta sukses. Lee Kang Hee gagal dan akhirnya Indonesia menang lewat Arhan pertama.