dianrakyat.co.id, Jakarta – Hingga saat ini Indonesia masih menghadapi permasalahan terkait perlindungan air bersih. Perubahan iklim, kejenuhan yang cepat, dan terbatasnya sumber daya air menghadirkan tantangan unik bagi perusahaan air minum di seluruh negeri. Pada saat yang sama, kehilangan air (tanpa uang air) juga harus diperhatikan.
Dalam upaya menjawab tantangan tersebut, perusahaan teknologi internasional Bima Sakti Altera (BSA) menawarkan teknologi Smart Water Grid Management (SWGM).
Direktur Bima Shakti Altera Putri Respati mengatakan SWGM berhasil memberikan informasi yang memadai mengenai permasalahan kebocoran air.
“Sebagai organisasi lokal, BSA memahami betul permasalahan dan kebutuhan perusahaan air minum seperti PDAM. Salah satu solusi teknologi canggih kami Smart Water Grid Management (SWGM) telah berhasil memberikan informasi detail mengenai krisis air. Putri Respati dalam sambutannya.
Dijelaskan bahwa SWGM dirancang sesuai dengan kondisi setempat agar efektif dan efisien.
“Solusi ini dirancang untuk beradaptasi dengan kondisi lokal yang sangat berbeda dengan negara lain, serta memberikan kinerja dan efisiensi yang lebih baik kepada pelanggan kami,” ujarnya.
SWGM mengintegrasikan berbagai aspek pengelolaan air, mulai dari infrastruktur, risiko hingga analisis data. Pendekatan ini berbeda dengan solusi lengkap yang ditawarkan perusahaan teknologi lain, sehingga menurut Putri memberikan nilai tambah bagi pengguna.
Sistem SWGM menggunakan sensor Internet of Things (IoT) dan pembelajaran mesin untuk memantau, menganalisis, dan mengoptimalkan seluruh rantai pasokan air secara real time. Selain itu, sistem dapat mendeteksi masalah seperti kebocoran, pipa pecah, atau penggunaan air yang tidak tepat, sehingga mempercepat pengolahan dan mengurangi kehilangan air.
Diketahui lebih dari 100 PDAM di Indonesia telah mengadopsi teknologi BSA dalam 15 tahun terakhir. Salah satu kelebihannya adalah BSA menawarkan fitur yang nyaman untuk lokasi terpencil.
Mobile Locket adalah salah satu model terbaik yang memungkinkan proses pembayaran digital dilakukan di luar negeri di lokasi terpencil dengan bantuan staf lapangan. Fitur ini menyesuaikan dengan kondisi wilayah di Indonesia dengan akses internet yang terbatas.
Komitmen BSA terhadap inovasi teknologi juga terlihat pada pengembangan sistem bangunan cerdas yang berada dalam proses Proof of Concept (POC). Melalui pengembangan teknologi yang berkelanjutan, BSA memastikan solusi yang diberikan tetap relevan dan mampu bersaing dengan teknologi baru dari luar negeri.
Teknologi yang dikembangkan anak negeri melalui BSA ini mendapat pujian dari Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuliyono. Forum Air Dunia 2024 Menteri Basuki mengunjungi stan BSA pada Forum Air Dunia 2024 dan memuji kemampuan perusahaan dalam mengembangkan teknologi asli untuk mengatasi masalah air dan energi di Indonesia.
Putriki, Menteri Basuki mengaku terkesan dengan kualitas teknologi BSA yang tidak kalah dengan teknologi luar negeri.
“Kami sangat mengapresiasi respon positif Menteri Basuki mengenai teknologi BSA, sebuah teknologi asli yang dikembangkan oleh generasi muda Indonesia. Ya, respon positif ini menjadi semangat bagi BSA untuk terus menghasilkan produk-produk berkualitas dan bermanfaat bagi negeri tercinta ini. jelas Putri.
Diakui Putri, setelah mengikuti WWF 2024, banyak peluang bagi pihaknya untuk berkolaborasi dengan banyak pihak di tingkat nasional dan internasional.
Kedepannya, BSA berkomitmen untuk terus melakukan penelitian dan pengembangan untuk menciptakan teknologi baru sebagai solusi permasalahan air bersih dengan mengembangkan teknologi IoT, kecerdasan buatan dan teknologi hijau dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi, keselamatan dan keamanan dalam pengelolaan sumber daya air. .
Selain solusi permasalahan air bersih, BSA juga berencana meningkatkan kualitas pengelolaan sampah rumah tangga. Solusi ini mencakup teknologi pengolahan air limbah, daur ulang, dan penggunaan kembali air limbah yang telah diolah. BSA bekerja sama dengan pihak-pihak terkait seperti pemerintah daerah, industri dan masyarakat untuk menjamin perlindungan limbah rumah tangga.