0 0
Read Time:3 Minute, 22 Second

dianrakyat.co.id, Jakarta – Platform video pendek TikTok akan memperkenalkan fitur baru yang memungkinkan pengguna mengunggah video berdurasi lebih panjang. Fitur ini diharapkan bisa bersaing dengan platform serupa seperti YouTube. 

TikTok sedang bereksperimen dengan memberikan kebebasan kepada pengguna untuk mengunduh video berdurasi penuh, CBS News dan Tech Crunch melaporkan pada Senin (20/5/2024) di CNET.

Fitur ini merupakan peningkatan terbesar bagi platform tersebut mengingat pengguna saat ini hanya bisa mengunggah video berdurasi maksimal 10 menit. Namun perusahaan tidak merinci kapan fitur ini akan tersedia untuk seluruh pengguna TikTok.

Upaya TikTok untuk menawarkan lebih banyak jenis video di platformnya diharapkan dapat memperkuat posisinya sebagai salah satu platform berbagi konten video terpopuler di dunia, bersaing dengan platform lain seperti YouTube. 

FYI, aplikasi TikTok mendapatkan popularitas di seluruh dunia berkat fitur Pages for You, yang menghadirkan konten acak berdasarkan selera pengguna. Fitur ini mampu menarik minat anak muda di seluruh dunia saat ini.

Faktanya, fitur To You Page mendorong media sosial besar lainnya seperti YouTube, Facebook, Instagram, dan Snapchat untuk menerapkan fitur yang sama di platform mereka.

Di sisi lain, aplikasi TikTok juga terus berupaya menambahkan sejumlah fitur baru ke dalam platformnya. TikTok baru-baru ini mengumumkan rencana untuk menambahkan tag untuk AI atau video yang dihasilkan AI.

Dengan tag ini, TikTok akan memberi tahu pengguna ketika mereka melihat konten foto, video, atau audio yang dibuat menggunakan alat AI pihak ketiga.

Sebelumnya, untuk meningkatkan kenyamanan pengguna, TikTok akan mulai memperkenalkan tag khusus untuk video yang dihasilkan oleh kecerdasan buatan. Langkah ini merupakan upaya untuk mencegah pengguna tertipu oleh video yang terlihat seperti wajah atau tempat di dunia nyata pada pandangan pertama.

Kebijakan TikTok ini akan mewajibkan pembuat konten untuk memberikan pengingat kepada pengguna jika konten yang mereka lihat adalah video yang dibuat dengan kecerdasan buatan (AI).

Namun, karena pembuat konten biasanya menggunakan perangkat lunak AI pihak ketiga, kebijakan ini mungkin sulit diterapkan.

Untuk itu, melihat kemungkinan kreator tidak menaati aturan tersebut, TikTok akhirnya bermitra dengan Content Credentials untuk mendaftarkan konten yang dibuat menggunakan AI.

Kredensial Konten adalah informasi digital yang terkait dengan konten kreatif, seperti gambar atau video, yang memberikan detail tentang asal, pembuat, dan perubahan pada konten.

Dikutip dalam Engadget, Minggu (12/5/2024) Content Credentials memberikan solusi untuk melacak asal usul gambar AI yang digunakan dalam proses pengeditan konten, dijadikan foto atau video, dan diunggah ke aplikasi TikTok.

Jika pengguna menemukan konten AI pada platform yang mendukung teknologi Kredensial Konten, mereka dapat melihat asal konten tersebut.

TikTok mengatakan akan menjadi platform video pertama yang mendukung penandaan konten AI dari kualitas konten. Namun, perlu waktu beberapa saat agar tag ini dapat diterapkan ke lebih banyak pengguna.

Meskipun fitur ini berguna untuk mencegah pengguna tertipu oleh konten AI, menerapkan penandaan AI sekaligus melindungi pembuat aslinya tidaklah semudah kelihatannya.

OpenAI mencatat di halaman dukungannya bahwa teknologi ini bukanlah solusi terbaik untuk mencegah penyebaran konten AI, terutama karena metadatanya dapat dengan mudah terhapus secara tidak sengaja atau sengaja.

Label AI juga tidak akan efektif jika masyarakat tidak peduli atau bahkan tidak peduli dengan label pengingat. TikTok juga mengatakan pihaknya punya rencana untuk itu.

Untuk mencapai tujuan tersebut, perusahaan tersebut mengatakan telah bermitra dengan organisasi pengecekan fakta MediaWise dan kelompok hak asasi manusia Witness dalam serangkaian kampanye literasi media untuk mendidik pengguna TikTok tentang label tersebut.

Diketahui TikTok dan Universal Music Group (UMG) telah menandatangani kontrak baru. Dengan adanya kesepakatan baru ini, dipastikan lagu-lagu dari musisi yang bernaung di bawah Universal akan kembali hadir di TikTok.

Kedua perusahaan kini berupaya secepat mungkin agar konten dari kreator di bawah Universal tersedia kembali di aplikasi TikTok, lapor Engadget, Senin (6/5/2024).

Sehingga pengguna kini bisa kembali menikmati lagu-lagu Taylor Swift, Olivia Rodrigo dan beberapa musisi lainnya.

Sebagai bagian dari kesepakatan itu, kedua perusahaan mengatakan kecerdasan buatan generatif akan menjadi salah satu perlindungan untuk melindungi konten dari pembuat konten yang muncul di platform video pendek tersebut.

“TikTok dan UMG akan bekerja sama untuk memungkinkan kemajuan kecerdasan buatan dalam industri musik untuk melindungi karya seni buatan manusia, serta nilai ekonomi dari para artis dan penulis lagu tersebut,” tulis Universal dalam sebuah pernyataan.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D