dianrakyat.co.id, Jakarta Puasa di bulan Ramadhan seharusnya tidak menjadi penghalang untuk berolahraga. Bahkan para atlet pun bisa bertanding atau bertanding sambil berpuasa.
“Untuk atlet seperti Salah dan Benzema masih bisa berolahraga, masih bisa bertanding selama 90 menit. Namun, kami bukanlah Salah dan Benzema yang banyak berlatih sehingga kami (non-atlet) berisiko tinggi mengalami cedera. selama puasa dr Yohannes Toban Layuk Allo, M.Kes, Sp.OT (K). Jaya.
Bagi masyarakat non-atlet, ada sedikit perubahan untuk meningkatkan permainan mengingat pembatasan makan dan minum selama bulan Ramadhan.
Berikut beberapa tips berolahraga saat berpuasa di bulan Ramadhan: 1. Pilih waktu yang tepat
Toban mengatakan, waktunya berbeda-beda pada setiap orang. Ada orang yang lebih suka berolahraga selama satu jam sebelum mereka merasa cepat lelah. Namun, masih ada orang yang kurang kuat berolahraga tanpa mudah putus asa.
“Yang penting buka puasa, baru olahraga. Bagus, tidak masalah. Dan kalau mau sebelum puasa supaya bisa langsung olahraga, tidak masalah,” kata Toban.
Oleh karena itu, penting bagi individu untuk memahami kemampuan dirinya ketika merasa memiliki kemampuan atletik.
“Lakukan latihan sesuai kecepatan Anda sendiri, sehingga ada pola untuk mengenal tubuh Anda,” kata Toban.
Hal ini juga menjadi tantangan di bulan puasa, namun perlu diketahui bahwa tidur merupakan bagian penting dalam menunjang olahraga.
“Kalau tidurnya kurang, ototnya tidak bagus, kemampuan fokusnya tidak bagus, kalau penampilannya tidak bagus, bisa cedera,” kata pakar lulusan itu. Ia kuliah di Universitas Hasanuddin Makassar. 3. Pilih permainan dengan bijak
Toban mengingatkan, saat berpuasa tidak perlu mengurangi kapasitas. Misalnya, jika Anda suka lari maraton, Anda bisa mengurangi kecepatan hingga 10 kilometer saat berpuasa. Biasanya berat saya bertambah 10 kilogram, tetapi saat bulan puasa saya turun.
Namun, Toban mengatakan yang terpenting adalah kemampuan mengukur diri. Jika Anda merasa bisa melakukannya di hari biasa, tidak apa-apa.
“Kalau mampu (seperti hari biasa), silakan saja, tapi ubah frekuensinya, atur durasinya, atur intensitasnya, jaga konsistensi nutrisinya,” ujarnya.
“Yang terpenting kenali tubuh sendiri, setiap orang berbeda-beda,” kata Toban.
Pak Toban mengatakan, tidak ada anjuran kegiatan khusus yang boleh dilakukan selama bulan Ramadhan. Lakukan latihan yang Anda sukai.
Misalnya, jika Anda suka bermain sepak bola, sepak bola, atau jika Anda suka lari atau tenis, lakukanlah olahraga tersebut.
“Lakukan olahraga teratur,” katanya.
Saat berpuasa, seseorang berisiko mengalami dehidrasi, terutama elektrolit. Oleh karena itu, Toban menganjurkan agar mereka yang berolahraga di bulan puasa meminum cairan dan elektrolit saat berbuka.
Ia mengatakan, “Minuman isotonik mengandung elektrolit.
Air yang cukup membantu mengurangi cedera pada tubuh.