10 Tipe Teman yang Harus Di-Cut Off Demi Kesehatan Mental dan Hidup Bebas Drama

Read Time:4 Minute, 59 Second

dianrakyat.co.id, Jakarta – Sahabat dan pendukung yang baik menjadi salah satu kunci kebahagiaan hidup. Namun, tidak jarang kita menghadapi situasi dimana ada teman yang memberikan pengaruh negatif dan menguras energi kita.

Seperti dilansir Bustle, menurut psikoterapis Lillyana Morales, persahabatan yang sehat seharusnya terasa seperti ruang aman di mana Anda bisa menjadi diri sendiri tanpa takut dihakimi.

“Jika Anda merasa tidak nyaman, tidak bahagia, atau tegang saat berada di dekat seseorang, mungkin inilah saatnya memikirkan apa yang menyebabkan perasaan tersebut,” kata Morales.

Jika Anda merasa tidak nyaman, tidak bahagia, atau tegang saat berada di dekat seseorang, mungkin ini saatnya memikirkan apa yang mungkin menyebabkan perasaan tersebut. Terkadang, persahabatan bisa memudar karena Anda dan teman Anda berada di tempat yang berbeda dalam hidup.

Dalam kasus lain, ada tanda-tanda peringatan bahwa persahabatan itu berbahaya, tidak saling menghormati, dan beracun.

Penting untuk mengetahui jenis teman apa yang perlu Anda singkirkan, terutama jika Anda telah mencoba berkomunikasi dan meningkatkan hubungan namun tidak berhasil.

Berikut 10 tipe teman yang sebaiknya Anda hilangkan agar hidup lebih damai. 1. Gaslighting dalam persahabatan

Pernahkah Anda merasa bahwa Andalah yang harus disalahkan atas semua masalah dalam persahabatan Anda? Teman yang selalu menyalahkan Anda, meragukan perasaan Anda, dan memanipulasi situasi adalah contoh dari gaslighting. Perhatikan tindakannya, bukan perkataannya.

Jika mereka memperlakukan Anda dengan buruk dan menuduh Anda terlalu sensitif saat Anda disakiti, perhatikan pola ini. Jika dia sering melakukan hal ini dan selalu menyalahkan Anda, mungkin ini saatnya mengakhiri persahabatan beracun ini.

Teman yang menghormati batasan adalah kunci untuk memiliki hubungan yang sehat. Jika teman Anda sering menelepon Anda saat larut malam padahal Anda bilang ingin tidur, mungkin dia tidak menghargai batasan. Dalam kasus ini, penting untuk mengkomunikasikan dengan jelas dan menegakkan batasan.

Terbuka tentang kebutuhan dan batasan Anda mungkin menakutkan, tetapi komunikasi yang baik sangat penting untuk hubungan yang sehat.

Seperti yang dikatakan Morales, “Menetapkan batasan di awal persahabatan dapat membuat perbedaan dalam menjalin hubungan yang sehat dan berkualitas dengan seseorang. Bersikap terbuka dan jujur ​​tentang siapa diri Anda dan apa batasan Anda memerlukan kerentanan, namun berhubungan dengan orang lain adalah cara yang sehat. jalan untuk pergi.” 3. Teman Jangan Pernah Menghubungi Terlebih Dahulu

Pernahkah Anda merasa menjadi orang yang mengajak bertemu teman dan berusaha tetap silaturahmi dengan teman, namun jarang mendapatkan respon yang sepadan? Teman seperti ini yang jarang membalas pesan dan selalu punya alasan untuk terlambat atau pulang lebih awal, mungkin perlu memikirkan kembali persahabatannya.

Persahabatan yang sehat membutuhkan komunikasi dua arah yang baik, dan jika Anda merasa ingin selalu sendirian, mungkin inilah saatnya mencari teman yang sepadan dengan waktu dan usaha Anda.

Ada kalanya Anda menghadapi teman yang tidak menghargai waktu dan komitmen Anda. Teman tipe ini sering kali terlambat tanpa sepatah kata pun, membatalkan rencana di menit-menit terakhir, atau membuat Anda menunggu.

Meskipun Anda memahami bahwa terkadang hambatan tak terduga muncul, perilaku tanpa henti seperti ini dapat membuat Anda frustasi dan menguras energi. Anda berhak menetapkan standar yang lebih tinggi dan menjaga kewarasan dengan menjauhi teman-teman yang tidak menghargai waktu dan komitmen Anda. 5. Teman yang ingin menjadi kecil

Teman akan sangat memarahi kita ketika kita melakukan kesalahan. Namun, ada perbedaan besar antara kritik yang membangun dan sikap tidak hormat. Nasihat yang baik, meskipun sulit diterima, akan terasa jujur ​​dan bermanfaat.

Sebaliknya, teman yang tidak jujur ​​hanya menghakimi dan menghancurkan impianmu. Penilaian realistis itu penting, tapi bila dibalut dengan komentar negatif seperti “ugh, kenapa kamu melakukan itu?” Sudah saatnya kita mencari dukungan yang lebih positif dan konstruktif.

Pernahkah Anda memiliki teman yang hanya muncul ketika dia membutuhkan sesuatu? Mereka bisa datang ketika mereka sedang mencari teman perjalanan, tempat tinggal atau ketika mereka membutuhkan bantuan.

Namun, mereka jarang ada saat Anda membutuhkannya. Jika Anda merasa dimanfaatkan dan hubungan terasa tidak seimbang, pertimbangkan untuk mengevaluasi kembali persahabatan tersebut. Apakah Anda membutuhkan orang-orang dalam hidup Anda yang hanya ada saat Anda membutuhkannya? 7. Teman yang tidak mendukung

Memang benar bahwa Anda mengendalikan emosi Anda dan tidak ada yang bisa membuat Anda merasa sedih tanpa izin Anda. Namun, terkadang orang lain bisa bersikap kasar.

Misalnya, jika mereka mendapat promosi dan Anda senang, meskipun hal itu mengingatkan Anda bahwa Anda sendiri tidak mencapai hal yang sama. Namun, sang teman merayakan kesuksesannya dengan mempermalukan Anda, selalu memberi tahu Anda (atau bahkan secara terang-terangan mengatakan) bahwa dialah orang paling cerdas dan sukses dalam persahabatan tersebut. Perilaku seperti ini dapat menyakiti Anda dan membuat Anda merasa rendah diri.

Menurut Morales, ada beberapa tanda kamu sebaiknya putus dengan sahabatmu. Pertama, perhatikan apakah Anda merasa diabaikan, diabaikan, atau dihakimi saat bersama mereka. Apakah Anda merasakan energi negatif di sekitar mereka? Atau apakah menurut Anda Anda harus berhati-hati dalam bertindak untuk menghindari konflik?

Kedua, perhatikan bagaimana mereka merespons batasan dan kebutuhan Anda. Apakah Anda dibuat merasa bersalah ketika mencoba menetapkan batasan atau mengungkapkan kebutuhan Anda? Misalnya, mereka mungkin berkata, “Aku ingin mengundangmu ke pesta ulang tahunku, tapi aku tahu kamu selalu depresi.”

Jika Anda merasakan tanda-tanda tersebut, pertimbangkan untuk meninggalkan teman tersebut. Penting untuk menjaga kesehatan mental dan hidup bebas drama.

Saat Anda merasa cemas pada suatu acara, teman yang baik akan memberikan dukungan, bukan menyalahkan. Mendengar “Kamu merusak malam semua orang” sambil panik hanya akan memperburuk keadaan. Di sisi lain, kalimat seperti “Kamu hebat dalam pekerjaanmu dan semuanya akan baik-baik saja” jauh lebih meyakinkan dan membantu.

Jika teman Anda terus-menerus menolak untuk memahami situasi Anda, mungkin inilah saatnya mencari teman baru yang lebih suportif dan pengertian. Sahabat yang baik adalah mereka yang selalu melihat dan memahamimu, apapun keadaanmu. 10. Teman yang egois

Pernahkah Anda mempunyai teman yang selalu memonopoli pembicaraan dengan cerita tentang Anda, tidak menunjukkan minat pada hidup Anda? Anda ingin mendengar cerita mereka, namun Anda juga ingin mereka memberi Anda ruang untuk berbagi. Persahabatan harus saling menguntungkan, bukan?

Jika Anda sudah mencoba menjelaskan perlunya perhatian yang sama dalam hubungan ini dan dia tidak menunjukkan perubahan apa pun (bahkan setelah meminta maaf dan berjanji untuk berubah), mungkin inilah saatnya untuk mempertimbangkan kembali persahabatan ini. Perilaku seperti ini bisa menjadi tanda bahwa mereka tidak menghargai kebutuhan emosional Anda.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post 5 Prinsip Penting agar Bisa Jadi Teman yang Baik bagi Anak, Orang Tua Wajib Tahu
Next post Rayakan Libur Lebaran dengan Staycation di Semarang