5 Tradisi Unik Ramadhan Belahan Dunia, Ada yang Bikin Merinding

Read Time:3 Minute, 4 Second

dianrakyat.co.id Lifestyle – Menyambut datangnya bulan Ramadhan, bulan yang penuh kegembiraan, banyak tradisi istimewa yang diadakan di berbagai belahan dunia.

Mulai dari menandai awal sahur dengan dibunyikannya genderang, merayakannya dengan tembakan, hingga mendekorasi rumah dengan lampu-lampu yang indah.

Tradisi-tradisi ini mewakili semangat persatuan dan kerukunan di kalangan umat Islam. Tapi apakah tradisi-tradisi ini? Berikut penjelasan detailnya : 1. Tradisi bangun tidur sahur

Tradisi yang pertama datang dari Indonesia, dimana sahur diawali dengan pemukulan bedug sebagai tanda waktu di bulan Ramadhan. Kulit adalah sejenis kulit yang terbuat dari kayu dan kulit binatang, biasanya dipukul dengan tongkat.

Saat bulan Ramadhan, kegiatan ini biasa dilakukan oleh para pemuda atau pengelola masjid yang bertugas mengingatkan mereka akan waktu sahur. Biasanya mereka menabuh bedug sambil berkeliling di perkampungan atau perkampungan agar warga desa bangun pagi dan makan sahur sebelum waktu imsak.

Meskipun Indonesia punya tradisi menabuh bedug, negara lain juga punya cara unik untuk bangun sahur. Misalnya, di Maroko, orang bangun dengan terompet, tapi di Yaman, mengetuk pintu tetangga. Menyanyikan lagu-lagu tradisional

Selain itu, ada tradisi unik selama bulan Ramadhan yang dilakukan masyarakat Muslim Albania di Roma dengan menyanyikan lagu-lagu daerah secara bersama-sama.

Kegiatan menyanyi ini mengumumkan awal dan akhir puasa dengan lagu daerah.

Selama berabad-abad, wara-wiri Muslim Albania berbaris di jalan-jalan sambil memainkan lodra, sebuah drum berujung ganda yang dilapisi kulit domba atau Kambing3. Tembak dengan pistol

Menembak senjata adalah tradisi terkenal yang dipraktikkan di banyak negara di Timur Tengah, termasuk Lebanon. Namun, senjata itu menghilang pada tahun 1983 setelah terjadi serangan yang salah mengira senjata sebagai senjata.

Namun tradisi ini dihidupkan kembali oleh tentara Lebanon setelah perang dan berlanjut hingga saat ini. Menembak senjata merupakan ritual yang dilakukan untuk menandai waktu berbuka puasa.

Secara historis, penembakan senjata yang disebut juga dengan midfa al iftar pertama kali dilakukan di Mesir lebih dari 200 tahun yang lalu pada masa kepemimpinan Ottoman Khosh Qadam.

Saat itu, Qadam secara tidak sengaja mengetahui bahwa dirinya sedang menguji senjata baru saat matahari terbenam. Suara setelah tembakan senjata bergema di seluruh Kairo.

Hal ini akhirnya membuat banyak orang menganggapnya sebagai cara baru untuk menandai berakhirnya puasa. Banyak yang mengapresiasi prestasinya. Kemudian putri Qadam, Haja Fatma, mendorongnya untuk melakukan tradisi ini4. piknik

Tradisi unik lainnya datang dari kota Delhi di India dan festival buka puasa. Menariknya, di kawasan ini tradisi Islam dan Hindu bercampur. Oleh karena itu, hari raya berbuka puasa yang diadakan di bulan Ramadhan tidak hanya diperuntukkan bagi umat Islam, namun juga bagi agama lain.

Piknik buka puasa biasanya diadakan di jalan saat matahari terbenam, ada pula yang melakukannya di teras masjid. Tujuan dari tradisi ini adalah untuk berbuka puasa bersama.

Tidak hanya di India, saat ini puasa sering dilakukan bersama-sama dan menjadi ajang silaturahmi, tidak hanya dengan keluarga, rekan kerja, pertemuan sekolah dan lain-lain. Hiasi Jalan dengan Lentera

Setiap tahunnya, masyarakat Mesit menyambut bulan suci Ramadhan dengan menyalakan lampion warna-warni untuk mengekspresikan kebahagiaan dan persatuan.

Meski lebih bersifat budaya dibandingkan religi, pencahayaan fanous yang erat kaitannya dengan Ramadhan ini memiliki makna spiritual.

Menilik sejarahnya, tradisi ini diyakini dimulai pada masa Dinasti Fatimiyah, ketika masyarakat Mesir menyambut kedatangan Khilafah Al-Mu’izz li-Din Allah di Kairo pada hari pertama Ramadhan.

Untuk mempersiapkan jalan terang bagi pendeta, para pemimpin militer meminta penduduk desa untuk membawa lilin di jalan yang gelap, dengan papan kayu untuk melindungi mereka dari api.

Seiring berjalannya waktu, bingkai kayu tersebut menjadi lentera dan kini menjadi pajangan tradisional di negara tersebut, untuk menerangi bulan suci Ramadhan. Mudik lebaran 2024 dinilai akan membawa dampak positif bagi perekonomian Indonesia. Masyarakat baru saja merayakan puasa Ramadhan dan Idul Fitri 2024, saat inilah banyak masyarakat yang melakukan tradisi mudik ke kampung halaman. Dari dianrakyat.co.id.co.id pada tanggal 20 April 2024

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Mulai Dibuka Besok, Berikut 6 Langkah Pendaftaran UTBK SNBT 2024
Next post Manfaat Nonton Film Horor seperti Siksa Kubur Karya Terbaru Joko Anwar