Anak-anak Kecanduan Game dan Smartphone Picu Halusinasi Berlebihan

Read Time:1 Minute, 1 Second

BEIJING – Sebuah studi baru yang diterbitkan di JAMA Psychiatry menunjukkan adanya hubungan antara kecanduan perangkat pada masa kanak-kanak dan risiko episode psikotik di kemudian hari.

Remaja yang terlalu sering menggunakan ponsel pintar dan media sosial cenderung mengalami delusi, halusinasi, dan “ide-ide aneh” pada usia 23 tahun, sebuah penelitian menunjukkan.

Meskipun penelitian ini tidak dapat membuktikan bahwa perangkat elektronik itu sendiri menyebabkan episode psikotik, para peneliti menawarkan beberapa kemungkinan penjelasan:

Kecanduan perangkat bisa menjadi gejala dari masalah kesehatan mental. Anak-anak yang rentan terhadap penyakit mental dapat dengan mudah menggunakan perangkat untuk menyelesaikan masalahnya.

Menggunakan terlalu banyak perangkat dapat mengubah struktur dan fungsi otak. Paparan layar secara terus-menerus dapat menghambat perkembangan otak yang sehat, terutama pada anak-anak dan remaja yang otaknya masih berkembang.

Kurangnya interaksi sosial akibat kecanduan gawai dapat membuat anak terisolasi dan rentan terhadap masalah kesehatan mental.

Penting untuk dicatat bahwa penelitian ini hanya menunjukkan korelasi dan tidak dapat membuktikan sebab akibat. Diperlukan lebih banyak penelitian untuk memahami hubungan kompleks antara penggunaan perangkat, kesehatan mental, dan perkembangan otak anak-anak.

Menurut laporan Wion News, orang tua harus mengetahui hal ini terlebih dahulu

Meskipun penelitian ini mengkhawatirkan, orang tua dapat mengambil beberapa langkah untuk mengurangi risiko anak mereka mengalami episode psikotik:

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Musim Mudik, Lebih Baik Pakai Google Maps atau Waze?
Next post SpaceX Tingkatkan Frekuensi Uji Penerbangan Roket Sepanjang 2024