0 0
Read Time:1 Minute, 3 Second

JAKARTA – Kromosom penentu jenis kelamin jantan atau betina pada hewan cephalopoda (seperti cumi-cumi dan gurita) telah digunakan selama 248 juta tahun, jauh lebih lama dibandingkan kromosom hewan lain yang diketahui.

Baca juga – Penelitian Terbaru Ungkap Hewan Laut Tertua

Umur panjang ini berbeda dengan kelas hewan lain, yang lebih sering mengubah sistem penentuan jenis kelaminnya.

Tidak semua hewan menggunakan kromosom untuk menentukan jenis kelamin. Beberapa hewan menggunakan suhu untuk mengerami telur, sebuah masalah serius di dunia yang memanas.

Bagi hewan yang menggunakan kromosom, prosesnya tidak selalu stabil seperti hilangnya kromosom Y pada manusia.

Oleh karena itu, tidaklah aman untuk berasumsi bahwa sistem penentuan jenis kelamin yang kita lihat saat ini sama dengan sistem di masa lalu.

Namun, Dr. Andrew Kern dari Universitas Oregon dan rekan-rekannya telah menemukan contoh stabilitas yang luar biasa. Hasil penelitian mereka telah dipublikasikan dalam bentuk pracetak yang belum melalui proses peer-review.

“Kami mungkin telah mengidentifikasi kromosom seks hewan tertua yang diketahui hingga saat ini,” kata Kern kepada Nature News.

“Menentukan jenis kelamin cephalopoda, seperti cumi-cumi dan gurita, adalah sebuah misteri. Kami telah menemukan bukti pertama bahwa gen terlibat.” dia menambahkan

Sampai saat ini, penentuan jenis kelamin cephalopoda masih menjadi misteri. Bahkan tidak diketahui apakah mereka menggunakan kromosom atau faktor lingkungan untuk menentukan jenis kelamin.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D