0 0
Read Time:1 Minute, 29 Second

dianrakyat.co.id, Jakarta – Pemerintah India baru-baru ini mengumumkan kebijakan kendaraan listrik baru yang akan membantu Tesla memasuki pasar.

Menurut Poltan, berdasarkan kebijakan baru ini, pajak impor kendaraan listrik akan dikurangi. Namun, aturan ini hanya berlaku untuk model yang diproduksi oleh produsen yang berkomitmen untuk berinvestasi setidaknya US$500 juta di India.

Selain itu, pembuat mobil memiliki waktu tiga tahun untuk mendirikan pabrik lokal untuk produksi kendaraan listrik.

Selain itu, syarat lain yang harus dipenuhi adalah memastikan produsen menggunakan minimal 25 persen pada tahun ketiga. komponen lokal India, dan di urutan kelima akan meningkat menjadi 50%.

Perusahaan yang memenuhi persyaratan tersebut akan dapat mengimpor hingga 8.000 kendaraan listrik dengan minimal CIF, asuransi, dan biaya pengangkutan minimal PLN 35.000. dolar per tahun dengan tarif pajak yang lebih rendah sebesar 15%.

Ini merupakan keuntungan besar karena pajak atas mobil impor di India berkisar antara 70 hingga 100 persen tergantung nilainya.

Impor kendaraan listrik dengan tarif pajak lebih rendah diperbolehkan paling lama lima tahun.

Pembebasan bea masuk akan dibatasi pada investasi yang dilakukan perusahaan atau bernilai sekitar US$800 juta. Demikian dilansir Reuters, Senin (18 Maret 2024).

Produsen mobil listrik Tesla sedang melakukan pembicaraan dengan pemerintah Thailand mengenai rencana membangun pabrik di negara tersebut. Bahkan, akhir tahun lalu, merek mobil listrik asal Amerika itu melakukan survei di lokasi.

Hal tersebut diungkapkan perwakilan resmi kantor Perdana Menteri Thailand, Supakorn Kongsomjit, yang dikutip Reuters, Senin (4/3/2024).

Pemerintah Thailand sendiri telah menawarkan Tesla 100% energi ramah lingkungan untuk operasional pabrik produksi mobil listrik atau baterai.

Pembicaraan Tesla dengan pemerintah Thailand merupakan kelanjutan dari rencana investasi Paman Sam yang diungkap Perdana Menteri Thailand Sretta Thawisin pada Desember 2023.

“Tesla akan melirik pabrik mobil listrik, Microsoft dan Google akan melirik pusat data,” kata Sretta Thavisin seperti dikutip Reuters, Selasa (26 September 2023).

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D