Itera Berharap Hilal 1 Syawal Dapat Diamati Ketika Langit Cerah

Read Time:1 Minute, 47 Second

dianrakyat.co.id, BANDARLAMPUNG – Observatorium Astronomi Itera Lampung (OAIL) berharap hilal 1 Syawal 1445 Hijriyah bisa terlihat saat langit cerah pada Selasa (04/09/2024).

“Bersama Kanwil Kementerian Agama Provinsi Lampung, kita akan melakukan penampakan Hilal pada Selasa (04/09/2034) tanggal 1 Syawal 1445 Hijriyah dalam rangka Hari Raya Idul Fitri,” kata Kabid. Departemen. . Pusat OAIL Dr. Moedji Raharto

Dijelaskannya, dengan menggunakan alat pelacak titik OZT-ALTS, tim OAIL menghitung terjadinya konjungsi topsentris pada tanggal 9 April 2024 pukul 00:58 WIB. Saat Matahari terbenam di Itera pukul 18.02 WIB, Bulan akan berada di ufuk barat dengan usia Bulan 17 jam 04 menit.

Dari perhitungan toposentris minyak, ketinggian Bulan saat matahari terbenam +05°:51′:23″ dan azimuth Bulan +283°:25′:17″, dengan selisih azimuth +05°: 38. 32″ dari posisi matahari dengan garis bujur +08°:58′:54″.

Menurut dia, hilal kali ini berada di atas kriteria neo-MABIMS untuk visibilitas bulan dengan tinggi bulan 3 derajat, perpanjangan 6,4 derajat. “Saya berharap saat observasi langit cerah sehingga kita bisa memotret bulan purnama,” ujarnya.

Ia juga mengatakan, seperti video-video kocak sebelumnya, OAIL banyak membuka videonya untuk umum dan video streaming melalui channel YouTube OAIL: https://tinyurl.com/youtube-oail, serta pesan singkat melalui platform media sosial Instagram : @oail lagi.

“Bagi masyarakat yang ingin memantau kondisi namun tidak bisa berpartisipasi, silakan masuk melalui dua platform ini,” ujarnya.

Dr. Moedji Raharto menambahkan, OAIL berencana mengulangi pengamatan hilal dari tahun 2017 pada tahun 2017.

“OAIL merupakan salah satu pusat pengamatan hilal di Indonesia” dan diyakini akan terus memberikan permintaan masyarakat akan hilal untuk banyak permintaan perjalanan, ujarnya.

Untuk pengamatan tersebut, tim OAIL juga menggunakan teleskop robotik OZT ALTS, refraktor rangkap tiga apochromat berdiameter 152 mm dengan panjang fokus 1200 mm, dan kamera CCD monokromatik yang mendeteksi filter inframerah. dan kamera CMOS berwarna.

Selain itu, kata dia, OAIL juga telah menyediakan tiga buah teleskop portable (diameter 102 mm, panjang fokus 900 mm) bagi peserta kegiatan proses observasi gunung.

“Selanjutnya, sebagai bagian dari penelitian, sebagian tim OAIL juga melakukan observasi tertutup terhadap Labtek OZT yang berada di atap dengan menggunakan teleskop portabel yang dikembangkan oleh OAIL Itera (OjanScope dan Utopia-Scope),” ujarnya.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post AirOne Ku 11 Mix Juara YMS Ramadhan Cup 2024 dengan Rekor Tak Terkalahkan
Next post Hadapi Lonjakan Tamu saat Libur Nataru dengan Digitalisasi