Laju IHSG Fluktuatif, Saham GOTO Menghijau

Read Time:4 Minute, 57 Second

dianrakyat.co.id, Jakarta – Indeks Harga Saham (IHSG) mengalami perubahan pada perdagangan pasar Senin pagi, (22/1/2024). Pergerakan IHSG terjadi antara berbagai sektor saham dan bursa hijau Asia.

Mengutip data RTI, IHSG dibuka melemah tipis ke 7.227,13. Pada perdagangan pukul 09.10 WIB, IHSG turun sekitar 0,14 persen ke 7.211. Indeks LQ45 naik 0,16 persen menjadi 974. Sebagian besar indeks saham acuan berbeda.

Pada awal perdagangan, IHSG berada pada level tertinggi 7.240,25 dan terendah 7.208,07. Sebanyak 192 saham menguat dan 183 saham melemah. Ada 253 saham yang berlaku.

Total frekuensi perdagangan sebanyak 125.779 kali dengan volume perdagangan 1,6 miliar lembar saham. Harga transaksi harian saham tersebut adalah Rp 975,2 miliar. Posisi dolar AS terhadap Rupiah berada di kisaran 15.619.

Sektor saham berbeda. Sektor saham energi terpangkas 0,80 persen, mencatat koreksi terbesar. Sektor saham-saham pokok melemah 0,64 persen, sektor industri melemah 0,15 persen, sektor kesehatan melemah 0,25 persen, dan sektor teknologi melemah 0,01 persen.

Sedangkan bisnis non cyclical naik 0,04 persen, bisnis cyclical naik 0,05 persen, aset properti naik 0,13 persen. Sebaliknya, sektor teknologi naik 0,07 persen, sektor saham infrastruktur naik 0,26 persen, dan sektor saham transportasi naik 0,43 persen.

Pada awal perdagangan, saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) menguat 1,16 persen ke Rp 87 per saham. Saham GOTO memiliki harga tertinggi Rp 87 dan terendah Rp 86 per saham. Total frekuensi perdagangan sebanyak 1.475 kali dengan volume perdagangan 2.410.518 lembar saham. Transaksi senilai Rp 13,4 miliar. Kajian IHSG

Berdasarkan riset PT Ashmore Asset Management Indonesia, perubahan IHSG pada perdagangan sore hari Jumat 19 Januari 2024 didorong oleh pergerakan saham BYAN dan BREN.

Saham grup Barito terus diperdagangkan dengan volatilitas harian yang tinggi dengan saham CUAN mencapai batas bawah selama empat hari berturut-turut. ACES membukukan SSSG yang kuat pada bulan Desember sebesar 11,6 persen dan SSSG tahun 2023 sebesar 8,1 persen, lebih tinggi dari target awal sebesar 6,5 persen, namun hal ini kemungkinan telah diperhitungkan oleh pasar sesuai dengan harga konferensi yang diadakan pada bulan ini. Saham-saham yang termasuk top gainers antara lain: Saham MSKY melonjak 13,19 persen Saham SHID melonjak 10,61 persen Saham PTMP melonjak 8,7 persen Saham MYTX melonjak 7,55 persen Saham PMMP melonjak 6,99 persen.

Saham-saham yang termasuk yang paling merugi antara lain: Saham CGAS potong 24,73 persen Saham GRPH potong 20,37 persen Saham PTPS potong 17,59 persen Saham KRYA potong 11,27 persen Saham OLIV potong 9,86 persen.

Saham teraktif berdasarkan nilainya antara lain: Saham CUAN senilai Rp349,4 miliar Saham CGAS senilai Rp110,9 miliar saham ASII senilai Rp78 miliar Saham BREN senilai Rp51,3 miliar Saham AMMN senilai Rp43,5 miliar Saham termasuk aktif berdasarkan frekuensi: Saham CGAS tercatat 21.000 kali LMAX tercatat 10.919 kali CUAN mencatat 8.727 kali PTMP mencatat 6.843 kali Saham GRPH mencatat 5.963 kali

Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas Fanny Suherman mengatakan IHSG berpotensi mencoba bangkit kembali pada Senin 22 Januari 2024, serupa dengan kenaikan Dow pada Jumat lalu. Level resistancenya 7.250-7.320 dan supportnya 7.150-7.200, kata Fanny.

Berikut saham-saham pilihan BNI Sekuritas pada Senin (22/1/2024):

1. TLKM : Spek Ra

Beli di 3940, cut loss jika tembus di bawah 3900.

Jika tidak tembus ke bawah 3900, terdapat potensi kenaikan dengan zona jual di 3970-4040 dalam jangka pendek.

2. ACES: Beli Spek

Beli di harga 800, cut loss jika tembus di bawah 770.

Jika tidak tembus ke bawah 770, ada potensi zona jual jangka pendek di 820-830.

3. BREN: Beli tanpa listrik

Beli di harga 4900, cut loss jika tembus di bawah 4700.

Jika tidak tembus ke bawah 4700, terdapat potensi kenaikan dengan zona jual di 5400-5650 dalam jangka pendek.

4. SINYAL: Beli saat kelemahan

Beli di 5300, short jika menembus di bawah 5150.

Jika tidak tembus ke bawah 5150, terdapat potensi kenaikan dengan zona jual di 5400-5500 dalam jangka pendek.

5. BAGUS: Beli Spesifikasi

Beli di harga 650, potong jika tembus di bawah 630.

Jika tidak tembus ke bawah 630, maka 690-720 bisa menjadi zona jual dalam jangka pendek.

6. PETA: Spesifikasi Beli

Beli di 940, cut loss jika tembus di bawah 920.

Jika tidak tembus ke bawah 940, terdapat potensi kenaikan dengan zona jual di 960-975 dalam jangka pendek.

Bursa saham Asia Pasifik diperdagangkan menguat pada Senin, (22/1/2024). Penguatan pasar saham Asia Pasifik mengikuti kebangkitan Wall Street dan indeks S&P 500 yang baru saja mencapai rekor tertinggi pada Jumat pekan ini.

Dilansir CNBC, indeks S&P 500 naik 1,23 persen menjadi 4.839,81. Indeks acuan tersebut memecahkan rekor intraday dan penutupan tertinggi sejak Januari 2022.

Indeks Dow Jones mencapai rekor tertinggi pada akhir tahun lalu, naik 1,05 persen. Sedangkan indeks Nasdaq menguat 1,7 persen.

Investor di Asia akan mencermati suku bunga pinjaman Tiongkok bertenor satu tahun dan lima tahun yang masing-masing sebesar 3,45 persen dan 4,2 persen.

Indeks Hang Seng berjangka Hong Kong berada di level 15,470, lebih kuat dibandingkan penutupan perdagangan terakhir di kisaran 15,308.69. Indeks Hang Seng menyentuh level terendah dalam 15 bulan di 14,687.02 pada 31 Oktober 2022.

Di Australia, indeks ASX 200 menguat 0,48 persen. Di Jepang, indeks Nikkei 225 menguji level tertinggi dalam 33 tahun dengan kenaikan 1,23 persen. Indeks Topix naik 0,91 persen.

Indeks Kospi Korea Selatan menguat dalam tiga hari. Indeks Kospi menguat 0,18 persen. Indeks Kosdaq bertambah 0,23 persen. Bank of Japan melanjutkan pertemuan kebijakan moneter dua hari dan akan mengumumkan kebijakan moneter pada hari Selasa minggu ini.

Jepang juga akan merilis neraca perdagangan Desember 2023 dan surplus Januari untuk Tokyo pada hari Jumat pekan ini. Korea Selatan juga akan merilis produk domestik bruto (PDB) pada kuartal keempat tahun 2023.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post 10 Kondisi Medis Paling Aneh, Ada Sindrom Bikin Kepala Meledak
Next post Menaker Sebut Perusahaan Wajib Beri THR Sebelum Lebaran atau Kena Sanksi