Melihat Langsung Canggihnya Pabrik Mobil Listrik BYD di China, Hampir 100 Persen Pakai Robot

Read Time:1 Minute, 48 Second

dianrakyat.co.id, Shanghai – Salah satu perusahaan mobil asal China, BYD, akan segera memasuki tahun 2024. akan memasuki pasar Indonesia. Merek asal Tiongkok ini akan meramaikan pasar mobil listrik Tanah Air dengan memperkenalkan beberapa produk andalannya.

Sebelum resmi merintis bisnis di dalam negeri, BYD mengundang sejumlah perwakilan mobil nasional, termasuk dianrakyat.co.id, untuk mengunjungi kantor pusatnya di Shenzhen, China.

Selain itu, rombongan juga diajak melihat proses produksi di salah satu pabrik perakitan di Changzhou, China, dalam agenda kunjungan tersebut.

Seperti pusat perakitan lainnya, pabrik BYD memiliki tiga area: stamping, pengelasan, dan perakitan.

Merek asal Negeri Tirai Bambu ini sengaja mengajak media otomotif nasional untuk mendemonstrasikan dan memberikan pengalaman langsung bagaimana kompleksnya kendaraan listrik milik BYD dirakit.

Sayangnya, awak media tidak diperbolehkan mengambil gambar di area pabrik pada kunjungan kali ini, demi menjaga kerahasiaan perusahaan.

Zona pertama meliputi area stamping seluas 100.000 meter persegi yang digunakan untuk produksi panel bodi dengan mesin produksi modul stamping berkapasitas 2.500 ton.

Sebagai referensi, pabrik BYD di Changzou saat ini memproduksi dua model, yakni Atto 3 dan Seal.

Lakukan pengelasan zona dengan menggunakan teknologi pengelasan laser yang merupakan teknologi tercanggih dan tingkat kepadatan pengelasan pada rangka hampir tidak terlihat.

Rasio perakitan otomasi di pabrik ini adalah 95 persen, dengan total 447 robot di 1 zona pengelasan dan lebih dari 1.000 robot di seluruh pabrik.

Sedangkan area koleksinya baru didirikan pada tahun 2019 dengan luas 11.600 m2. Sedangkan pabrik ini akan memproduksi mobil dengan platform elektronik untuk pertama kalinya pada tahun 2021.

Pabrik ini dilengkapi dengan sistem otomasi perakitan yang menyinkronkan waktu perakitan rangka atau platform mobil dan baterai secara bersamaan.

Diketahui, pabrik ini memiliki total kapasitas 1200 unit per hari dalam dua shift. Namun kapasitas tersebut tetap disesuaikan dengan permintaan pasar.

Ketika jumlah ini menurun, penggunaan robot akan digantikan oleh tenaga kerja manual, sehingga mengurangi kapasitas produksi.

“Pada dasarnya industri otomotif terdiri dari 2 bagian penting yaitu produksi dan distribusi. Dalam kunjungan pabrik hari pertama ini, kami bermaksud menunjukkan kesiapan BYD dalam memasok dan memenuhi permintaan pasar melalui fasilitas produksi lanjutan dan massal,” ujar Manajer Pemasaran Luther Panjaitanas . Komunikasi PT BYD Motor Indonesia usai pertemuan di China, Senin (18/12/2023).

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Rasakan Sensasi Pedas Mala di Texas Chicken, Hadir dengan Menu Terbaru
Next post Manchester United Terancam Gagal Bajak Pengganti Andre Onana dari Real Madrid