Menkominfo Ungkap Starlink Akan Uji Coba di IKN, Mulai Ajukan Perizinan

Read Time:2 Minute, 50 Second

dianrakyat.co.id, Jakarta – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menteri Komunikasi dan Informatika) Budi Arie Setiadi mengumumkan rencana uji coba layanan internet Starlink di Indonesia. Hal itu dipastikan setelah mengajukan izin layanan internet satelit.

Menurut Menkominfo, Starlink kini telah mengajukan izin kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika sebagai operator Very Small Aperture Terminal (VSAT) dan Internet Service Provider (ISP).

Menteri Perhubungan dan Informasi bertemu dengan pejabat media dan mengatakan, “IKN (Starlink) akan melaksanakan proyek percontohan dan jadwalnya. (Pilot project IKN ke Starlink) akan dikoordinasikan.”

Bahkan jika Anda mengajukan izin Menhub menegaskan Starlink harus mematuhi regulasi yang ada di Indonesia. Pemerintah memberikan peluang bagi perusahaan telekomunikasi lokal dan global untuk berinvestasi dan mengembangkan ekosistem digital Indonesia.

Ditanya apakah kehadiran Starlink mengancam operator yang sudah ada, Budi Arie mengatakan perkembangan ke depan masih harus dilihat.

“Yang jelas bisnis harus adil. Lapangan bermainnya harus adil. Semua harus patuh pada peraturan yang ada,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Perhubungan dan Informatika Wayan Toni Supriyanto mengatakan, sebagai bagian dari proses perizinan operasional, Internet Satelit Starlink telah membangun hub dan telah memenuhi standar peralatan Sekjen PDRC

“Jadi mungkin Anda sudah VSAT align, untuk Internet (ISP) Anda perlu bekerja dengan NAP (Network Access Provider) Anda, dan mungkin pekerjaan itu belum selesai,” jelas Wayan.

Wayan mengatakan, lisensi Starlink akan digulirkan secara nasional di kemudian hari. Namun, menurutnya Starlink Indonesia berbeda dengan perusahaan global.

“Mereka itu perusahaan global yaitu Starlink. Starlink Indonesia sudah punya lisensi VSAT dan ISP, jadi nantinya seperti penyedia layanan lainnya. di Indonesia Mereka membeli peralatan dan internet dari Starlink global, jadi mereka membangun hubnya di sini. Itu harus dilakukan,” kata Wayan.

Sebagai referensi, Luhut Binsar Pandjaitan, sebelumnya Menteri Kelautan dan Perikanan, mengaku pada Februari 2024 lalu ia mendekati Elon Musk untuk memasang internet di IKN Nusantara.

“Saya bersama Elon Musk, kapan saya menelepon? Saat itu hari Jumat, Jumat lalu dan Starlink ingin masuk. Saya kira persyaratannya hampir selesai, dia akan masuk IKN,” kata Luhut saat itu.

Luhut mengatakan Elon Musk dan jaringan internetnya akan datang ke IKN setelah mendapat izin dari Kementerian Komunikasi dan Informatika. (Kemenkominfo)

“Kapan dia ingin datang? Segera setelah surat persyaratan Kominfo selesai, seminggu kemudian kami akan memberikan sertifikat Fitness to Operate (ILO) kepadanya jika ia cukup sehat untuk menjalani operasi. Lima hari kemudian dia bisa datang ke Indonesia,” jelasnya.

Ia mengatakan, alih-alih memasang internet, SpaceX akan menghubungkan jaringan tersebut ke pusat kesehatan lokal atau regional di sekitar ibu kota baru.

“Segera setelah dia tiba Kami menawarkan untuk datang ke IKN dan katanya ingin memulai di puskesmas dekat IKN dan IKM,” kata Luhut.

Sebab, Presiden menanyakan alasan kami menggunakan Starlink untuk bisa menjangkau puskesmas yang tidak terjangkau telekomunikasi. dan menyediakan layanan medis yang terjangkau di daerah pedesaan.”

Sementara itu Beberapa puskesmas terpencil di Indonesia sudah menggunakan jaringan internet Starlink milik Elon Musk.

Penyediaan internet Starlink bertujuan untuk memfasilitasi akses internet untuk integrasi informasi kesehatan.

Setiaji mengepalai Kantor Transformasi Digital (DTO) Indonesia. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebutkan sekitar 40% puskesmas di daerah terpencil kini memiliki akses internet. termasuk melalui penggunaan satelit Starlink

Pemberian Starlink kepada pusat telemedis ini juga berkat dukungan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI.

“745 puskesmas di daerah terpencil Kami tidak mau pakai satelit karena tidak ada layanan radio paket umum (GPRS),” kata Setiaji saat wawancara dengan Health dianrakyat.co.id di Hotel JS Luwansa Jakarta, Rabu, 13 Desember 2023.

“Sekitar 40% menggunakan satelit, jadi ada yang menggunakan Starlink dan sejumlah penyedia lainnya yang didukung oleh Kominfo.”

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Bursa Saham Asia Melesat, Indeks Nikkei Loyo
Next post BMKG: Waspadai Gelombang Tinggi di 20 Perairan Ini Selama Dua Hari ke Depan