OJK tak Perpanjang Program Restrukturisasi Covid-19, Ini Alasannya

Read Time:1 Minute, 27 Second

dianrakyat.co.id, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan industri perbankan siap menghadapi berakhirnya kebijakan stimulus restrukturisasi kredit perbankan pada 31 Maret 2024 akibat dampak Covid-19. Kesimpulan dari kebijakan tersebut, pemerintah mengangkat situasi pandemi Covid-19 pada Juni 2023 dengan mempertimbangkan pemulihan perekonomian Indonesia dari dampak penyakit tersebut, termasuk situasi sektor sebenarnya.

Direktur Pengawasan Perbankan OJK Diane Adiana Ray menjelaskan beberapa alasan tidak menggalakkan kebijakan restrukturisasi. “Kami menganalisis industri perbankan dan melakukan banyak penelitian, diskusi dan lain-lain. Kami sampai pada kesimpulan bahwa industri perbankan benar-benar siap menghadapi kebijakan stimulus pada 31 Maret,” kata Diane pada konferensi pers OJK Maret 2024. RDK Bulanan.

Diane memastikan OJK mempertimbangkan seluruh aspek persiapan industri perbankan dan menjaga kepatuhan terhadap standar internasional. Dian mengatakan, Indonesia merupakan satu-satunya negara yang belum mengeluarkan peralatan khusus untuk melawan penyakit Covid-19.

Diane mengungkapkan, banyak UMKM yang memanfaatkan restrukturisasi kredit yang diberikan. “Stimulus ini merupakan bagian dari kebijakan penting untuk mendukung kinerja peminjam bank dan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan untuk melewati masa pandemi yang sangat serius ini,” jelas Diane.

Ia juga mengatakan, berdasarkan hasil analisis laporan riset bank sebelum berakhirnya stimulus, kemungkinan terdapat peningkatan pada segmen risiko kredit seperti NPL dan pemulihan bank masih terjaga dengan baik. Oleh karena itu, lanjut Dian, OJK menilai situasi perbankan Indonesia saat ini sudah stabil atau stabil dalam menghadapi perubahan pertumbuhan ekonomi.

“Hal ini didukung oleh tingkat permodalan yang kuat, likuiditas yang memadai, dan risk appetite yang baik,” kata Dean.

Sejalan dengan pemulihan ekonomi, Diane mengungkapkan tren restrukturisasi kredit masih mengalami penurunan. Hal ini terlihat dari peningkatan jumlah mangkir maupun CKPN, bahkan lebih banyak dibandingkan sebelum penyakit.

“Padahal, situasi ini merupakan cerminan dari kesehatan bank yang seharusnya kembali normal secara terkendali di akhir masa stimulus,” jelas Diane.

Memiliki kredit luar biasa…

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Cerita Jeremia Frans Zeke, Punya Bakat Musik Sejak Kecil Hingga Wujudkan Cita-cita Jadi Penyanyi Profesional
Next post Malaysia Open 2024, Dejan/Gloria Hadapi Kekuatan Pasangan Inggris