0 0
Read Time:2 Minute, 33 Second

JAKARTA – Cyber ​​Islamic University yang merupakan program prioritas Kementerian Agama mendapat respon besar dari masyarakat. Menanggapi tingginya antusiasme masyarakat, Kementerian Agama berencana meluncurkan program tersebut dengan sungguh-sungguh pada tahun 2024.

Pada tahun 2024 akan ditambahkan program studi baru pada Program Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). yaitu Magister dan Sarjana Pendidikan Agama Islam (PAI), Sarjana Pendidikan Bahasa Arab (PBA), Sarjana Ilmu Sosial (IPS), Sarjana Pendidikan Guru Madrasah (PGMI), dan Sarjana Filsafat Islam (Aqidah). ).AFI). Selain itu terdapat program studi tambahan seperti Sarjana Hukum Keluarga Islam (HKI), Sarjana Pendidikan Ilmu Sosial (T.IPS), Sarjana PIAUD (Pendidikan Awal Islam) dan Sarjana Sejarah dan Peradaban Islam (SPI). ).

Muhammad Ali Ramdani, Direktur Jenderal Departemen Pendidikan Islam Kementerian Agama, mengatakan program Cyber ​​Islamic University yang dilaksanakan sejak tahun 2021 telah menarik perhatian masyarakat. Program Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) merupakan salah satu dari tujuh program prioritas yang ditetapkan Kementerian Agama di bawah bimbingan Menteri Agama Yakut Cholil Kumas. Dalam program ini Yakutia menunjuk IAIN Syekh Nurjati Cirebon sebagai kampus sibernya.

“Dukungan peralatan dan infrastruktur cyber campus ini sudah lengkap 100 persen, sehingga pada tahun ajaran 2024/2025, pendidikan jarak jauh tidak hanya mampu menopang program PAI, tetapi juga program sarjana dan pascasarjana,” ujarnya. . Ali Ramdani melalui keterangan tertulis di Jakarta, Kamis 21 Desember 2023.

Ali Ramdani, yang akrab disapa Dani, mengatakan sebanyak 3.339 mahasiswa telah mendaftar program Cyber ​​Islamic University dalam tiga tahun terakhir. Mereka berasal dari 36 provinsi di Indonesia.

Kursus cyber ini telah mendapatkan minat yang besar di kalangan siswa karena proses belajarnya sangat mudah bagi mereka. Sebab, guru dan siswa tidak lagi bertemu secara fisik saat pembelajaran berlangsung. Oleh karena itu, program ini sangat membantu para guru di madrasah, sekolah, pesantren, dan lokasi lain yang jauh dari kampus untuk melanjutkan pendidikannya.

Menurut Syeikh Nurjati Mo Ali, Ketua Jurusan PJJ PAI IAIN, perkuliahan siber ini akan disampaikan melalui dua cara. Pertama, metode pembelajaran sinkron-asinkron dilengkapi dengan video dan modul pembelajaran elektronik yang dapat diakses siswa kapan saja dan di mana saja. Kedua, dilaksanakan secara tatap muka sebanyak empat kali per semester.

“Kalau online kita fleksibel. Tapi kualitasnya tetap terjaga karena kita punya tim pemantau melalui lembaga penjaminan mutu,” ujarnya.

Pak Ali menyampaikan, program ini diadakan di IAIN Syekh Nurjati Cirebon, namun diikuti 302 orang dosen dari berbagai universitas nasional dan internasional. Departemen ini juga merekrut instruktur dari berbagai universitas di 19 negara bagian. Beberapa dosen berasal dari luar negeri, termasuk dari Ohio University dan Korea University di Korea Selatan.

Mahasiswa PAI PJJ dibagi menjadi dua kelompok yaitu mahasiswa penerima beasiswa dan mahasiswa nonbeasiswa. Kelas PAI saat ini terbagi menjadi 74 kelas. Isinya adalah 4 kelas untuk generasi pertama, 40 kelas untuk generasi kedua, dan 30 kelas untuk generasi ketiga.

“Bahkan, masyarakat dari berbagai negara, baik warga negara Indonesia maupun asing, sudah lama berminat untuk mengikuti program PJJ IAIN Syekh Nurjati.Mereka berasal dari Thailand, Malaysia, Singapura, Jepang, Swiss, dan mahasiswa Belanda,” ujarnya. dikatakan. DPR Duga Peran Birokrat dalam Magang TPPO di Jerman Wakil Ketua Panitia RI III DPR RI meragukan peran birokrat dalam peristiwa TPPO. atau operasi feri. dianrakyat.co.id.co.id 4 April 2024

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D