PPAKI Gandeng BRIN Bikin Riset dan Inovasi Kosmetik Berbahan Alami Indonesia

Read Time:3 Minute, 40 Second

dianrakyat.co.id, Jakarta – Industri kecantikan Indonesia terus berkembang. Pemain baru bermunculan hampir setiap hari. Persaingan yang ketat membuat industri kosmetik dalam negeri menjadi sangat kompetitif. Di sisi lain, Indonesia harus memperkuat industri kosmetik dalam negeri agar tidak sekadar menjadi pasar yang menarik bagi produsen asing.

Untuk itu, Persatuan Perusahaan Kosmetika Indonesia (PPAKI) bekerja sama dengan Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) untuk memperkuat ketahanan industri kosmetik lokal. Kedua belah pihak menandatangani perjanjian kerja sama yang menjadi landasan kerja sama penelitian, penelitian dan pengembangan bahan alam sebagai bahan kosmetik.

Ketua Umum PPAKI Solihin Sofian di Jakarta, Selasa, 2 April mengatakan, “Kami ingin membangun ekosistem industri kita dari atas. Penguatan industri semakin penting di samping regulasi yang diharapkan bisa dilonggarkan. industri kosmetik pada tahun 2024, dalam keterangan tertulisnya dianrakyat.co.id Lifestyle diterima oleh grup tersebut.

Hal itu juga diamini oleh Direktur PT Mustika Ratu Kusuma Ida Anjani. Ia menegaskan, kosmetik tematik Indonesia memiliki peluang yang baik untuk berkembang mengingat bahan baku alami melimpah sebagai bahan bakunya.

Berdasarkan rangkaian penelitian Kementerian Luar Negeri, Indonesia merupakan negara dengan sumber daya alam yang luar biasa. Terdapat sekitar 30.000 (spesies) yang teridentifikasi dan 950 spesies tumbuhan obat, seperti tumbuhan, hewan, dan serangga yang berkhasiat sebagai obat. .”dan makanan sehat. Ini adalah peluang yang harus bisa kita manfaatkan di masa depan,” kata sapaan akrab Azeng.

Tanpa bicara soal bahan baku, produk halal kurang diminati para pelaku industri kecantikan. Pertumbuhannya yang pesat didorong oleh meningkatnya kesadaran untuk memilih produk atau merek yang mencakup praktik kesehatan halal dan berkelanjutan.

Dengan mayoritas penduduk Indonesia mencapai 86,7 persen pada November 2023, menurut World Population Review, dan Pew Research Center memperkirakan populasi Muslim dunia akan tumbuh sebesar 30 persen pada tahun 2030, Indonesia mempunyai peluang untuk mendefinisikan kembali halal. seni kecantikan

“Dengan terciptanya produk yang berkelanjutan dan branding yang efektif, Indonesia mempunyai potensi besar untuk menjadi pemimpin pasar kecantikan halal di dunia dengan menggunakan sumber daya alam lokal untuk memperkuat posisinya di pasar global,” kata CEO dan Pendiri Hypfast Ahmad Alkati, Team Gaya Hidup Liputan6. com, pada Jumat (5/4/2024) dalam rilis yang diterima

Di kancah dunia, pertumbuhan populasi Muslim memberikan peluang bagi merek kecantikan halal Indonesia untuk tidak hanya menjangkau pasar domestik, namun juga memperluas jangkauannya di pasar internasional. Di tingkat nasional, Indonesia sudah mempunyai landasan hukum melalui Peraturan Pemerintah No. 39 Tahun 2021 tentang Sertifikasi Halal.

Berdasarkan aturan tersebut, seluruh produk kecantikan yang dipasarkan di Indonesia harus memiliki sertifikat halal pada tahun 2026. Untuk itu, industri harus mampu beradaptasi dengan mengutamakan kepercayaan konsumen dan keunggulan kompetitif.

“Dengan landasan dan visi yang kuat untuk masa depan, industri kecantikan halal Indonesia siap mengambil peran utama di kancah internasional, mengantarkan era baru pertumbuhan dan inovasi,” kata Ahmad.

Tri Widayanti dari Fabil Natural, merek kecantikan herbal halal, mengatakan UMKM kecantikan di Indonesia tumbuh signifikan berdasarkan data Badan Pusat Statistik. Hal ini menuntut para pelaku industri kecantikan untuk fleksibel dan kreatif dalam menghadapi persaingan.

“Kemampuan untuk menjangkau konsumen, mengedukasi mereka dengan jelas tentang bahan-bahan produk kecantikan halal, memenuhi pesanan, dan mengirimkan dengan cepat juga penting untuk kesuksesan di pasar kecantikan digital saat ini,” katanya.

Pelaku industri harus mematuhi standar BPOM dan sertifikasi Halal sebagai komitmen produsen terhadap mutu dan keamanan. “Memiliki sertifikasi halal tidak hanya sekedar mematuhi peraturan, namun juga membangun landasan kepercayaan yang mendalam bagi konsumen kami,” tambah Tiwi.

Mengutip Business Channel dianrakyat.co.id, industri kecantikan Indonesia sangat menguntungkan, apalagi setelah masuk ke tingkat lokal. Jika dirinci, segmen pasar terbesarnya adalah segmen personal care dengan market size sebesar USD3,18 miliar pada tahun 2022, disusul skin care sebesar USD2,05 miliar, kosmetik sebesar USD1,61 miliar, dan wewangian sebesar USD39 juta.

Berdasarkan data Persatuan dan Persatuan Perusahaan Kosmetika Indonesia (PPAKI), jumlah industri kosmetik Indonesia mencapai 21,9 persen, yaitu 913 perusahaan pada tahun 2022 menjadi 1.010 perusahaan pada pertengahan tahun 2023. Menyadari tingkat pertumbuhan yang tinggi tersebut, pameran industri kecantikan terbesar di Indonesia, Cosmobeauté Indonesia, kembali digelar pada 12-14 Oktober 2023 di Hall A&B, Jakarta Convention Center.

Pameran yang kini memasuki tahun ke-16 ini menampilkan inovasi kecantikan terkini dan mempertemukan vendor kecantikan dari Indonesia dan negara lain. Cosmobeauté Indonesia 2023 mengajak industri kecantikan untuk aktif memperkenalkan solusi ramah lingkungan dan berkelanjutan

“Kami berkomitmen menjadikan Cosmobeauté Indonesia sebagai sebuah event yang memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan yang mulai tercemar seiring dengan terus berkembangnya industri kecantikan di Indonesia,” kata Direktur PT Palmerindo Indonesia Juanita Sorakuesomah di Jakarta, Kamis. , 12 Oktober 2023.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Anies Baswedan Mengenang Sosok Hilbram Dunar: Pribadi yang Selalu Peduli Masyarakat dan Aktif
Next post Mengatasi Obesitas Bukan Cuma soal Berat Badan, Dokter: Juga Kelainan Metabolik yang Muncul