Ridwan Kamil: Era Digital Lahirkan Disrupsi di Segala Aspek, Menguasai AI Jadi Sebuah Keharusan

Read Time:2 Minute, 24 Second

Bandung – Kemajuan teknologi membutuhkan perubahan di segala aspek. Bahkan, beberapa bidang yang biasanya dikerjakan oleh sumber daya manusia pasti mengalami gangguan. Menurut Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, era saat ini sedang mengalami disrupsi. Oleh karena itu, adaptasi sangat penting dilakukan agar tidak kalah dengan teknologi kecerdasan buatan (AI). “Saya pemimpin Jabar, setiap hari saya beradaptasi. Saat ini saya jenderal, saya ahli desain arsitektur. Sejak saya jadi pemimpin, saya harus pintar dalam segala hal mulai dari inflasi, saya harus paham AI,” ujar Ridwan Kamil saat menjadi keynote speaker pada acara Indonesia Digital Conference (IDC) 2023 di Hotel El Royale, Kota Bandung pada Rabu (23/8/2023). Pria yang akrab disapa Kang Emil ini mengungkapkan, Indonesia merupakan negara pengguna internet terbesar yang mencapai 204 juta pada tahun lalu dan jumlah nomor ponsel yang beredar melebihi 350 juta.

Tak hanya itu, menurut Kang Emil, Indonesia juga menjadi negara yang paling banyak menghabiskan waktu menggunakan ponsel di dunia, yakni mencapai 5,7 jam per hari.

“Apa yang saya maksud? Dalam setiap kekacauan, ada sisi baik dan sisi gelapnya. Sebagai seorang pemimpin, saya harus mendorong sisi positifnya, namun saya juga harus memberikan benteng melawan sisi gelap ini dan negara harus siap menghadapinya. ,” ujarnya. Kang Emil menjelaskan di Indonesia pendapatan ekonomi digital di Indonesia mencapai 220 miliar dolar. “Yang dulu berjualan fisik kini belajar berjualan online. Jadi Indonesia adalah negara yang paling cepat beradaptasi dengan praktik digital. Negara kita paling cepat dalam membuat aplikasi, mencari partner, berbisnis, membuat utang,” jelasnya. Kang Emil mengatakan, yang mengubah lanskap perekonomian adalah digital, sedangkan tugas pemimpin adalah menciptakan eksklusif untuk memberikan akses digital. Saya melahirkan banyak inovasi di kota. Tiga disrupsi di Indonesia, pandemi Covid-19, digital, disrupsi krisis iklim,” ujarnya. Kang Emil menjelaskan, dengan AI imajinasi tidak dibatasi sehingga bisa merekonstruksi materi visual yang bisa menggantikan proses kerja manusia. kalau Indonesia mau siap, tidak hanya harus mengelola ekonomi 220 miliar dolar AS, tapi juga harus punya pertahanan terhadap sisi gelap disrupsi digital ini, yang khusus AI,” jelas Kang Emil. Dengan AI, dengan disrupsi digital, harapan ada di sini. Formulanya hanya satu, semua yang rutin akan tergantikan oleh mesin,” ujarnya. Program Indonesia Digital Conference (IDC) dan penghargaan AMSI merupakan bagian dari program kolaborasi AMSI dengan Internews dan USAID MEDIA untuk mendorong keberlanjutan bisnis media di tahun ini. Upacara penghargaan IDC dan AMSI juga mendapat dukungan dari PT Astra International Tbk, PT Perusahaan Perusahaan Negara (Persero), Industri Pertambangan Indonesia (MIND ID), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Pertamina (Persero), PT Adaro Energy Tbk, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, PT Merdeka Copper Gold Tbk, Bank BJB, Harita Nickel, PT XL Axiata Tbk, dan Yayasan Minderoo.Warga dikejutkan dengan penemuan jenazah bayi laki-laki di Sungai Cikeas Warga Kecamatan Gunung Putri , Kabupaten Bogor, Jawa Barat, dikejutkan dengan ditemukannya jenazah bayi laki-laki di pinggir Sungai Cikeas. Bayi laki-laki tersebut dikabarkan baru saja ditemukan di dianrakyat.co.id.co.id pada 21 April 2024.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Nokia Belum Habis
Next post Lolos SNBP Apakah Bisa Daftar Jalur Mandiri PTN 2024? Simak Aturan Resminya