Jakarta – Nama I Gede Swadiaya belakangan menjadi sosok yang banyak menyita perhatian usai memutuskan pindah agama. Ia bahkan mengganti namanya menjadi Muhammad Khoiruddin. Kini dia terlihat seperti penjahat karena memiliki tato naga di dada dan lengannya.
Namun siapa sangka kata-kata istighfar dan dzikir begitu sering terucap dari mulutnya sejak hijrah. Meski dianggap mantan penjahat, ia tak ragu lagi memeluk Islam. Bahkan ia mengaku dulunya kuat dan tidak mudah diserang musuh.
Menurut Ruqyah Aswaja dari tvOnenews.com, dulu ia sering dikaitkan dengan pesulap. Pada tahun 1997, ia datang ke Bali saat dipindahkan dari NTB dan saat itu mengalami perjalanan hidup perlawanan kriminal disana-sini.
Tak hanya itu, ia juga mengaku sudah mencoba berbagai jenis wine. Memang benar, selain mabuk, ia kerap tidur dengan wanita, berganti pakaian setiap hari. Dia menjalani kehidupan gelap ini sebagai penjahat.
“Pada saat itu, tidak ada satu hari pun saya tidak mabuk. Ya Tuhan, aku sangat bingung saat itu. Itu mengecewakan Tuhan dan agama lama saya. Saya ingin tahu apakah saya akan tidur dan berapa ratus orang? wanita,” katanya. Ekspresi penyesalan muncul di wajahnya.
Ia dikenal sebagai penguasa kawasan Sadasari, Kuta Bali. Setiap hari dia hanya ingin memuaskan dunia. Namun, kehidupan seorang penjahat tentu tidak selalu mudah. Ia diserang oleh banyak orang namun berkat kekuatan supranaturalnya, ia tidak terluka.
“Suatu kali saya diserang oleh banyak orang dari kelompok oposisi. Saya dikuburkan dalam lubang yang berisi tumpukan batu. Mereka mengira saya sudah mati.
Sedangkan perkenalannya dengan Islam dimulai pada tahun 1999 saat ia masih menjadi santri bernama Muhammad Yusuf. Meski saat itu tak bertaubat, Yusuf tidak menghakiminya melainkan hanya mengingatkan Khoiruddin soal minum minuman beralkohol.
Suatu hari, dia sedang mabuk, di samping Yusuf yang sedang shalat. Samar-samar, dia mendengar doa temannya di penginapan.
“Saat aku mabuk, aku mendengar suara bismillahirrohmanirrohin. Hatiku bergetar karena gembira. Dan apa itu tadi?” kata Khoiruddin.
Pada tahun 1999, Khoiruddin mengalami kecelakaan akibat mabuk setelah menenggak minuman beralkohol. Saat tertabrak sepeda motor, ia meminta pertolongan dengan mengucapkan astaghfirullah tanpa mengerti maksudnya. Berkat usahanya, ia menyelamatkan diri dan memutuskan masuk Islam setelah bertemu Yusuf di kediamannya.
Yusuf menasihatinya untuk mempelajari Islam sebelum memutuskan untuk pindah agama. Khoiruddin mulai belajar Islam dan suatu ketika ia bertemu dengan seorang wanita yang memintanya untuk bertemu dengan ayahnya.
Meski belum masuk Islam, Khoiruddin dengan berani mendatangi ayah wanita tersebut dan menyatakan niatnya untuk masuk Islam. Ayah wanita tersebut menerima keputusannya dan Khoiruddin masuk Islam.
Dia kemudian menikahi wanita itu dan meninggalkan kehidupan sebelumnya sebagai penjahat untuk memperkuat imannya. Kini, Khoiruddin hidup dengan keimanan Islam yang kuat dan dekat dengan para kiai dan ulama, meninggalkan gaya hidup yang berhubungan dengan kesenangan duniawi. Kisah Profesor Harvard Henry Klassen yang baru masuk Islam langsung memulai puasa dan salat Tarawih. Pada tanggal 15 Maret 2024, akun X Globe Eye News memposting video dirinya sedang membawakan dua gelar. dianrakyat.co.id.co.id 1 April 2024