Serba-serbi Pura Mangkunegaran, Lokasi Resepsi Pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono

Read Time:3 Minute, 6 Second

dianrakyat.co.id, Jakarta – Candi Mangkunagaran yang dibangun oleh Mangkunegara I alias Pangeran Sambaranyawa pada tahun 1757 menjadi tempat Kaisag Pangarep dan Erina Gudono menggelar resepsi pernikahan pada Minggu, 11 Desember 2022. Dalam unggahan akun Instagramnya, Kaesang menyebut lokasi tersebut. secara singkat.

Dikenal juga dengan nama Puro Mangkunagaran, bangunan ini pernah menjadi istana Sampian Ingkang Jumeneng KGPAA Mangkunegara beberapa waktu lalu.

Ia mengatakan, semangat persatuan dan kesatuan Pangeran Sambarnyawa yang membuat Persis Solo menyandang predikat Tentara Sambarnyawa. Setelah itu, Kesang dan Erina pun melakukan foto prewedding di Pendopo Ageng, Puro Mangkunegaran.

Itu akan menjadi saksi bisu Tasyakurana setelah kita melaksanakan akad nikah pada 10 Desember 2022 di Yoga ya kawan, mohon doanya,” kata pria 27 tahun itu.

Dalam pesan lainnya, Kesang menjelaskan, warna kuning dan hijau yang mendominasi booth merupakan warna Pari Anom, warna keluarga Mangkunegaran. Saat ini batik Kumudowati tersebar di atap lapak.

“Delapan kotak yang masing-masing berbeda warna dan makna di tengahnya, kuning untuk mencegah tidur, biru untuk mencegah musibah, hitam untuk mencegah lapar, hijau untuk mencegah putus asa, putih untuk mencegah pikiran syahwat. oranye. Mencegah rasa takut, merah Mencegah kejahatan dan ungu mencegah pikiran jahat,” kata Kasang.

Dikutip dari situs resmi Puro Mangkunegaran, Jumat (9/12/2022), saat memasuki Puro Mangkunegaran pengunjung akan melewati pintu berwarna hijau. Setelah itu akan terlihat Pamedon, yaitu lapangan hijau tempat para prajurit Mangkunegaran dilatih, sedangkan di sebelah timurnya terdapat Gedung Kuda.

Pintu lainnya mengarah ke halaman dalam Pendopo Ageng yang luasnya 3,5 ribu meter persegi. Bangunannya berbentuk jogalo, tenda ini mampu menampung sekitar 5 ribu hingga 10 ribu orang, merupakan tenda terbesar di Indonesia.

Diketahui, tiang kayu berbentuk persegi beratap Joglo ini diambil dari pepohonan yang tumbuh di Hutan Donoloyo di Perbukitan Wonogiri. Yang mengejutkan, seluruh bangunan Puro Mangkunegaran dibangun tanpa menggunakan paku.

Atapnya juga berisi tiga pemain. Ketiga jenis gamelan tersebut ditutup dengan kain dan kadang digunakan. Pemain tersebut bernama Lipur Sari yang dibawakan setiap hari Rabu untuk menari, Kayai Seton (terdiri dari Kayai Segoro Windu, Kayai Pamerdasih dan Kayi Baswara) dan Kayai Kenyut Mesem yang dibawakan pada acara pernikahan dan festival. ke takhta

Di sebelah kanan booth ada Pringgitan. Strukturnya berbentuk seperti Kuthuk Ngambang Pringgitan yang digunakan untuk pertunjukan wayang kulit. Situs ini juga memuat gambar KGPAA Mangkunegara IX dan GKP Mangkunegara IX.

Berikutnya Ndalem Ageng, merupakan bangunan berbentuk limas dengan luas sekitar seribu meter persegi. Saat ini Ndalem Ageng difungsikan sebagai museum.

Ada Petanen, yaitu tempat pemakaman Devi Sri yang dilapisi tenunan sutra dan kerap menjadi pusat perhatian pengunjung. Museum ini juga memamerkan perhiasan, senjata, pakaian, medali, boneka, koin, potret Adipati Mangkunegara dan berbagai artefak.

Setelah Delem Ageng, adalah Keputren, tempat kediaman keluarga Mangkunegaran. Di dalamnya terdapat taman yang penuh dengan pepohonan, bunga, semak hias, sangkar burung, figur bergaya tradisional Eropa, dan air mancur.

Menghadap ke taman terbuka terdapat Prasimoyasa, ruang keluarga berbentuk segi delapan yang sering digunakan untuk berkumpul. Bangunannya terdapat furnitur Eropa, dindingnya dilapisi kaca emas.

Puro Mangkunegaran merupakan salah satu taman budaya dan sejarah yang ada di kota Solo. Wisatawan dapat menikmati kemegahan dan keindahan Keraton Mangkunegaran, serta mengunjungi museum yang memiliki koleksi berbagai artefak.

Dalam satu ruangan dikenal dengan nama Wisata Makan Malam Puro Mangkunegaran atau Makan Malam Kerajaan Puro Mangkunegaran. Makan malam disajikan di kamar Prasimoyoso.

Paket Acara Puro menekankan pengalaman makan malam tradisional kerajaan Jawa, termasuk dua pertunjukan langsung Puro Mangkunegaran, kunjungan museum, pemotongan tupeng dan presentasi oleh-oleh Puro Mangkunegaran, dan makan malam prasmanan.

Sebagai pusat seni pertunjukan, tradisi tari Mangkunegaran berlangsung setiap hari Rabu, sedangkan pertunjukan musik diadakan setiap hari Sabtu. Paket wisata di Puro Mangkunegaran juga tersedia di website resminya:

1. Kehadiran minimal 25 orang

2. Ulasan Tari yaitu Tari Gambyong Retno Kusumo (Putri) dan Tari Bondoyudo (Putra)

3. Resep : Apim, Kolak dan Nasi Manis

4. Teh atau air mineral

5. Kunjungi museum

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Manchester United Bidik Gary O’Neil sebagai Pengganti Erik Ten Hag
Next post Piala AFF Ganti Nama, Catat Tanggalnya! Timnas Indonesia Pecah Telur Tahun Ini?