JAKARTA – Fenomena super langka yakni nova diperkirakan akan terjadi pada tahun ini. Menariknya, peristiwa ini bisa disaksikan di langit malam dengan mata telanjang.
Salah satu keajaiban astronomi adalah bintang tiba-tiba menjadi sangat terang. Ketika bintang tersebut menjadi terlalu redup untuk dilihat di masa lalu, sebuah bintang baru akan muncul. Fenomena ini disebut nova, yang berasal dari bahasa latin de nova stella yang berarti bintang baru.
Para astronom kini mengamati dengan cermat sistem bintang yang hanya dapat dilihat dengan teleskop. Pasalnya, sistem tersebut diprediksi akan segera mencapai kecerahan yang bisa dilihat dengan mata telanjang. Menurut perkiraan, fenomena ini bisa terjadi kapan saja antara sekarang hingga September, namun harus menunggu satu tahun lagi.
Peningkatan kecerahan ini diperkirakan terjadi pada jarak 2.500 tahun cahaya ke arah galaksi Corona Borealis. Peristiwa yang dikenal dengan nama T Coronae Borealis (T CrB) ini bukanlah bintang tunggal melainkan bintang ganda.
Seperti dilansir IFL Science, Jumat (15/3/2024), sistem bintang biner memang umum terjadi, namun pasangan ini merupakan kombinasi unik antara raksasa merah dan katai putih, keduanya sedikit lebih besar dari Matahari. Seiring waktu, gravitasi katai putih yang kuat menarik material menjauh dari raksasa merah, menciptakan piringan akresi yang mengelilingi lubang hitam.
Ketika sebagian material ini berada cukup dekat dengan katai putih, suhunya akan meningkat tajam hingga fusi nuklir dimulai, yang menyebabkan luminositasnya meningkat. Peningkatan kecerahan ini mirip dengan peningkatan kecerahan bintang variabel normal. Misalnya, pada tahun 2016, luminositas sistem T CrB meningkat hampir tiga kali lipat. Namun karena masih sulit terlihat dengan teropong, fenomena ini tidak banyak menarik perhatian.
Seperti pada tahun 2016 dan 1946, lonjakan kecerahan T CrB mencapai ribuan kali lipat, sehingga mudah terlihat dengan mata telanjang, dan para astronom memperkirakan penampakan serupa tahun ini.
Beberapa katai putih secara tidak teratur menarik materi dari bintang pendampingnya, sehingga kecerahannya meningkat selama pengamatan. Lainnya, yang dikenal sebagai nova berulang, mengikuti jadwal yang teratur.
Nova berulang jarang terjadi karena jaraknya terlalu jauh untuk dilihat dengan mata telanjang. Hal ini membuat T CrB menjadi fenomena unik. Pada puncaknya pada tahun 1866 dan 1946, T CrB memiliki kecerahan yang hampir sama dengan Polaris, mengungguli semua bintang kecuali beberapa ratus bintang. Hanya nova berulang yang terlihat dengan mata telanjang pada kecerahan maksimumnya.