Viral di TikTok, Apa Sih Tradisi Pacu Jalur?

Read Time:2 Minute, 9 Second

dianrakyat.co.id Edukasi – Baru-baru ini, video yang memperlihatkan orang-orang yang mempelajari budaya lintasan balap menjadi viral di platform media sosial TikTok. Dalam video tersebut terlihat beberapa pria sedang mendayung perahu panjang dengan seorang anak laki-laki berdiri di depan ujung perahu.

Jadi apa yang kamu lakukan di jalan? Simak ulasan dianrakyat.co.id dilansir dari sumber berikut: Pacu Lintas

Laporan dari website Kemendikbud, Senin 14 Agustus 2023, Road speed merupakan salah satu cabang olahraga dayung kuno yang berasal dari Kuantan Singingi (Kuansing) Provinsi Riau. Perahu yang digunakan terbuat dari kayu dan masyarakat setempat menyebutnya jalan raya.

Di tempat asalnya, pacuan kuda dimasukkan dalam kalender pariwisata yang diadakan oleh masyarakat Quanxing dan digunakan sebagai tim nasional. Permulaan acara berlangsung meriah dengan orang-orang turun ke tribun dan tepian Narosa, Teluk Kuantan, Race Course. Arti Kata Ara Paku

Balapan yang merupakan tradisi masyarakat Quansing bukan sekadar ajang bersenang-senang. Menurut kepercayaan masyarakat setempat, ritual ini merupakan puncak dari segala kerja keras, jerih payah, dan keringat yang dikeluarkan untuk mencari penghidupan selama satu tahun.

Karena pacuan kuda selalu ditunggu, tidak mengherankan jika masyarakat Quanxing dan sekitarnya hadir saat tradisi ini berlangsung. Bahkan, sepasang suami istri dikabarkan harus sepakat bercerai jika salah satu pasangannya dilarang pergi ke Paku Lane.

Berjalan menyusuri jalan mendayung perahu yang terbuat dari kayu gelondongan merupakan tradisi yang sudah berlangsung lama. Hasbullah dari UIN Sultan Siyarifn Qasim Riaw mengatakan, lintasan merupakan alat transportasi yang digunakan masyarakat desa di Rantau Kwantan pada awal abad ke-17.

Hal ini dipaparkan Hasbullah pada tahun 2015 dalam jurnal “Jejak Paku dan Kesetiakawanan Sosial Masyarakat Kabupaten Kwantan Singingi (Kajian Tradisi Melo)”. Saat ini kawasan pengembangan jalan setapak di Rantau Kuantan berada di antara Kecamatan Hulu Kuantan di wilayah atas dan Kecamatan Serenti di wilayah bawah. Masyarakat setempat memanfaatkan jalan ini karena kendaraan darat belum dikembangkan pada saat itu.

Seperti disebutkan sebelumnya, jalan adalah perahu yang terbuat dari kayu. Saat ini Paku merupakan perlombaan balap atau dayung. Menggabungkan dua kata ini, road course berarti perlombaan mendayung di sepanjang jalan.

Menurut Hasbullah, warga Rantau Kuantan baru mengetahui adanya kompetisi balap pada tahun 1990. Pada masa itu, sebagian besar perahu balap merupakan perahu berukuran besar yang digunakan untuk transportasi. Dalam perkembangannya, track diadakan di desa-desa sekitar Batang Kuantan.

Warga setempat mengatur cara merayakan dan memperingati hari besar Islam seperti Maulid Nabi Muhammad SAW, Idul Fitri, dan Tahun Baru Islam. Pemenang lomba sebelumnya tidak menerima hadiah. Namun begitu perjalanan selesai, warga makan bersama dengan menyantap konjo, godok, atau lopek. Kemenangan Prabowo-Gibran diharapkan menjadi peluang untuk mengembangkan ekonomi maritim terkait sengketa hasil pemilihan presiden (PHPU) 2024. .dianrakyat.co.id.co.id 23 April 2024

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Alamnya Indah Banget, Ini Rekomendasi Tempat Wisata Hingga Kulineran di Taiwan
Next post 6 Zodiak yang Perhatian Banget ke Orang Terdekat, Taurus Masuk Daftar