Wijaya Karya Bangun Proyek Strategis Nasional NCICD

Read Time:3 Minute, 14 Second

dianrakyat.co.id, Jakarta – PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) menggarap National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) Tahap 6 Paket 4 yang berlokasi di Kali Dadap, Kabupaten Tangerang dan Desa Kamal Muara, Jakarta Utara.

Salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) Kementerian PUPR adalah proyek pembangunan tanggul pantai yang bertujuan untuk mengatasi banjir rob akibat naiknya permukaan air, serta memberikan perlindungan jangka panjang khususnya bagi masyarakat pesisir yang paling terdampak.

WIKA tergabung dalam perusahaan patungan dengan Hutama Karya KSO dengan saham Wijaya Karya sebesar Rp163,5 miliar untuk lingkup pembangunan tanggul pengaman pantai di sepanjang pantai Teluk Jakarta sepanjang 2.582 km serta beberapa rumah pompa yang tersebar di beberapa wilayah. Hal itu terungkap dari keterangan resmi yang ditulis, Kamis (8/6/2024).

Sebuah pompa dengan keluaran 100 liter/detik dan satu pompa dengan keluaran 300 liter/detik dibangun di area seluas Kecamatan Kosambi, dan dibangun dua unit pompa dengan keluaran 500 liter/detik. menutupi Penjaringan. Daerah distrik.

Pengalaman serupa juga disampaikan WIKA saat menyelesaikan pembangunan Rumah Pompa Sentiong di Ancol, Jakarta Utara yang berkapasitas 50 ribu liter/detik.

Selain itu, WIKA juga membangun sejumlah fasilitas untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat pesisir, antara lain dengan membangun dermaga yang akan memberikan akses bagi para nelayan serta kawasan lanskap yang akan difungsikan sebagai pusat olah raga dan infrastruktur lainnya.

CEO Wijaya Karya Agung Budi Waskito mengatakan, untuk mendukung pencapaian tujuan yang telah ditetapkan Kementerian PUPR, penting untuk memastikan proyek ini selesai dengan kualitas terbaik dan tepat waktu.

Di tengah restrukturisasi dan transformasi yang dilakukan WIKA saat ini, WIKA terus berupaya menyelesaikan seluruh PSN yang menjadi tanggungan WIKA tepat waktu dan memenuhi proyek NCICD.

Oleh karena itu, WIKA berharap dapat memperoleh dukungan dari seluruh pemangku kepentingan dan masyarakat luas dapat merasakan manfaatnya secara langsung.

Oleh karena itu, pembangunan proyek ini juga mendapat dukungan dari WIKA Beton sebagai anak usaha penyediaan dan pembangunan tiang pancang.

Dalam proses pembangunannya, WIKA Beton menggunakan teknologi pengeboran internal yang menjadikan pengerjaannya lebih ramah lingkungan karena tidak menimbulkan polusi udara, kebisingan, dan minim getaran.

Sebelumnya diberitakan, emiten konstruksi pelat merah, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) mencetak kontrak baru senilai Rp 29,1 triliun pada 2023. Jika dijelaskan, diterima Rp 23 triliun atau 80% dari total kontrak baru sepanjang April. dan Desember, saat perusahaan sedang menjalani masa restrukturisasi.

Direktur Utama Wijaya Karya Agung Budi Waskito mengatakan pencapaian ini menjadi pertanda positif bagi perseroan karena para pemangku kepentingan terus mempercayai Wijaya Karya sebagai mitra strategis bagi pembangunan konstruksi tanah air. .

Di masa yang penuh tantangan ini, WIKA terus membuktikan kemampuannya kepada para pemangku kepentingan untuk dapat terus menjalankan aktivitas usahanya dengan baik, hal ini tercermin dari catatan penjualan perseroan hingga kuartal III tahun 2023 sebesar Rp15,1 triliun atau setara 29,2%. kapasitas produksi untuk kontrak yang telah selesai.

Lanjutnya, pencapaian tersebut juga tidak lepas dari dukungan para pemangku kepentingan, termasuk perbankan, terhadap keberlangsungan operasional WIKA.

“Perbankan telah menunjukkan dukungannya dengan terus menjadikan persyaratan penjaminan perseroan sebagai persyaratan keikutsertaan tender, penyelesaian konstruksi hingga tingkat pemeliharaan,” kata Agung dalam keterangan resminya, Senin (22/1/2024).

Rangkaian kontrak baru tersebut di antaranya adalah pembangunan jaringan pipa saluran pembuangan limbah 1 dan 3 di kawasan pusat pemerintahan ibu kota negara (KIPP IKN). WIKA-HK KSO memenangkan proyek IPAL 1 dan 3 KIPP IKN pada November 2023 dengan bagian WIKA sebesar Rp 239,5 miliar atau 55% KSO.

Pembangunan IPAL 1 dan 3 oleh KIPP IKN bertujuan untuk menyediakan layanan perpipaan air limbah domestik serta sarana prasarana pengolahan air limbah yang dihasilkan oleh operasional kota KIPP.

Jaringan saluran pembuangan 1 dan 3 melayani Istana Kepresidenan, Lapangan Pengadilan, Gedung Kementerian Koordinator, Apartemen ASN, Landing House Kantor Menteri, Istana Wakil Presiden, Gedung Otoritas IKN, dan Masjid Negara.

“Tercapainya proyek ini juga turut menambah portofolio WIKA dalam pembangunan IKN, serta mendorong WIKA untuk terus mengoptimalkan sumber daya yang ada dan melakukan berbagai perbaikan agar pelaksanaan proyek di IKN terlaksana dengan baik dan tepat waktu,” ujarnya.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Penyebab Pengangguran di NTB, Sarjana Malu Bekerja di Luar Gelar
Next post Penjual Takjil Gunakan Senyawa Berbahaya dalam Produk Pangan, BPOM Ungkap Risikonya