ASDP Siapkan 51 Dermaga dan 215 Kapal Layani Angkutan Lebaran 2024

Read Time:5 Minute, 33 Second

dianrakyat.co.id, Jakarta Dalam program angkutan lebaran 2024, PT ASDP Indonesia Ferries (Persero) memastikan penyiapan prasarana dan sarana penyeberangan khususnya pada 8 rute pengawasan nasional pada periode angkutan lebaran 2024, dimana total ada 51 kapal feri dan 215 unit kapal. telah dipakai. Mereka sudah siap. Mereka memberikan perjalanan pulang ke rumah tahun ini.

Jumlah lintasan yang dipantau secara nasional selama pelaksanaan Posko Lebaran 2024 adalah 8 lintasan di 9 cabang (Merak-Bakauheni, Ketapang-Gilimanuk dan Angkar-Lember, Padangbai-Lember, Kayangan-Pototano, Ajibata-Ambarita, Bajokae Api-Api- Tj.Kalian, Panajam-Kariangau.

Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferries (Persero) Ira Puspadevi mengungkapkan, manajemen telah mempersiapkan secara matang layanan angkutan Lebaran 2024 yang bertujuan agar dapat beroperasi dengan lancar dan aman. Penyiapan tim produksi ASDP dan anak perusahaan secara nasional meliputi koordinasi pelayanan melalui 27 cabang yang mengelola 36 pelabuhan dan 225 kapal (172 ASDP, 53 JN) pada total 303 rute yang tersebar di seluruh Indonesia.

Diperkirakan jumlah angkutan lebaran tahun ini mencapai 5,78 juta penumpang dan 1,37 kendaraan pada 8 rute pengawasan nasional di bawah koordinasi 9 cabang ASDP, dikutip IRA, Senin (18/3/2024).

Ira menegaskan, ASDP berkoordinasi dengan instansi resmi untuk menjaga v/c rasio di bawah 0,8 pada masa lalu lintas lebaran untuk memperlancar arus kendaraan dari dan ke sekitar pelabuhan.

“Perlu kita pahami bahwa pada saat puncak lalu lintas repatriasi pada tanggal 6 dan 7 April 2024, masih terjadi antrian kendaraan yang masuk ke pelabuhan. Namun yang bisa dipastikan di sini, kelancaran arus lalu lintas bisa tercapai jika semua pihak sama-sama terorganisir dan penumpang memiliki tiket maksimal pada H-1 melalui aplikasi Ferizy, jelas Ira.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Hendro Sugiatno mengatakan, pemerintah telah melakukan persiapan teknis menghadapi arus mudik, dimana secara strategi dan taktik akan sama seperti tahun lalu, namun dengan perbaikan dan pengkajian. Berbagai upaya dilakukan agar lalu lintas Idul Fitri 2024 berjalan lancar. gerakan populer

Pergerakan masyarakat pada angkutan lebaran diperkirakan meningkat sebesar 15% pada tahun 2024, mengacu pada realisasi angkutan lebaran pada tahun sebelumnya. Dan pergerakan masyarakat ke Pulau Jawa, Sumatera, dan Bali akan terus menjadi perhatian utama menjelang Idul Fitri tahun ini. Beberapa pelabuhan pembantu akan diaktifkan kembali pada tahun ini untuk mengurangi kemacetan kendaraan, seperti pengoperasian Pelabuhan Siwandan, BBJ Bojonegara, BBJ Muara Pilu dan Pelabuhan Indah Kiat (darurat) ke Pulau Sumatera.

Pada jalur Merak-Bakauheni sebagai jalur tersibuk direncanakan akan dioperasikan 55 kapal (ekspres dan reguler), sedangkan pada jalur Siwandan – Bakauheni akan dibangun 10 kapal dan BBJ – Muara Pilu akan dilayani oleh 5 kapal.

Khusus untuk lalu lintas lebaran tahun ini, ASDP juga melakukan perbaikan infrastruktur, sarana dan pelayanan pendukung di beberapa cabang utama, antara lain: peningkatan kapasitas Dermaga Merak 2 dari 3.000 GT menjadi 10.000 GT; Penyediaan penumpang pada jembatan akses menuju Dermaga Reguler Merak; Peningkatan dermaga Pontoon menjadi dermaga MB dengan kapasitas 5000 GRT. Pelabuhan Gilimanuk, toilet, pos kesehatan, dan kawasan penyangga di sepanjang cabang utama telah dibangun sebagai fasilitas umum yang dapat digunakan oleh pengguna jasa.

Selain itu, ASDP juga memperdalam dermaga LCM di Pelabuhan Gilimanuk serta menambah 1 (satu) dermaga LCM 3-4 dermaga di Pelabuhan Gilimanuk untuk menampung tambahan ±2000 kendaraan kecil.

Untuk mengantisipasi peningkatan penumpang, akan digunakan beberapa pelabuhan bantuan untuk mengurai kemacetan dan mengantisipasi peningkatan kendaraan pada waktu tertentu. 2024/1445 H Surat Perintah Bersama (SKB) tentang Pengaturan Lalu Lintas Jalan dan Penyeberangan Pada Arus Mudik dan Arus Balik Idul Fitri memuat peraturan yang berkaitan dengan pelabuhan penyeberangan tersebut yang meliputi: 1. Pelabuhan Merak, Pelabuhan Bakauheni, Pelabuhan Siwandan, Pelabuhan Bojonegara BBJ (Serang -Banten) dan Pelabuhan Muara Pilu BBJ (Lampung Selatan)

A) Penumpang pejalan kaki, kendaraan bermotor Kelas IVa, Kelas IVb, Kelas Va, Kelas Vb, dan Kelas VIa akan menuju Pulau Sumatera untuk lalu lintas mudik mulai Rabu (3/4) pukul 00.00 WIB sampai dengan Selasa (9/4) pukul 24.00 WIB. . Pelabuhan Merak;

B) Kendaraan bermotor golongan I, golongan II, golongan III, golongan VIb, dan golongan VII akan melanjutkan perjalanan menuju Pulau Sumatera untuk lalu lintas mudik melalui Pelabuhan Siwandan mulai Rabu (4/3) pukul 00.00 WIB sampai dengan Selasa (4/9) pukul 24.00 WIB. ;

C) Kendaraan bermotor golongan VIII dan golongan IX diberangkatkan mulai Rabu (4/3) pukul 00.00 WIB sampai dengan Selasa (4/9) pukul 24.00 WIB melalui BBJ Bojonegara (Serang-Banten) menuju Pulau Sumatera untuk pulang kampung;

D) Penumpang pejalan kaki, kendaraan bermotor Kelas I, Kelas II, Kelas III, Kelas IVa, Kelas IVb, Kelas Va, Kelas Vb, Kelas Via dan Kelas VIb untuk arus balik mulai Jumat (12/4) sampai dengan pukul 00.00 WIB pada hari Selasa (16). /4); pukul 24.00 WIB melalui pelabuhan Bakauheni;

E) Kendaraan bermotor golongan VII, VIII dan golongan).

A) Penyeberangan Ketapang – Gilimanuk : mulai Rabu (4/3) pukul 00.00 WIB sampai dengan Selasa (16/4) pukul 24.00 WIB bagi kendaraan bermotor yang melewati Pelabuhan Ketapang atau Pelabuhan Gilimanuk, Prioritas diberikan kepada sepeda motor, mobil penumpang dan bus. . , sedangkan gerbong barang tidak disukai;

B) Penyeberangan Jangkar – Lembar : Kendaraan bermotor yang melewati Pelabuhan Jangkar atau Pelabuhan Lembar adalah kendaraan bermotor dengan daya angkut maksimal 40 ton; DAN

C) Mulai Rabu (4/3) pukul 00.00 WIB hingga Selasa (16/4) pukul 24.00 WIB, seluruh kendaraan pengangkut logistik yang melewati Pelabuhan Ketapang akan diarahkan menuju Dermaga Bulusan.

Selain itu, banyak pelabuhan penyeberangan akan memiliki sistem penundaan perjalanan (delay system) dan zona penyangga. Zona tunda dan penyangga perjalanan menuju Pelabuhan Merak dan Pelabuhan Siwandan diselenggarakan di Jalan Tol Tangerang – Merak dan rest area di lahan PT di KM 43 A dan KM 68 A. Jalur Munich di ruas Jalan Sikuasa Atas. Jadi, Pelabuhan Indah Kiat juga bisa berperan sebagai buffer zone darurat menuju Pelabuhan Merak.

Sedangkan penundaan perjalanan (delay mekanisme) dan buffer zone tujuan Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni dan Pelabuhan BBJ Muara Pilu (Lampung Selatan) diselenggarakan di KM 87 B, KM 67 B, KM 49 B, KM 33 B dan selebihnya. KM 20 B di tol Bakauheni – Terbangi Besar, sedangkan non tol melewati Terminal Agrobisnis Gayam, Restoran Gunung Jati, Restoran Tiga Bersaudara dan bekas kantor Pusat Karantina Pertanian.

Sedangkan penundaan perjalanan Pelabuhan Ketapang menuju Situbondo diatur di rest area Grand Watudodol jalan Pantura Banyuwangi – Situbondo dan di parkiran Dermaga Bulusan tujuan Pelabuhan Ketapang arah Jember. banyak

Tujuan Pelabuhan Gilimanuk terletak di Terminal Kargo Gilimanuk di Jalan Raya Denpasar – Gilimanuk dan khusus di Terminal Bus Gilimanuk untuk sepeda motor.

Untuk menghindari antrian panjang, akan dilakukan pembatasan pembelian tiket dalam radius pembatasan:

A) Pelabuhan Merak berjarak 4,71 km dari titik pusat pelabuhan terluar; DAN

B) Pelabuhan Bakauheni berjarak 4,24 km dari titik tengah pelabuhan terluar. c) Pelabuhan Ketapang berjarak 2,65 km dari titik tengah pelabuhan terluar; y) Pelabuhan Gilimanuk berjarak 2,0 km dari episentrum pelabuhan terluar.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Panduan Aman Mengemudi di Malam Hari
Next post Gio Lelaki Rekam Single London Has Cried Bareng Musisi Faizal Lubis di Studio Abbey Road Inggris