Belajar Hidup dengan Literasi Rumah Baca Aksara

Read Time:3 Minute, 52 Second

NTT – Meningkatkan lingkungan belajar bersama dan menciptakan rasa persatuan, berbagi, saling mengingatkan dan penting bagi kesuksesan dan hubungan adalah tema utama didirikannya Rumah Baca Aksara (RBA).

Gheril Ngalong adalah tokoh yang pernah menjabat sebagai direktur membaca di bawah bendera RBA. Rumah Baca didirikan pada tanggal 8 April 2019, beralamat di Langgo Ruteng, Gang Timor, Desa Carep, Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT).

RBA memanfaatkan buku sebagai wadah berbagi ilmu sekaligus media bertemu dengan berbagai pihak untuk belajar lebih banyak, karena mereka dapat membaca isi dari berbagai perpustakaan teknis mereka tahu mengapa membaca modern berubah seiring dengan permasalahan zaman.

Sebuah usaha kecil yang didukung oleh istri dan keluarganya mendorong Gheril untuk segera menarik banyak teman yang berpikiran sama untuk mendukung pendidikan lainnya.

Program “Sabtu Mendongeng” merupakan debut Gheril dkk yang ditujukan bagi anak-anak dari berbagai tingkat usia untuk meningkatkan kebiasaan bercerita dalam permainan melingkar sambil memberikan beberapa cerita untuk meningkatkan pemahaman dan kepedulian mereka terhadap lingkungan. dan isu-isu sosial dari penanaman pohon.

Sebagai sutradara “Saturday Story”, Gheril ingin ada kelompok yang berkolaborasi dalam berbagai momen kegiatan yang tercipta pada tahun-tahun awal RBA.

Dari “Saturday Story” lahirlah RBA dalam kegiatan outdoor “Jalur Literasi” dengan ide membaca buku gratis untuk semua kalangan.

Selain itu, ada juga proyek Berisik (Cerita Musik), yaitu kegiatan musik yang banyak diminati musisi lokal.

Kegiatan RBA yang memanfaatkan media sosial sebagai sarana untuk memanggil dan mengundang partisipasi masyarakat sangatlah pas. Media sosial membuka pintu bagi program informasi dan literasi RBA. Alhasil, banyak wajah baru yang bergabung dalam pasukan Gheril.

Mereka lebih banyak bertemu dan memikirkan banyak hal, kemudian beberapa diantaranya menjadi pendukung perkembangan divisi sebelumnya, seperti Divisi Karya Desain & Sablon, serta Kelompok Pertanian yang memproduksi pupuk organik cair dan pupuk organik padat.

Bunga telang, sejenis tanaman sayuran yang kini ditanam di Rumah Baca Aksara sebagai produk sayuran.

Jumlah anggota aktif RBA telah bertambah, masing-masing memiliki kekuatan inovasi. Untuk menyalurkan sumber daya yang ada kepada komunitas RBA, rencana kapasitas dibuat untuk diintegrasikan ke dalam pembagian kerja.

Divisi lainnya adalah Divisi Seni (mural, sketsa, dll), Musik & Seni Pertunjukan, Dekorasi & Dokumentasi, Daur Ulang Kertas dan Divisi R&D sebagai wadah berbagi ilmu dari lingkungan kecil terkait penelitian.

Kitab Buku

Selain konsep pembagian kerja dengan proyeknya, RBA juga memiliki perpustakaan yang berisi hampir ribuan judul dari berbagai genre yang dapat diakses oleh publik dan dapat meminjamkan hipotek dalam kondisi tertentu.

“Setelah community lending center yang bisa diakses secara gratis, kami mencoba membuka toko buku kecil bernama ‘Literacy Book Room’. Kami membeli buku langsung dari penerbit dan menjualnya kembali untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,” kata Gheril kepada dianrakyat.co.id.

Sadar akan banyaknya permasalahan dan perubahan yang terjadi di masyarakat, RBA juga menggunakan kerja kolaboratif dalam teater kelompok, berbagai drama, pertunjukan dan proses diskusi tematik. .

Gheril mengatakan “proses ini biasanya kami lakukan setiap akhir pekan.

Ia menambahkan, membaca dapat memberi kehidupan karena membaca memahami, melibatkan, menggunakan, menganalisis, dan mentransformasikan teks. Literasi tidak hanya sekedar membaca dan menulis, namun lebih pada keterampilan mental.

Dana bantuan medis terbuka Kegiatan ini juga tidak luput dari perhatian RBA. Mereka sudah mulai membuka dana umum khusus untuk pasien kecil yang membutuhkan pertolongan medis. Dana ini dikumpulkan melalui partisipasi masyarakat dengan membuat proyek seni dengan berbagai tema dan bekerja sama dengan masyarakat kota Ruteng.

“Ketika ditanya tentang sumber daya yang menggerakkan berbagai aktivitas dan fungsi RBA, dengan senang hati kami sampaikan bahwa sejauh ini kami terus melakukan perbaikan berkat hasil pengelolaan keuangan dari banyak alat dan perlengkapan yang telah kami bangun sejak tahun 6. Dan didukung dengan hasil dari banyak teman bersama yang telah bekerja dengan setia untuk pekerjaan yang baik,” kata Gheril Ngalong.

“Salah satu hal yang kami lakukan adalah penggalangan dana yang kami mulai dan kami menjangkau banyak komunitas muda di Ruteng untuk Adik Rehan, seorang anak laki-laki berusia 4 tahun yang menderita hidrosefalus. Dan kami mengirimkan dana publik posternya,” kata Gheril.

Pemuda itu menggugat

RBA mengusung tak lain hanyalah ingin menciptakan gerakan terpadu generasi muda yang memanfaatkan seni sebagai ruang belajar sekaligus ruang refleksi untuk menciptakan ilmu pengetahuan.

“Pengalaman seperti apa? Tentu saja bertema ‘Young Suing’ dari monolognya,” jelasnya.

Pria berusia 32 tahun ini mengetahui banyak kekurangan Rumah Baca Aksara. Namun ia yakin masih banyak tukang yang terpacu untuk menebar kebaikan sembari belajar hidup dengan membaca.

“Kemudian kita berharap semakin banyak cinta di sekitar kita. Motivasi besar yang akan menjadi pengingat dan penyemangat bagi kita untuk selalu berani berpikir, berkreasi, dan lebih banyak berbagi,” pungkas Gheril. (Jo Kenaru/NTT)   Viral Pria Mesum Singgung Penumpang Wanita di KRL Viral, Seorang Pria Lakukan Pelecehan Seksual pada Penumpang Wanita di Kereta Pinggiran Kota Sudirman-Manggarai. Pria itu melesat pergi saat korban melawan. dianrakyat.co.id.co.id 5 April 2024

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Rupiah Loyo Hari Ini 27 Maret 2024, Dekati 16.000 per Dolar AS
Next post Sri Mulyani Beberkan Pesan Jokowi Sebelum Sidang MK: Jawab Sesuai yang Diminta