Cerita Penjual Ayam Kampung Terbantu Keberadaan Kredit Ultra Mikro AgenBRIlink

Read Time:2 Minute, 6 Second

dianrakyat.co.id, PATI – “Di mana ada kemauan, di situ pasti ada jalan,” kata Safitriani, warga Desa Bancak, Kabupaten Pati, Provinsi Jawa Tengah (Jateng). Baginya, jika kita bertekad dan berusaha semaksimal mungkin, kita bisa mengatasi segala rintangan dan mencapai impian kita.

Meski mengurus rumah membuatnya bahagia, ia tetap ingin menjadi “ibu rumah tangga”. Ibu dua anak ini ingin mencari uang untuk menghidupi keluarganya.

Hal inilah yang mendorong saya untuk menjual ayam kampung,” kata Safitriani dalam percakapan telepon.

Ide mendirikan perusahaan jual beli ayam kampung lahir saat berbincang dengan tetangga di kebun sayur. Banyak pedagang yang kesulitan mencari ayam kampung sehingga banyak konsumen yang tidak membelinya.

Di sisi lain, Safitriani mempunyai teman yang beternak ayam kampung di pelosok namun tidak sempat menjualnya di kota. Melihat kedua permasalahan tersebut, ia memutuskan menjadi jembatan dengan membeli ayam kampung di kawasan tersebut dan memberikannya ke kandang.

“Awalnya saya mulai memberikan ayam gratis ke kandangnya,” imbuhnya.

Namun perjalanannya sebagai penjual ayam tidaklah mudah. Ia mengaku punya masalah dengan uang. Awalnya, ia mencoba menarik sedikit demi sedikit uang pemberian suaminya sebagai modal usaha. Namun usaha bisnis tersebut kehabisan uang karena harus memenuhi kebutuhan dapur.

Singkat cerita, Safitriani datang menemui agen BRILink melewati rumahnya. Ia menjelaskan permasalahan yang dihadapinya. Ia kemudian mendapat pinjaman Kredit Cepat (KECE) dari BRI.

Pinjaman atau pinjaman yang sangat kecil yang disebut KECE (Kredit Cepat) memiliki plafon hingga Rp 10 juta. Masyarakat dapat mengakses pinjaman ini melalui AgenBRILink yang merupakan mitra UMi. “Persyaratannya mudah, cukup e-KTP. Proses pembayarannya mudah dan cepat, saya hanya butuh 4 hari kerja untuk langsung membayar,” kata Safitriani.

Saftriani mengungkapkan dirinya mendapat pinjaman sebesar Rp 2 juta. Dana tersebut digunakan sebagai dana untuk membeli dan menjual ayam kampung. Sekaligus, mereka bisa mengumpulkan sekitar Rp3 juta dalam satu bulan.

“Kemarin saya pinjam RP 2 juta dan dilunasi, sekarang saya pinjam RP 5 juta karena mau lebaran dan permintaan ayam meningkat,” ujarnya.

Diakui Safitriani, program pinjaman KECE banyak membantunya. Sebab berkat program ini, ia tidak bergantung pada penghasilan suaminya. “Pinjaman dari KECE ini banyak membantu saya dalam mengembangkan usaha, selain itu saya mempunyai dua orang anak yang masih bersekolah dan membutuhkan bantuan,” ujarnya.

Pada akhirnya, dia memuji program tersebut. Ia berharap program ini terus berlanjut.

CEO Bisnis Mikro BRI Supari mengatakan perseroan akan terus mendukung promosi sektor Ultra Mikro dalam upaya meningkatkan perekonomian Indonesia.

“Membuka akses pembiayaan bagi usaha UMi memberikan keleluasaan dan keleluasaan yang lebih baik dalam pengembangan usaha. Selain itu, mendekatkan integrasi keuangan pada kelompok dapat membuka peluang pertumbuhan usaha yang lebih besar sehingga peluang mempertahankannya semakin besar,” kata Supari.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Tips Atasi Bibir Kering dan Pecah-pecah Saat Berpuasa, Bisa Pakai Bahan Alami
Next post Polisi Selidiki Kasus Dugaan Pencabulan Guru Olahraga pada Murid di Tangerang