Deputi BI: Butuh Usaha Ekstra Kawal Inflasi

Read Time:1 Minute, 28 Second

dianrakyat.co.id, SAMARINDA — Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Doni P Joewono mengatakan upaya pengendalian inflasi pangan di pasar memerlukan pengendalian tambahan, seperti curah hujan yang lebih banyak dan permintaan masyarakat yang meningkat

“Khusus di Kalimantan, dengan adanya potensi peningkatan permintaan akibat pembangunan proyek-proyek strategis nasional, termasuk Ibu Kota Kepulauan (IKN), maka upaya pengendalian inflasi lebih lanjut sangat diperlukan,” kata Dhoni dalam mosi Majelis Nasional percakapan. Penguatan inflasi pangan (GNP) sebenarnya terpantau dari Samarinda, dilansir Antara kemarin.

Upaya lain untuk mengendalikan inflasi adalah dengan memperkuat pasokan dan meningkatkan efisiensi rantai pasokan untuk menjamin stabilitas harga dan ketahanan pangan. Hal lainnya adalah eratnya koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP) melalui GNPIP di berbagai daerah, termasuk wilayah GNPIP Kalimantan yang dimulai di Samarinda.

Program GNP 2024 diperkuat dengan pelaksanaan tujuh program dan 12 subprogram dengan output yang beragam. Misalnya saja beras, aneka cabai, shot, dan produk lainnya yang sesuai dengan ciri khas daerah masing-masing.

“Banyak tantangan yang harus diantisipasi, seperti kondisi curah hujan yang tinggi, perubahan produksi dari waktu ke waktu dan antar wilayah, serta kepuasan produk pangan impor,” ujarnya.

Sementara itu, pada tahun 2024 terdapat kebutuhan untuk terus mengatasi tantangan terkait pengendalian inflasi, antara lain terbatasnya produksi pangan dalam negeri, kenaikan harga pangan global, koordinasi dan penguatan pasokan yang pesat, termasuk efisiensi rantai pasokan.

GNPIP Wilayah Kalimantan 2024 dengan tujuh program bertema “Koordinasi dan Inovasi untuk Memperkuat Pengadaan dan Mendorong Efisiensi Rantai Pasokan untuk Mendukung Stabilitas Harga dan Ketahanan Pangan di Kalimantan”. Tujuh program besar tersebut antara lain penguatan ketahanan tanaman pangan strategis, penguatan kapasitas kemandirian pertanian pangan, dan peningkatan kerja sama intra-Afghanistan (KAD).

“Jadi dukungan fasilitasi distribusi pangan, digitalisasi dan penguatan data pangan, operasi pasar/pasar murah/stabilitas persediaan pangan dan harga (SPHP), serta penguatan dukungan koordinasi dan komunikasi.”

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Jerawat di Pangkal Hidung Pria, Ternyata Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Next post Simak Tenggat Waktunya, Tanggal Ini Batas Akhir Pendaftaran UTBK-SNBT 2024