Garudafood Sebut Pabrik dan Gudang Tak Terdampak Puting Beliung di Sumedang

Read Time:2 Minute, 11 Second

dianrakyat.co.id, Jakarta – PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (BUN) memastikan pabrik dan gudang distribusinya di Kawasan Industri Dwipapuri, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat tidak terdampak pada Rabu, 21 Februari 2024.

Head of Communications and External Affairs Garudafood Dian Astrina mengatakan Garudafood memiliki pabrik dan toko di Kawasan Industri Dwipapuri, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang. Peristiwa yang terjadi pada Rabu 21 Februari 2024 yang melanda Kabupaten Sumedang ini terletak jauh dari pabrik dan gudang Garudafood sehingga tidak ada kerusakan.

“Kejadian topan ini tidak berdampak pada Garudafood karena operasional tetap berjalan dengan baik,” ujarnya dalam keterangan kepada dianrakyat.co.id, Kamis (22/2/2024).

Namun tim internal Garudafood segera mendata keluarga pekerja yang terdampak di rumahnya. Dikatakannya, fokus utama perusahaan adalah melindungi kesehatan karyawan dan keluarganya, sehingga bantuan pertama berupa sembako serta makanan dan minuman dibagikan pada malam hari kepada keluarga karyawan yang terkena dampak.

“Kami juga memastikan para pekerja kami memiliki tempat berlindung yang memadai jika rumah mereka rusak parah. Ia berkata, “Sejauh ini, sekitar 30 pekerja kami mengalami kerusakan ringan di rumahnya.

Ia mengatakan hingga Kamis 22 Februari 2024, pihaknya akan terus memantau kejadian yang terjadi di sekitar pabrik perseroan.

“Dalam beberapa hari ke depan, kami berencana menggandeng mitra kami untuk menyalurkan bantuan makanan dan minuman Garudafood,” ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, badai disertai hujan lebat melanda kawasan industri di Rancaekek-Jatinangor, Jawa Barat pada Rabu 21 Februari 2024, kejadian tersebut terjadi pada pukul 15.30 WIB.

Berdasarkan video penggemar yang diposting di media sosial X, terlihat kawasan tersebut rusak akibat angin kencang.

Salah satu video menunjukkan bangunan pabrik Kahatex di kawasan Rancaekek rusak parah.

Bahkan, di media sosial X, video badai tersebut menjadi hot topic dengan tagar Rancaekek.

Sementara itu, menurut laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat, angin topan melanda kawasan pemukiman, industri, dan pusat komersial di dekat perbatasan Jatinangor-Rancaekek.

Sedikitnya 10 rumah dilaporkan terdampak dan hancur akibat angin topan di Desa Sitbuntu, Kecamatan Cimanggung. Sekitar 49 jiwa atau kepala 19 kepala keluarga terdampak. Selain itu, dua warga lainnya mengalami luka-luka.

BPBD Jabar masih berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Sumedang untuk melakukan asesmen di lapangan.

“Tim BPBD Jabar turun ke lokasi kejadian. “Relawan dan aparat setempat bekerja sama membersihkan sisa puing dan membantu menebang pohon-pohon yang menghalangi jalan,” kata Pejabat Penanggulangan Darurat BPBD Barat Hadi Rahmat dalam keterangan tertulisnya.

Dalam keterangan terpisah, Badan Meteorologi, Meteorologi, dan Geologi (BMKG) mengimbau masyarakat bersiap menghadapi cuaca buruk di banyak wilayah. Terutama angin topan yang melanda Rancaekek-Jatinangor.

“Waspada karena saat ini masih puncak musim hujan sehingga kemungkinan terjadinya hujan lebat, terutama hujan lebat yang terkadang disertai angin topan, masih mungkin terjadi,” kata Kepala BMKG Bandung Teguh Rahayu.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Dian Sastro Masuk Islam Jadi Mualaf karena Pertanyaan Ini
Next post HEADLINE: DPR Usulkan Diskon Tarif Tol 50 Persen saat Mudik Lebaran 2024, Urgensinya?