HEADLINE: DPR Usulkan Diskon Tarif Tol 50 Persen saat Mudik Lebaran 2024, Urgensinya?

Read Time:6 Minute, 54 Second

dianrakyat.co.id, kembalinya Idul Fitri di Jakarta kembali hadir. Pada tahun 2024, jumlah migran akan meningkat menjadi 193,6 juta orang. Jumlah wisatawan yang mudik lebaran ini meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya 123,8 juta orang.

Perkiraan jumlah masyarakat yang bergerak mudik saat Lebaran ini merupakan hasil survei Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan.

Hasil survei menunjukkan asal wisatawan terbanyak adalah Pulau Jawa yaitu sebesar 16,2% (31,3 juta orang). Disusul Jabodetabek 14,7 persen (28,43 juta orang) dan Jawa Tengah 13,5 persen (26,11 juta orang).

Sementara daerah tujuan mudik terbesar adalah Jawa Tengah 31,8% (61,6 juta orang), Jawa Timur 19,4% (37,6 juta orang) dan Jawa Barat 16,6% (32,1 juta orang).

Sedangkan masyarakat yang paling berminat memilih menggunakan transportasi untuk mencapai desa adalah kereta api 20,3% (39,32 juta orang), bus 19,4% (37,51 juta orang), mobil pribadi 18,3% (35,42 juta orang) dan sepeda motor 16,07% (31,12 juta orang). ).

Dalam upaya mengurangi kemacetan selama perjalanan mudik dan pulang, Kementerian Perhubungan dan Komunikasi berkoordinasi dengan Kementerian PUPR menawarkan diskon tarif.

Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan, “Kami akan mengatur jadwal mudik, diskon tarif angkutan massal untuk mudik lebih awal, mudik gratis, rekayasa lalu lintas, pengurangan tol dan manajemen lalu lintas, terutama di kawasan yang memiliki risiko kemacetan tertentu.” . Peringkat arus balik pulang dan arus balik puncak

Prakiraan arus lalu lintas pada lebaran mendatang, puncak arus domestik diperkirakan terjadi pada hari Sabtu tanggal 6 April 2024, sedangkan puncak arus diperkirakan terjadi pada hari Senin tanggal 15 April 2024.

Atas dasar itu, pengurangan pajak jalan tol bertujuan untuk mengurangi kepadatan pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi. Hal tersebut langsung direspon oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) salah satunya PT Jasa Marga (Persero) Tbk. PT Jasa Marga (Persero) Tbk bersama kelompok usaha bersama unit usaha tol (BUJT) lainnya di ruas tol Jawa mulai menerapkan diskon tol sebesar 20% mulai hari ini, Rabu, 3 April 2024 pukul 05.00 WIB hingga Jumat, 5 April . 2024 pukul 05.00 WIB.

Diskon tol ini berlaku untuk Tol Trans Jawa Jakarta-Semarang selama Idul Fitri 1445/2024.

Diskon 20% berlaku untuk perjalanan selanjutnya dari Bea Cukai Utama (GT) Beijing di Tol Jakarta-Sikampek menuju GT Kalikang Kung di Tol Ban Tang-Semalang.

Menyikapi kebijakan pengurangan tol ini, DPR menilai besaran diskon tersebut masih kurang. Komite V DPR RI ingin pemerintah menaikkan besaran diskon tarif pada musim lebaran 2024 menjadi 50 persen.

Komite V DPR sendiri mengusulkan agar pemerintah memberikan subsidi atau menaikkan besaran diskon 30 persen dari 20 persen yang dibayarkan Badan Usaha Jalan (BUJT). Hal ini didukung penuh oleh Anggota Komite V Sigit Sosiantomo.

Sigit mencatat, kendaraan pribadi akan menjadi salah satu moda transportasi yang banyak dipilih penumpang. Secara persentase, 18 persen penumpang memilih kendaraan pribadi sebagai sarana perjalanan mereka.

Dijelaskannya, negara akan mendapat untung besar saat libur Idul Fitri 2024. “Negara atau BUJT ini akan mendapat untung besar dari banyaknya kendaraan yang lalu lalang setiap harinya. Oleh karena itu, kebijakan publik Menteri Pekerjaan Umum sangat diperlukan, ujarnya. Reaksi pemerintah

Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengaku tidak bertanggung jawab atas usulan pengurangan biaya tambahan sebesar 50 persen seperti permintaan Komite V DPR RI. Oleh karena itu, keputusan terkait diserahkan kepada masing-masing unit usaha yang dibayar (BUJT).

Demikian penekanan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono usai rapat kerja dengan Komisi V DPR RI, Selasa 2 April 2024. Menurut dia, kebijakan tersebut menjadi tanggung jawab masing-masing perusahaan penyelenggara tarif.

“Tidak, itu hanya pembahasan saja. (Berarti tidak mungkin?) Kalau bicara BUJT, bukan kita yang memutuskan,” kata Basuki, Rabu (4/3/2024).

Pasalnya, Basuki menilai pemerintah tidak mampu menanggung kompensasi kenaikan diskon tarif sebesar 20 persen yang diterapkan beberapa BUJT.

“(Membakar anggaran pemerintah?) Iya, saya kira tidak ada lagi subsidi,” kata Basuki.

Senada, Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian mengatakan pemerintah akan diserang BUJT yang kemudian menuntut kompensasi pengurangan pajak tambahan sebesar 30 persen.

“Iya boleh (kalau ada potongan tol lagi) kalau gratis sesuai aturan boleh, tapi nanti mereka klaim ke negara, baguslah. Mahal kalau ( itu gratis/ekstra 0,30 persen),” ujarnya.

Oleh karena itu, pemerintah meminta relawan aparat untuk mengelola masing-masing ruas tol agar dapat menekan arus tol saat libur lebaran dan lalu lintas mudik. Terutama untuk memecah kemacetan di jalan arteri hingga kembali ke tol.

“Ya, ini prinsip kami, karena kalau mengikuti petunjuk ada konsekuensi ganti ruginya. Oleh karena itu lebih baik kami meminta permintaan sukarela kepada BUJT,” imbuh Hedy.

Oleh karena itu, aksi sukarela ini sebagai upaya menghindari kemacetan yang membuat pendapatan BUJT tidak sebesar jika beroperasi tanpa kendala pada jam sibuk, tutupnya.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk memberikan potongan harga pada musim Idul Fitri 2024. Kali ini ada diskon sebesar 20 persen.

Ketua Grup Komunikasi Korporat dan Bina Lingkungan Jasa Marga Lisye Octaviana menjelaskan, hal ini merupakan kemudahan yang diberikan. Jadi bisakah jumlah diskonnya lebih tinggi?

Lisye tak banyak berkomentar saat ditanya kemungkinan diskon tarif nelpon lebih besar. Dia hanya menegaskan Jasa Marga memberikan diskon 20 persen dan tidak ada perubahan.

“Jasa Marga sejak awal menerapkan penurunan tarif panggilan sebesar 20 persen, tidak ada perubahan,” kata Lisye kepada dianrakyat.co.id, Rabu (3/4/2024).

Lisye mencontohkan, tujuan penurunan tarif tol tersebut adalah untuk menghindari konsentrasi pada suatu titik pada saat puncak arus mudik yang diperkirakan terjadi pada Sabtu, 6 April 2024. Dampaknya jika pengurangan tol sebesar 50 persen diterapkan. .

Wakil Ketua Bidang Pemberdayaan dan Pembangunan Daerah Asosiasi Transportasi Indonesia (MTI) Pusat Djoko Setijowarno mengatakan, usulan penurunan tarif sebesar 50 persen bisa dilaksanakan DPR karena pasti akan mempertimbangkannya.

Djoko mengatakan kepada dianrakyat.co.id, Rabu (3/4/2024) “Masuknya bagus, tapi unit usaha di jalan harus dipertanggungjawabkan karena juga ada yang berbisnis,” kata Djoko kepada dianrakyat.co.id, Rabu (3/4). /2024).

Djoko menambahkan, usulan ini harus diperhitungkan dan DPR sendirilah yang akan menyetujuinya. Menurut dia, diskon ini jangan sampai mengganggu operasional bisnis unit usaha.

Sementara itu, Presiden Lembaga Studi Transportasi (Instran) Ki Darmaningtyas menyatakan menyetujui tawaran diskon 50 persen untuk pemungutan tol. Namun tergantung BUJT.

Menurut dia, kendalanya adalah penyelenggaraan pembayaran tarif Kereta Api di Indonesia yang dilakukan oleh perusahaan pemerintah dan swasta, sehingga libur lebaran dianggap sebagai peluang untuk meraup untung mengingat trafik harian masih rendah.

“Jadi kalau turun 50% berarti tidak panen. “Jika tol tersebut tidak sepenuhnya dibangun oleh pemerintah, seperti Jagorawi yang masa konsesinya sudah habis, maka sudah sepantasnya dikurangi,” jelas Darmaningtyas saat dihubungi dianrakyat.co.id.

Pak Darmaningtyas menambahkan, jika tol digratiskan maka akan meningkatkan jumlah pengguna mobil pribadi dan pada akhirnya menimbulkan masalah kemacetan yang serius. Menurut dia, yang penting jangan hanya membangun satu jalan saja, karena akan membuat pengguna jalan keluar jalan, malah sebaliknya merepotkan.

Berbeda dengan Indonesia, di banyak negara, pemerintah menyambut Idul Fitri dengan mengecualikan warna jalan raya. Tarif gratis untuk mengakomodasi orang yang bepergian pada liburan mereka.

Baru-baru ini, Malaysia mengungkapkan akan menerapkan tol gratis pada 8 hingga 9 April bagi pengguna mobil pribadi untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran.

Berikut daftar negara yang menerapkan pengecualian pajak jalan raya selama libur Idul Fitri, dihimpun dari berbagai sumber pada Kamis (4/4/2024): Malaysia

Datuk Seri Alexander Nanta Linggi, Menteri Pekerjaan Umum Malaysia, mengatakan tol yang akan digunakan di bea cukai Malaysia, kecuali di perbatasan negara, adalah Tol Gedung Sultan Iskandar (BSI) dan To Plaza Tanjung. Kupang di Johor.

Dia mengatakan pengumpulan tol akan dimulai pada 8 April (Senin) dan berakhir pada 23:59 pada 9 April (Selasa), dengan 37,6 juta ringgit dialokasikan sebagai kompensasi.

Pak Nanta mengatakan, dengan pengecualian biaya tersebut, diharapkan jumlah kendaraan bertambah 2,46 juta per hari di seluruh jaringan jalan.

Pada tahun 2023, Kota Abu Dhabi di Uni Emirat Arab akan menerapkan tol gratis di tempat parkir umum dan jalan raya selama libur Idul Fitri mendatang.

Menurut GulfNews, regulator transportasi umum di Emirates, yang merupakan bagian dari Departemen Kota dan Transportasi, mengatakan periode pembayaran berlangsung hingga 3 Syawal, dengan tanggal yang sama dalam kalender Masehi akan ditentukan berdasarkan pengamatan. Bulan.

Pejabat UEA mengatakan tarif akan dihitung ulang pada jam sibuk setelah libur Idul Fitri. Turki

Pada Juli 2023, Turki memperkenalkan tol gratis di jalan tol yang menghubungkan jembatan Syahid dan Fatih Sultan Mehmet.

“Jembatan Fatih Sultan Mehmet dapat digunakan secara gratis,” kata seorang pejabat Turki dikutip Rallynews.

Selain jalan tol, Turkiye juga menambah kapasitas kereta kecepatan tinggi, jalur utama, dan kereta api di wilayah tersebut.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Garudafood Sebut Pabrik dan Gudang Tak Terdampak Puting Beliung di Sumedang
Next post Neta Mulai Produksi Lokal Mobil Listriknya pada Mei 2024