Hari Kesadaran Autisme Dunia, Kenali 7 Gejala Autisme pada Balita

Read Time:1 Minute, 47 Second

dianrakyat.co.id, Jakarta – Sejak tanggal 2 April, tanggal 2 April merupakan Hari Kesadaran Sedunia. Perserikatan Bangsa-Bangsa merayakan hari ini sebagai sarana untuk menegaskan dan mempromosikan realisasi penuh hak asasi manusia dan kebebasan mendasar bagi penyandang autisme atas dasar kesetaraan dengan orang lain.

Tema tahun ini, “Penguatan Suara Autistik,” berfokus pada perluasan suara dan perspektif individu mengenai spektrum autisme, mendorong partisipasi, kesadaran, dan pemberdayaan.

Autisme adalah gangguan spektrum yang mempengaruhi hubungan dan interaksi sosial. Gejala autisme dapat berupa kecemasan sosial, ketakutan, dan kesulitan berkonsentrasi. Kondisi ini dapat mempengaruhi kehidupan sehari-hari seseorang dan menimbulkan masalah besar.

Autisme, suatu kelainan yang menyerang banyak anak, dapat didiagnosis oleh ahli kesehatan. Namun, orang tua dan pengasuh dapat mewaspadai tanda-tanda awal dan tanda bahaya pada anak kecil.

Itulah beberapa tanda awal autisme pada anak, seperti dilansir Hindustan Times. 1. Kesulitan dalam komunikasi sosial

Anak-anak dengan autisme mungkin memiliki tantangan dalam keterampilan sosial dan komunikasi. Mereka mungkin tidak merespons dengan menyebutkan namanya, menghindari kontak mata, atau memiliki minat yang terbatas untuk berbicara dengan orang lain. 2. Mengalami keterlambatan berbicara atau tidak berbicara sama sekali.

Beberapa anak autis mungkin mengalami keterlambatan dalam perkembangan bicara atau mungkin tidak dapat berbicara sama sekali. Mereka mungkin juga mengalami kesulitan memahami bahasa, yang merupakan gejala autisme.

Anak-anak dengan autisme mungkin terbatas atau bahkan tidak menggunakan gerakan seperti menunjuk atau melambai. Mereka mungkin juga kesulitan memahami atau merespons gerak tubuh atau ekspresi wajah orang lain. 4. Perilaku Berulang

Gerakan atau perilaku berulang seperti bertepuk tangan, mengayun, atau memutar benda sering terjadi pada anak. Mereka juga dapat menunjukkan minat yang kuat dan sempit terhadap hal atau subjek tertentu.

Banyak anak autis mengalami peningkatan kepekaan terhadap pengalaman sensorik tertentu. Mereka mungkin sangat sensitif atau tidak responsif terhadap suara, tekstur, rasa atau bau. 6. Kesulitan dalam berubah dan berubah

Anak autis seringkali mengalami kesulitan mengubah kebiasaan atau transisi dari satu aktivitas ke aktivitas lainnya. Mereka mungkin menjadi depresi atau keras kepala saat menghadapi keadaan yang tidak terduga atau tidak diketahui.

Permainan pura-pura atau imajinasi mungkin terbatas atau tidak ada pada anak-anak. Mereka mungkin tidak berperan serta dalam kegiatan membangun iman atau menunjukkan minat bermain mainan dengan cara yang imajinatif.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Harga Emas Pegadaian Jenis UBS Naik Tapi Antam Tetap, Simak Rincian di 26 Maret 2024
Next post Digitalisasi Pengadaan Barang di Korporasi Diyakini jadi Solusi