Kekayaan Donald Trump Naik Jadi Rp 102,7 Triliun Meski Bisnis Rugi, Kok Bisa?

Read Time:3 Minute, 12 Second

dianrakyat.co.id, Jakarta – Mantan presiden Amerika Serikat (AS) dan miliarder Donald Trump menghadapi serangkaian sanksi hukum senilai ratusan juta dolar di Amerika Serikat, krisis uang tunai selama kampanye presiden, dan operasional bisnis. laporan. kerugian pada tahun tersebut.

Namun pada Senin sore 25 Maret 2024 waktu setempat, kekayaan Donald Trump mencatatkan peningkatan signifikan.

Mengutip CNBC International, Selasa (26/3/2024) Kekayaan bersih Trump meningkat dari lebih dari USD 4 miliar dalam beberapa hari terakhir menjadi hampir USD 6,5 miliar atau setara Rp 102,7 triliun (dengan asumsi nilai tukar dolar Amerika Serikat terhadap rupiah sekitar 15.801).

Peningkatan kekayaan ini mendorong Donald Trump masuk dalam Bloomberg Billionaires Index untuk pertama kalinya.

Laporan Miliarder Bloomberg, yang melacak 500 orang terkaya di dunia, menyebutkan bahwa peningkatan tersebut disebabkan oleh perjanjian merger antara perusahaan media sosial Trump, Trump Media & Technology Group, dan perusahaan cangkangnya, Digital World Acquisition Corp, yang dikenal sebagai DWAC.

Donald Trump memiliki hampir 80 juta saham, atau sekitar 58%, Trump Media, yang menjalankan situs media sosial, Truth Social.

Pada harga penutupan DWAC Senin 25 Maret 2024 di harga USD 49,95 per saham, saham Trump pun ikut naik USD 4 miliar atau setara Rp 63,1 triliun.

Harga saham DWAC naik 35% pada perdagangan Senin, setelah pengadilan banding New York mengurangi jumlah uang yang dibutuhkan mantan presiden AS untuk mendapatkan jaminan guna menghindari denda penipuan perdata USD 454 juta atau Rp. 7,1 triliun.

Tak lama setelah pukul 10 pagi, pengadilan banding memutuskan bahwa Donald Trump hanya perlu membayar obligasi sebesar USD 175 juta. Pengadilan New York juga menetapkan batas waktu 10 hari untuk mengambil keputusan.

Trump, dalam pernyataannya, mengatakan dia punya uang untuk melunasi obligasi tersebut.

Namun, belum jelas apakah kekayaan Trump akan terus bertahan nilainya, mengingat sang miliarder dilarang menjual saham di DWAC selama enam bulan, dan saham memiliki sejarah perubahan harga saham yang berfluktuasi.

Trump Media dilaporkan meraup laba kurang dari USD 3,5 juta atau Rp 55,2 miliar pada sembilan bulan pertama tahun 2023, sekaligus membukukan rugi bersih sebesar USD 49 juta (Rp 774,1 miliar) pada periode yang sama.

Stephanie Ruhle dari MSNBC menggambarkan perusahaan media Trump sebagai saham yang bergantung pada satu orang.

Laporan Bloomberg mengatakan perkiraan kekayaan bersih Trump didasarkan pada pengungkapan etis yang diwajibkan bagi calon presiden, laporan publik terkait kepemilikan real estate besar, dan pelaporan staf.

Mantan Wakil Presiden Amerika Serikat, Mike Pence, menjadi sorotan publik usai menyatakan tak bersedia mendukung Donald Trump untuk kembali mencalonkan diri pada Pilpres AS 2024, meski ia pernah bersama sang miliarder saat masih berkuasa.

Mike Pence mengumumkan tidak ingin mendukung Donald Trump dalam pemilihan presiden, salah satu penyebab penyerangan Gedung Capitol pada 6 Januari 2021.

“Saya harus menekankan bahwa selama kampanye presiden, saya menekankan perbedaan signifikan antara saya dan Trump dalam banyak hal yang melampaui perbedaan (pandangan) mengenai kewajiban konstitusional yang saya buat pada 6 Januari,” kata Pence seperti dikutip Senin. (18) / 3/2024).

Lima tahun menjabat Donald Trump, berapa kekayaan Mike Pence?

Menurut Forbes, Mike Pence membutuhkan waktu hampir dua puluh tahun di pemerintahan untuk menjadi jutawan dari uang pembayar pajak melalui pensiun negara bagian dan federal pada tahun 2019, dan kurang dari tiga tahun untuk menggandakan kekayaannya sebagai pembicara publik, penulis, dan konsultan setelah meninggalkan jabatannya. wakil presiden pada Januari 2021.

Menurut perkiraan Forbes, kekayaan bersih Mike Pence sebesar USD 4 juta atau setara Rp 62,6 miliar.

Sejak awal tahun 2022 hingga Juni 2023, Pence memperoleh USD 3,4 juta atau Rp 53,2 miliar dengan memberikan 32 pidato berbayar, berbicara di depan berbagai kalangan, termasuk organisasi perdamaian internasional, kelompok migas, dan banyak universitas.

Mantan Wakil Presiden AS itu juga mengumpulkan pendapatan sebesar USD 1,4 juta atau Rp 21,9 miliar dari peluncuran bukunya di periode yang sama. Istrinya, Karen Pence, juga memperoleh USD 75.000 atau Rp 1,1 miliar untuk bukunya yang berjudul “When It’s Your Turn To Serve.”

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Artis dan Sutradara Film Syirik Mendapat Sambutan Hangat Dari Siswa-Siswi SMK 1 Boash Bogor
Next post Waspada! Modus ‘Online Scamming’ Ada di Sekitar Kita