Lestarikan Budaya Betawi, Universitas Atma Jaya Gelar Pentas Lenong

Read Time:3 Minute, 24 Second

Jakarta – Lenong merupakan tradisi Betawi yang populer sejak awal abad ke-20. Sebagai kesenian yang lahir dari masyarakat, Lenong dimanfaatkan sebagai sarana hiburan dan edukasi bagi masyarakat. Di era modern ini, berbagai kebudayaan tradisional, termasuk lenong, sedang mengalami krisis sehingga dikhawatirkan akan hilang dan terlupakan.

Permasalahan ini terjadi akibat dampak globalisasi dimana budaya asing masuk ke dalam budaya lokal serta kurangnya minat generasi muda terhadap budaya tradisional khususnya Lenong.

Untuk menghadapi permasalahan tersebut Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya (UAJ) melalui Pusat Ketahanan dan Pembinaan Keluarga Fakultas Psikologi Unika Atma Jaya (PKPK FPUAJ) bekerja sama dengan banyak komunitas dan organisasi kemasyarakatan di bidang teknologi, pendidikan dan . tradisi seperti Padepokan Ciliwung Condet, Forum Anak Pademangan Barat, Teater Tanah Air dan Teater Alam Sinema melakukan program pelestarian dan revitalisasi Lenong bertajuk “Beyond Tradition: Revitalisasi Lenong sebagai Cara Komunikasi Membangun Perdamaian.”

Acara ini digelar pekan lalu di Pusat Pelatihan Seni dan Budaya (PPSB) Kisam Dji’un, Jakarta Timur. Ada beberapa rangkaian acara yang diikutsertakan dalam acara tersebut, antara lain Seminar Revitalisasi Lenong, Pemutaran Film Di Balik Layar Pertunjukan Lenong dan diakhiri dengan puncak acara yaitu Pertunjukan Lenong.

Acara ini dihadiri oleh Rektor UAJ, Prof. Dr. Dr. Yuda Turana, Sp.S(K) dan Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta, Iwan Henry Wardhana, S.E., MSc. CBA dan Kepala Suku Dinas Kebudayaan Kota Administrasi Jakarta Timur, Berkah Shadaya.

Program tersebut merupakan bagian dari Mobile Arts for Peace (MAP), sebuah program penelitian dan pelatihan di bidang seni dan budaya yang dipimpin oleh Prof. Ananda Breed dari University of Lincoln, Inggris.

Nicolas Indra Nurpatria selaku dosen Fakultas Psikologi UAJ sekaligus ketua program mengatakan, proyek perlindungan Lenong merupakan aksi nyata agar masyarakat bisa direlokasi untuk menjaga budaya negaranya.

“Pembangunan Lenong merupakan organisasi konkrit yang kami bentuk untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya kehadiran budaya lokal di masa depan. Untuk meningkatkan kesadaran tersebut, kami menghubungkan generasi muda untuk terlibat dan bekerja keras dalam segala kegiatan.”

Tujuan utama dari program ini adalah melakukan upaya kebangkitan Lenong dengan melibatkan generasi muda dalam segala kegiatan, mulai dari pelatihan, pembelajaran hingga pelaksanaannya. Program ini juga bertujuan untuk membantu dalam membangun karakter generasi muda di dalamnya.

Rektor UAJ, Prof. Dr. Dr. Yuda Turana, Sp.S(K) mengatakan budaya lenong dapat menjadi cara bertutur yang efektif dalam menyampaikan berbagai pesan konstruktif dan kritis dengan bahasa yang bebas dan cerdas.

“Kebudayaan Lenong sangat menarik. Bagaimana dengan pesan percakapan yang langsung dan tajam yang membahas topik sehari-hari namun didasarkan pada pemikiran nyata dan humor situasional. Lenong juga membahas berbagai situasi di masyarakat dengan berbagai permasalahan yang sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari, kata Prof. Yudas dalam pidatonya.

Prof. Yuda pun mengapresiasi dan mengapresiasi kerja panitia dan seluruh pihak yang terlibat dalam mewujudkan karya seni tersebut. Menurutnya, acara ini dapat mendorong praktik profesional lainnya agar dapat berkembang seiring berjalannya waktu dan menggunakan sistem teknologi informasi dan media sosial yang sedang populer saat ini.

Acara ini juga menghadirkan seniman lokal dan anggota masyarakat yang terampil dan memiliki minat terhadap seni tradisional seperti tari, musik, dan teater. Penulis terlibat dalam memberikan bimbingan kepada generasi muda dalam perencanaan dan pengorganisasian permainan.

Sebagai salah satu mitra, UAJ melalui PKPK FPUAJ memahami bahwa identitas budaya bangsa harus dilestarikan dan dilindungi secara turun temurun. Dalam konteks ini, UAJ aktif mendukung program pelestarian budaya Betawi yang digagas pemerintah dengan fokus pada permainan tradisional seperti Lenong.

“Tidak ada yang membuat saya senang dan bangga, saya dan Dinas Kebudayaan melihat karya saudara-saudara ini. Untuk mendukung acara seperti malam ini, saya dan Rektor berjanji akan lebih banyak lagi melakukan kegiatan kebudayaan seperti ini,” kata Iwan. Henry Wardhana dalam sambutannya terkait acara tersebut.

Keikutsertaan UAJ dalam acara Pertunjukan Lenong merupakan langkah aktif dalam mendukung visi pemerintah dalam melestarikan kekayaan budaya Indonesia. UAJ bersama pemerintah khususnya Dinas Kebudayaan DKI Jakarta berkomitmen tidak hanya menjadi peserta tetapi juga berperan aktif dalam melestarikan dan mempromosikan warisan Betawi, agar dapat terus dinikmati oleh generasi mendatang.

Baca beberapa artikel edukasi menarik di tautan ini. FEB UGM Dapat Bantuan Smart Interactive Board, Apa? PT. Dahua Technology Indonesia memberikan dukungan Smart Interactive Board atau papan tulis digital kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UGM. dianrakyat.co.id.co.id 2 April 2024

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Drama Crime Gangnam B-Side Bakal Tayang Akhir Tahun di Disney+ Hotstar
Next post Fakta Menarik Roger Danuarta, Suami Cut Meyriska yang Pernah Pakai Narkoba dan Jadi Mualaf