Penyebab Pengangguran di NTB, Sarjana Malu Bekerja di Luar Gelar

Read Time:3 Minute, 18 Second

Mataram –  Berdasarkan data BPS Agustus 2022, jumlah angkatan kerja di NTB sebanyak 2,80 juta orang dengan jumlah penduduk usia kerja sebanyak 2,72 juta orang dan tingkat pengangguran sebesar 2,89% atau sebanyak 80 ribu orang. Rata-rata pertambahan jumlah pegawai baru per tahun sebesar 60 ribu orang. Sementara itu, peningkatan kesempatan kerja tidak begitu besar.

Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Migrasi Provinsi NTB I Gede Putu Arijadi mengatakan, dari 80 ribu lebih pengangguran, sebagian besar pengangguran adalah mereka yang berpendidikan tinggi. Hal ini disebabkan karena angkatan kerja yang berpendidikan tinggi enggan bekerja melebihi jenjang pendidikannya.

Alasannya karena yang berpendidikan tinggi biasanya bangga kalau pekerjaannya tidak sesuai dengan gelarnya, ujarnya saat membuka kegiatan promosi jaringan perluasan lapangan kerja di Kota Mataram, Rabu, 20 September 2023.

Berdasarkan data online VLKP, diketahui terdapat 12.000 perusahaan di NTB, 9.000 diantaranya merupakan usaha mikro. Sedangkan usaha menengah dan besar hanya berjumlah 726 usaha, usaha besar kurang dari 500 usaha, dan sisanya belum teridentifikasi.

Artinya, lapangan kerja di NTB sebagian besar merupakan pekerja informal, pekerja rentan dengan persentase 75,36% yaitu 2,05 juta orang dan hanya 600 ribu orang yang bekerja di sektor formal, ujarnya.

Untuk mengurangi pengangguran dan kemiskinan, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) atau disebut juga Mandiri Mandiri (TKM) menjadi salah satu strategi pemerintah.

UMKM atau disebut juga TKM merupakan salah satu strategi pemerintah dalam upaya mengentaskan kemiskinan dan pengangguran dengan cara meningkatkan produktivitas masyarakat khususnya masyarakat menengah ke bawah.

Meski masih sedikit yang berpikir untuk menjadi wirausaha, namun perekonomian pascapandemi yang semakin membaik setiap tahunnya memberikan dampak positif terhadap peningkatan jumlah TKM di provinsi NTB.

Para pencari kerja, khususnya angkatan kerja baru, sebagian besar ingin menjadi PNS atau pegawai perusahaan. Bahkan, mereka tidak terpikir untuk membuka peluang usaha atau berwirausaha.

“Padahal untuk menjadi orang hebat tidak perlu menjadi PNS, untuk sukses TKM-nya lebih hebat lagi. Untuk mencapai kesuksesan itu perlu proses. Segala sesuatu yang instan tentu tidak akan bertahan lama, karena mempertahankan suatu pekerjaan atau karir memerlukan keterampilan”, ujar Ariadne Dorong peningkatan TKM

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi NTB terus mendorong peningkatan jumlah TKM. Guna meningkatkan jumlah TKM, pemerintah melalui lembaga pelatihan kerja seperti BLK/LLK hadir untuk memberikan pelatihan keterampilan yang dibutuhkan dunia industri agar bisa langsung terserap oleh dunia industri atau bisa membuka usaha industri sendiri. .

Pemerintah Daerah NTB melalui Dinas Tenaga Kerja dan Migrasi Provinsi NTB telah mengambil kebijakan untuk memaksimalkan kerja sama dan kolaborasi dengan DUDI dan seluruh pemangku kepentingan untuk mempersiapkan tenaga kerja agar dapat terserap ke dunia industri dengan meluncurkan Program Inovasi PePADU Plus mulai tahun 2021.

Melalui PePADU plus, pendekatan pelatihan diubah agar sesuai dengan kebutuhan dunia industri sejalan dengan analisis masa depan lapangan kerja. Para peserta tidak hanya diberikan pelatihan sesuai kebutuhan industri, namun juga praktek langsung di dunia industri sehingga setelah selesai pelatihan dapat langsung terserap di dunia industri. Dan bila tidak terserap, mereka akan diberikan bimbingan pengelolaan usaha dan bantuan peralatan agar bisa menjadi wirausaha.

“Jika Anda hanya diberi modal tanpa keterampilan dan pelatihan untuk mengelola bisnis Anda, besar kemungkinan bisnis Anda tidak akan mendapatkan laba atas investasi.” Sedangkan jika hanya memberikan pelatihan tanpa mengintegrasikannya dengan kebutuhan pasar kerja maka akan semakin meningkat. Oleh karena itu, pemberian pelatihan dan bantuan alat usaha dinilai “lebih bermanfaat dibandingkan pelatihan saja atau sekedar memberikan modal usaha,” jelas Guede.

Selanjutnya eks Irbansus di Inspektorat Provinsi. NTB juga menjelaskan bahwa pelatihan keterampilan tidak hanya diperlukan di pasar tenaga kerja dalam negeri. Untuk dapat memasuki pasar kerja saat ini di luar negeri, diperlukan pula keterampilan.

Misalnya saja, saat ini terdapat kebutuhan yang besar akan tenaga kerja terampil di bidang teknik di Korea Selatan. Oleh karena itu, perlu dipersiapkan dengan baik tenaga kerja yang ingin bekerja di Korea Selatan agar memiliki keterampilan mekanik.

Baca artikel edukasi menarik lainnya di link ini. FEB UGM dapat bantuan papan tulis interaktif pintar, apa itu? PT. Dahua Technologi Indonesia menyerahkan bantuan papan tulis interaktif pintar atau whiteboard digital kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UGM. dianrakyat.co.id.co.id 2 April 2024

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Bacaan Doa Qunut Subuh Teks Arab, Latin dan Artinya, Serta Tata Caranya
Next post Wijaya Karya Bangun Proyek Strategis Nasional NCICD