Lomba Trail Running Internasional Segera Digelar di Kawasan Danau Toba, Apa Bedanya dengan Lomba Lari Biasa?

Read Time:3 Minute, 42 Second

dianrakyat.co.id, Jakarta – Tasik, Berolahraga sambil menikmati indahnya pemandangan pegunungan dan perbukitan merupakan pengalaman yang menyenangkan. Olahraga ini disebut lari trail atau lari trail. lari lintasan atau lintas alam sering kali melibatkan pegunungan. Ini adalah tindakan lari di jalur tak beraspal yang mencakup berbagai medan alami, seperti hutan dan jalur alam.

Kegiatan ini menawarkan tantangan berbeda dibandingkan lari di jalan raya dengan keindahan alam yang bisa dinikmati para pelari. Salah satu atlet atau pejalan kaki Indonesia adalah Arief Wismoyono. Pada dasarnya menurut Arief; Lari lintas alam melibatkan lari di jalur beraspal atau tidak beraspal dengan kendaraan bermotor.

Dibandingkan berlari di jalan atau jalur biasa; Pesertanya adalah tanah berbatu, jalan tanah yang menawarkan pengalaman lebih natural dan menantang karena harus melewati bebatuan dan sungai atau lereng terjal.

Arief menambahkan, belakangan ini semakin populer di Indonesia. Pasalnya, masyarakat awam bisa berpartisipasi tanpa harus bergabung dengan organisasi yang dilatih atau diawasi secara khusus. Meski demikian, lari tetap membutuhkan latihan yang serius.

“Sebenarnya lintasan lari ada banyak jenisnya. Salah satunya bertepatan dengan lari lintas alam, dan jenis yang saya lakukan sekarang adalah lari gunung, jadi lari tidak perlu. Ia juga menjelaskan bahwa pelari “tidak hanya berlari, tetapi juga mendaki”, seringkali menggabungkan aktivitas tersebut dengan hiking.

“Untuk melakukan lari trail jenis ini diperlukan perlengkapan yang tepat. Khusus sepatu lari, baju olahraga, jas hujan, dan tas yang mudah dibawa,” imbuhnya.

Dalam waktu dekat, Arief akan tampil di program Trail of The Kings (TOTK) Zero Edition. Ia ditunjuk sebagai Brand Ambassador Trail of The Kings. Perlombaan ini dimulai pada tanggal 4 Mei hingga 5 Mei 2024 di Pulau Samosir. Panguruan Kabupaten Danau Toba Akan diselenggarakan di Sumatera Utara.

Selaku penyelenggara acara bekerja sama dengan Divisi Olah Raga Kreasi, banyak kegiatan menarik yang akan dipamerkan. Mereka memiliki jarak tempuh 5 km; 10 kilometer Terdiri dari perlombaan trail berdasarkan jarak trail 27 km dan ultra trail 50 km.

Alam di kaldera Danau Toba; Rangkaian kegiatan yang bertujuan untuk mempromosikan wisata sejarah dan budaya daerah ini bertujuan untuk menarik 1.500 peserta, baik dalam maupun luar negeri.

“Kami optimis ajang ini bisa mendatangkan banyak pelari yang akan membawa pasangan atau keluarga ke Danau Toba. Kami ingin mencap Danau Toba sebagai objek wisata kelas dunia melalui acara seperti ini,” jelas Direktur Utama Danau Toba. Badan Pelaksana Kekuasaan (BPODT); Jimmy Bernando Panjaitan pada konferensi pers Trail of The Kings (TOTK) Zero Edition di SUGBK Senayan Press. Jakarta Jumat 15 Maret 2024.

Jimmy berharap banyak pihak yang mau bekerjasama demi kelancaran dan suksesnya acara ini. komunitas pemerintah komunitas pelaku usaha; akademisi dan media. “Sebagai Situs Warisan Dunia yang diakui UNESCO, Kaldera Toba menjadi kebanggaan tidak hanya bagi masyarakat Batak, tapi bagi semua orang dan seluruh dunia,” ujarnya.

TOTK Cross Country Race bertujuan untuk memperkenalkan jalur Danau Toba kepada dunia melalui balap trail. Koordinasi revolusi psikologis; Promosi prestasi budaya dan olahraga; Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Aris Darmansyah mengungkapkan TOTK Zero Edition digelar sebagai upaya menghadirkan UTMB (Ultra Trail du Mont Blanc) ke Indonesia. UTMB merupakan ajang lari paling bergengsi di dunia dengan 10.000 pelari trail setiap tahunnya.

Direktur Pemasaran Pariwisata BPODT Wahyu Dito Galih Indharto menjelaskan pengembangan TOTK sebagai produk pariwisata dan kegiatan TOTK Zero Edition merupakan upaya BPODT menjadikan Danau Toba sebagai hub aktivitas outdoor kelas dunia.

Melalui beragam turnamen, TOTK Zero Edition mengajak peserta dari segala usia dan tingkat keahlian untuk berpartisipasi dan menikmati pengalaman tak terlupakan. Rentang usia untuk mengikuti kompetisi ini adalah dari 10 tahun hingga 85 tahun. Pendaftaran dibuka di website resmi TOTK mulai tanggal 13 Maret 2024 hingga kuota terisi.

Tak hanya menikmati alam, para pelari juga bisa membaca cerita tentang kekayaan warisan budaya dan kebanggaan budaya Batak saat melewati desa-desa budaya Batak dan tempat perpindahan mereka pada masa pemerintahan raja-raja Batak. Legenda Batak juga memiliki ikon legenda Batak bernama Pusuk Buhit yang menyatakan bahwa puncak gunung ini merupakan tempat lahirnya masyarakat Batak.

Gunung ini diperkirakan sudah ada sekitar 54.500 tahun yang lalu, memiliki ketinggian 1972 meter di atas permukaan laut dan meliputi beberapa desa di Kecamatan Sianjur Mula Mula dan Kecamatan Pangururan. Selain Pusuk Buhit, jalurnya adalah tempat, desa yang bisa Anda lewati, banyak tempat wisata dan pemandangan yang menakjubkan.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraft) mensponsori acara TOTK dan mengundang wisatawan untuk berpartisipasi dan meramaikan acara tersebut. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan acara tersebut merupakan bagian dari lomba lari kelas dunia UTMB (Ultra Trail du Mont Blanc), seri dunia pertama yang digelar di Indonesia.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Tidur Nyenyak dan Manjakan Diri di Jalan: 7 Sleeper Bus Mewah Perjalanan Surabaya-Bali
Next post Turnamen Esports Telkomsel Dunia Games MLBB untuk Siswa SMA, Hadiahnya Rp 131 Juta