Otak Penduduk Kota Besar ‘Sudah Diprogram’ untuk Hadapi Stres

Read Time:2 Minute, 12 Second

dianrakyat.co.id Tekno – Peneliti stres dan psikiater Mazda Adli menjelaskan bahwa emosi, stres, dan ancaman diproses oleh bagian otak yang disebut amigdala. Bagian otak ini bereaksi lebih aktif terhadap stres, semakin besar kota tempat kita tinggal. Artinya otak orang yang tinggal di kota besar sebenarnya sangat sensitif terhadap stres. Selain itu, ada bagian otak yang disebut korteks cingulate. “Bagian otak ini memproses stres dan emosi,” Deutsche Welle mengutip ucapannya pada 7 Februari 2024. Bagian otak ini bereaksi lebih kuat pada orang yang tidak hanya tinggal di kota besar, tapi juga besar di sana. Jadi, otak orang yang tinggal di kota besar diprogram untuk menghadapi stres. Namun, tidak semua warga kota jatuh sakit. Rupanya, tubuh kita sedang mengatasi stres. Untuk menyelidiki fenomena ini, Audley dari Mazda dan timnya menggunakan magnetic resonance imaging (MRI) untuk menganalisis otak penduduk kota yang menghadapi situasi stres yang tidak mereka rencanakan. Relawan diberikan solusi untuk masalah matematika. Triknya adalah tugas ini tidak dapat diselesaikan dalam jangka waktu yang ditentukan. Mereka juga mendapat hasil tes negatif. Benar-benar situasi yang menegangkan saat mengamati lingkungan di mana para relawan ini tinggal. Apakah faktor-faktor ini mempengaruhi tingkat stres? Mereka melihat bukti jelas bahwa kuota ruang hijau di kawasan pemukiman berperan besar dalam seberapa aktif area otak yang mengatur emosi dan membantu menyeimbangkan stres. “Bisa dibilang: semakin ekologis suatu kawasan pemukiman, semakin aktif pula area pengatur stres di otak,” kata Mazda Adli. Semakin banyak pohon dan jika ada taman dan ruang hijau di pemukiman, otak bisa. Anda perlu melindungi diri dari stres yang terus-menerus, dan ini juga merupakan tempat yang membantu melawan kesepian. Taman meningkatkan kontak antar manusia, mengundang observasi dan relaksasi. Itu sebabnya Mazda Adli, peneliti stres, menyerukan peningkatan kawasan hijau yang mendorong interaksi dan komunikasi di perkotaan. Di antara gedung-gedung apartemen berwarna abu-abu, seringkali terdapat kawasan hijau yang kondisinya memprihatinkan, tanpa tanaman yang indah. Tidak ada yang mau memikirkan hal ini, karena dibangun terutama karena alasan ekonomi, lingkungan pemukiman seringkali tidak berperan. Para perencana kota kini mempunyai tanggung jawab lebih besar untuk mengubah aspek ini. Menurut penelitian terbaru, area hijau kecil yang indah di antara gedung apartemen perkotaan dapat meningkatkan interaksi sosial. Di ruang hijau seperti ini, percakapan singkat selalu terjadi, interaksi sosial akan berjalan lebih baik jika tetangga mengelola sendiri ruang hijau tersebut. Taman terbuka di kota kini menjadi mode dan sedang dibangun di banyak kota besar di seluruh dunia. Seorang pria dengan kelainan identitas tubuh meminta dokter untuk memotong 2 jarinya yang sehat. Sebuah kejadian medis yang aneh terjadi di Quebec, Kanada. Seorang pria berusia 20 tahun meminta dokter untuk mengamputasi kedua jarinya yang sehat karena menyebabkan dia stres. dianrakyat.co.id.co.id 12 April 2024

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Puluhan Juta Data Penumpang Lion Air Bocor di Internet
Next post Deretan 46 Emiten di BEI yang Catat Ekuitas Negatif