Pro dan Kontra Kerok Bayi dengan Bawang Merah, Begini Kata Pakar

Read Time:2 Minute, 18 Second

dianrakyat.co.id, Jakarta – Salah satu cara tradisional yang sering digunakan untuk menurunkan demam dan pilek pada bayi adalah dengan memarut bawang bombay. Penyemprotan dengan buah persik dipercaya dapat membantu menurunkan demam, melancarkan sirkulasi, dan meredakan pilek pada bayi. Namun, terdapat banyak perdebatan mengenai keamanan metode ini.

Fitri Hartanto, seorang dokter spesialis anak dan konsultan tumbuh kembang anak sosial, mengatakan bahwa karena stres yang terlibat dalam aktivitas tersebut, bayi mungkin merasa sakit saat menggosok tangan.

Ia juga menjelaskan, efek deenkapsulasi pada bayi yang demam atau flu antara lain vasodilatasi atau pelebaran pembuluh darah sehingga menurunkan suhu tubuh anak yang demam.

“Kalau kita menyuntik crocane pada anak tentu akan terasa sakit karena tekanannya tidak pelan-pelan,” kata Fitri dalam acara, Selasa, 5 Maret 2024.

Hal ini menyebabkan peningkatan produksi endorfin, atau hormon kebahagiaan, pada anak-anak. Padahal, saat anak bahagia, hormon pertumbuhannya meningkat. Sehingga kegiatan tersebut kurang menyenangkan bagi anak dan interaksi antara orang tua dan anak kurang baik.

Selain itu, orang tua juga harus memperhatikan dampak jerawat pada kulit anak. Sebab, bawang merah bisa mengiritasi kulit sensitif bayi. Ia juga menekankan kemungkinan terjadinya iritasi pada mata bayi jika bawang bombay tidak sengaja tergesek di sekitar mata atau bagian wajah lainnya setelah memegang bawang tersebut.

Oleh karena itu kami menganjurkan untuk tidak memberikan anak-anak apapun yang berbahaya, tambahnya.

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, mencukur bayi bisa menimbulkan efek samping yang bisa membahayakan si kecil.

Oleh karena itu, ada beberapa cara mengobati demam dan flu pada anak tanpa menggunakan irisan bawang bombay. Fitri menyarankan agar orang tua bisa mengganti aktivitas memetik bawang dengan memberikan rangsangan pada bayi dengan pijatan. Pijatan ini bisa dilakukan dengan minyak kayu putih atau minyak biji rami, dan bisa dilakukan dengan lembut menggunakan tangan ibu atau ayah.

Pijat ini sebaiknya dilakukan secara perlahan dan mengikuti petunjuk dokter anak atau ahli kesehatan berpengalaman terkait prosedurnya. Melalui pijatan ini, interaksi antara orang tua dan bayi dapat ditingkatkan dan bonding antar keduanya dapat meningkat.

Meski terdapat argumen yang menentang praktik menempelkan bawang pada bayi, namun beberapa ahli mempunyai pendapat berbeda. Rina Triassich, dokter spesialis anak dan pernapasan, meyakini bayi bisa mengalami mata juling. Efek menghangatkan yang dihasilkan dengan menggosokkan bawang merah pada punggung atau perut bayi mampu meredakan gejala pilek dan batuk.

Lebih lanjut, Rina mengibaratkan cara tradisional tersebut dengan penggunaan obat-obatan yang dapat menimbulkan efek samping pada bayi. “Daripada memberi obat batuk dan pilek, saya lebih suka memarut bawang bombay karena efek sampingnya sangat sedikit. “Kalau obat batuk dan pilek belum begitu jelas manfaatnya, tapi efek sampingnya perlu diketahui,” ujarnya.

Reena menekankan pentingnya untuk tidak memberikan obat pada bayi secara tidak sengaja dan berpesan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum memberikan pengobatan apapun. “Jika kami akan memberikan sesuatu kepada seorang anak, kami memikirkan manfaat dan risikonya,” tambahnya.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Iklan iPhone 15 Terbaru Sebut Pengguna Tak Perlu Hapus Foto Berkat Memori Lega 
Next post Pabrik TMMIN Sabet Penghargaan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan