Survei: 63 Persen Anak Muda Pakai Aplikasi Kencan Online, Sebagian Pernah Alami Hal Tak Menyenangkan

Read Time:2 Minute, 36 Second

dianrakyat.co.id, Jakarta – Zaman dan kemajuan yang dibawa oleh Internet mengubah cara hidup masyarakat Indonesia. Salah satunya adalah kebiasaan membangun relasi dan mencari pasangan melalui aplikasi kencan.

Faktanya, survei yang dilakukan Populix tentang “Perilaku Penggunaan dan Keamanan Online pada Aplikasi Kencan di Indonesia” mengungkapkan bahwa 63 persen responden merupakan pengguna aplikasi kencan online. Sebagian besar dari jumlah tersebut merupakan generasi milenial.

Aplikasi kencan online yang paling banyak digunakan adalah Tinder (38 persen), Tantan (33 persen) dan Bumble (17 persen).

Hal ini menunjukkan betapa populernya ketiga aplikasi kencan ini di kalangan masyarakat Indonesia.

Selain ketiga nama di atas, masih ada aplikasi kencan lain yang dipilih responden, yakni Omi (13 persen), Dating.com (12 persen), Badoo (10 persen), Taaruf.id (7 persen), OkCupid (7 persen). persen), Muslimah (5 persen).

Menurut Eileen Kamtavijoyo, pendiri dan COO Populix, aplikasi kencan online sedang naik daun di Indonesia, hal ini menunjukkan peran teknologi digital dalam membentuk kebiasaan baru dalam membangun hubungan dan mencari pasangan hidup.

“Namun, hanya sebagian kecil dari sebagian besar pengguna aplikasi kencan yang benar-benar menikah,” kata Eileen, menurut Populix.

Dia menambahkan bahwa data menunjukkan bahwa aplikasi kencan tidak terutama digunakan untuk mencari pasangan hidup, namun untuk mencari teman untuk ngobrol, mencoba dan bersenang-senang.

Menurut survei, aplikasi kencan paling banyak digunakan pada malam hari setelah orang menyelesaikan rutinitas hariannya.

Fakta bahwa sebagian besar pengguna telah menggunakan aplikasi kencan kurang dari setahun menunjukkan bahwa aplikasi kencan adalah fenomena yang relatif baru.

Menariknya, 37% pengguna ragu akan menemukan pasangan hidup melalui aplikasi kencan online.

Namun di sisi lain, hanya 20% responden pengguna aplikasi kencan online yang mampu menemukan pasangan sebelum menikah atau menjalin hubungan serius.

Keraguan dan pandangan masyarakat terhadap peran aplikasi kencan online dalam mencari pasangan hidup diduga tidak lepas dari pengalaman mereka menggunakan aplikasi tersebut.

Hasil survei menunjukkan bahwa 56% responden menyatakan pernah mengalami kejadian yang tidak menyenangkan dalam aplikasi. Beberapa pengalaman tidak menyenangkan tersebut antara lain penipuan profil (71 persen), penggunaan bahasa kasar atau cabul (52 persen), pelecehan seksual (30 persen), pengkhianatan (23 persen), penipuan uang (22 persen), dan pelecehan dunia maya (21 persen). ). ). dan pencurian identitas atau doxing (21 persen).

Insiden ini mendorong pengguna untuk berhati-hati saat berkomunikasi di platform.

Mayoritas responden memeriksa profil mereka secara menyeluruh sebelum memulai percakapan yang lebih serius dan menyatakan bahwa mereka tidak boleh membagikan informasi pribadi mereka kepada orang baru atau mempostingnya di halaman profil mereka.

Sebelum memutuskan untuk bertemu langsung, sebagian besar pengguna menjalin koneksi dan mengecek profil media sosial terlebih dahulu.

Hal ini menunjukkan keinginan untuk mengenal dan membangun kepercayaan dengan orang-orang yang Anda temui di aplikasi sebelum melangkah lebih jauh.

Pengalaman negatif ini merupakan salah satu faktor pendorong perubahan signifikan dalam perilaku 55% responden yang bersedia membayar biaya berlangganan lebih tinggi untuk aplikasi kencan guna bertemu dengan pengguna aplikasi yang lebih andal dan serius. fungsi tambahan yang aman dan kompleks.

Lebih dari separuh responden bersedia menganggarkan dana hingga Rp100.000 per bulan untuk berlangganan aplikasi kencan online premium.

“Survei ini menunjukkan bahwa aplikasi kencan online menghadapi masalah keamanan bagi penggunanya. “Itulah mengapa seiring dengan semakin populernya aplikasi kencan online, penting bagi setiap pengguna untuk menyadari dan memahami privasi,” kata Eileen.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Menkes Budi Gunadi Sadikin: Vaksin TB Jadi Penentu Keberhasilan Eliminasi TB 2023
Next post Menkominfo Kasih Lampu Hijau Operator Telekomunikasi untuk Merger