Uni Emirat Arab Bantah Banjir Dubai Terjadi Akibat Modifikasi Cuaca

Read Time:3 Minute, 3 Second

dianrakyat.co.id, Jakarta – Banjir besar dilaporkan terjadi di Dubai. Sejak 16 April 2024, banyak jalan di Dubai, termasuk kawasan pemukiman dan bisnis, terendam banjir.

Bahkan, landasan pacu Bandara Internasional Dubai juga tidak terlindung dari banjir. Video yang beredar di media sosial menunjukkan puluhan pesawat harus melewati arus yang kuat.

Banjir Dubai juga terkait dengan upaya pemerintah Uni Emirat Arab untuk mengubah cuaca dengan menciptakan awan dan menyebabkan hujan.

Namun Kelompok Kerja UEA membantahnya. Dikutip dari NBC News, Pusat Meteorologi Nasional UEA pada Kamis (18 April 2024) menyebutkan, banjir besar yang melanda negara itu bukan disebabkan oleh perubahan cuaca.

Menurut Pusat Meteorologi Nasional UEA, tidak ada perubahan nyata pada kondisi cuaca akibat badai yang terjadi baru-baru ini di Dubai. Oleh karena itu, badai Dubai merupakan peristiwa alam.

Omar Al Yazeedi, wakil direktur Pusat Meteorologi Nasional UEA, mengatakan: “Pusat Meteorologi Nasional tidak melakukan operasi penyemaian awan selama kondisi cuaca ekstrem.”

Oleh karena itu, banjir Dubai disebabkan oleh curah hujan alami yang ekstrim di wilayah tersebut. Catatan menunjukkan Dubai kemarin mengalami hujan sangat deras hingga mencapai 250 mm di beberapa tempat, termasuk Al Ain.

Sedangkan Dubai sendiri mencatat curah hujan 100mm. Sebagai perbandingan, rata-rata curah hujan tahunan di UEA sendiri berkisar 140-200mm.

Selain itu, infrastruktur dan bangunan di UEA mungkin dirancang agar sesuai dengan kondisi cuaca setempat. Akibatnya, sistem drainase di negara tersebut, termasuk Dubai, kesulitan mengatasi curah hujan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Sementara itu, metode penyemaian awan untuk meningkatkan curah hujan tentunya telah menjadi bagian integral dari misi UEA untuk mengatasi kelangkaan air.

Misi penyemaian awan ini dimulai pada tahun 1990an dan berlanjut hingga saat ini. Penyemaian awan kini melebihi 1000 jam per tahun.

Sementara itu, negara-negara Teluk dilanda hujan lebat yang menyebabkan banjir mematikan dan mengganggu operasional bandara tersibuk kedua di dunia itu, menurut saluran Global dianrakyat.co.id.

Laporan BBC yang dikutip Kamis (18 April 2024) menyebutkan Bandara Internasional Dubai menghadapi “situasi yang sangat sulit”.

Beberapa penumpang disarankan untuk tidak berangkat karena banjir di Dubai menggenangi wilayah tersebut. Lebih jauh ke utara, seorang pria meninggal setelah mobilnya tersapu banjir bandang.

Di Oman, tim penyelamat Stokke menemukan mayat seorang gadis muda, yang akan dimulai pada tahun 2024. Pada Minggu, 4 April, jumlah korban tewas di negara itu bertambah menjadi 19 orang.

Menurut data Flight Aware pada 21:00 GMT (22:00 BST), sekitar 290 penerbangan ke dan dari Bandara Internasional Dubai, pusat konektivitas utama ke berbagai benua, dibatalkan pada Rabu (4).

Berdasarkan data, terdapat 440 penerbangan yang mengalami penundaan.

Bandara tersebut, yang melayani lebih dari 80 juta penumpang tahun lalu dan merupakan satu-satunya bandara AS di Atlanta, memperingatkan bahwa pemulihan akan memerlukan waktu.

Pembaruan terbaru menyarankan untuk tidak mengunjungi Terminal 1 tanpa izin dari maskapai dan juga menyarankan untuk tidak bepergian ke bandara, kata perusahaan itu.

Emirates, maskapai penerbangan internasional besar yang berkantor pusat di Dubai, telah menangguhkan check-in bagi penumpang yang berangkat dari Dubai hingga Kamis (4).

Para pejabat memperingatkan bahwa akan terjadi lebih banyak badai petir, hujan lebat dan angin kencang dan banyak daerah dataran rendah bisa terendam.

Tetangga utara Oman, Uni Emirat Arab (UEA), pada Selasa (16 April) mengalami curah hujan terberat sejak pencatatan dimulai 75 tahun lalu.

Pusat Meteorologi Nasional melaporkan bahwa curah hujan 254,8 mm (9,7 inci) turun dalam 24 jam di Chatom Al Shakra, wilayah Al Ain.

Curah hujan rata-rata di negara ini adalah antara 140 dan 200 mm per tahun, namun Dubai biasanya hanya menerima 97 mm. Rata-rata untuk bulan April hanya sekitar 8mm.

Rekaman dari pusat kota Dubai menunjukkan lusinan kendaraan terendam air di bagian Jalan Sheikh Zayed yang terendam banjir dan kemacetan panjang di tempat lain di jalan raya 12 jalur terlihat.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Tips Mengatasi Ancaman Kolestrol Tinggi di Momen Lebaran, Perhatikan Pola Makan
Next post Doa Buka Puasa Dzahaba Dzoma’u, Ini Bedanya dengan Allaahumma Lakasumtu