Dugaan TPPO Berkedok Magang, Kemendikbudristek: Ferienjob tak Pernah Jadi Bagian MBKM

Read Time:2 Minute, 51 Second

dianrakyat.co.id, JAKARTA — Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengumumkan adanya dugaan 1.047 pelajar menjadi korban perdagangan manusia dengan dalih praktik. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengumumkan Ferienjob tidak pernah menjadi bagian dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

“Ferienjob tidak pernah menjadi bagian dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka,” kata Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Diktiristek) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Abdul Haris kepada Republik, Senin (25/03/2024).

Dijelaskannya, Ditjen Diktistek Kemendikbudristek telah melakukan penindakan terhadap Ferienjob sejak Oktober 2023. Kemudian penindakan dilakukan dengan menerbitkan surat edaran no. 1032/E.E2/DT.00.05/2023 untuk semua perguruan tinggi negeri dan swasta.

Surat edaran dikeluarkan untuk semua universitas untuk menangguhkan partisipasi dalam program ini. Sebab, kata dia, banyak ditemukan pelanggaran hak mahasiswa dalam program tersebut.

“Kami meminta perguruan tinggi berhati-hati dalam merancang program MBKM mandiri dan selalu memastikan program tersebut sejalan dengan pedoman MBKM tahun 2020,” jelasnya.

Abdul juga mengatakan Kemendikbud mendukung penuh upaya penegakan hukum Polri. Ia juga menghimbau kepada perguruan tinggi yang mahasiswanya mengikuti program Ferienjob untuk selalu melindungi mahasiswanya dari tekanan dan perbudakan utang akibat program tersebut.

Sebelumnya, ribuan mahasiswa yang terjerat kasus dugaan tindak pidana perdagangan manusia (TPPO) dengan dalih magang di Jerman harus diusut tuntas. Di sisi lain, terungkapnya kasus ini dinilai menunjukkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tidak memiliki sistem pengawasan yang ketat terhadap program pelatihan di Perguruan Tinggi Merdeka.

“Adanya kasus dugaan perdagangan manusia dalam program Ferienjob di Jerman yang melibatkan pelajar Indonesia sangat mengkhawatirkan. Apalagi, korbannya mencapai ribuan pelajar. Kami berharap Menteri Nadiem Makarim menjelaskan kasus ini ke publik,” Ketua Umum Komisi X DPR RI Syaiful Huda mengatakan dalam keterangannya, Senin (25/03/2024).

Sekadar informasi, 1.047 mahasiswa dari 33 kampus di Indonesia diduga menjadi korban perdagangan manusia dengan dalih mengikuti pelatihan program German Ferienjob. Korban diantaranya berasal dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ).

Pelaku mengaku program pelatihan Ferienjob bisa diubah menjadi sistem kredit semester (SKS) 20. Program pelatihan ini sendiri merupakan salah satu program unggulan MBKM Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim.

Huda mengatakan, kasus eksploitasi terhadap mahasiswa program pelatihan Kampus Merdeka sangat mungkin terjadi. Menurutnya, pengawasan tambahan yang dilakukan Kemendikbud dan pihak perguruan tinggi diperlukan untuk memastikan program diklat internal Kampus Merdeka tidak dimanfaatkan pihak ketiga untuk mendapatkan tenaga kerja murah.

“Program pelatihan pada program MBKM sekilas cukup praktis, dimana mahasiswa mendapatkan pengalaman langsung di dunia kerja sebagai persiapan kelulusan. Namun jika program ini tidak diawasi secara ketat, ada kemungkinan terjadi penyalahgunaan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. pesta,” katanya.

Dalam kasus Ferienjob, lanjut Huda, para pihak tampaknya memiliki jaringan yang rapi untuk membujuk mahasiswa dan universitas agar bergabung. Menurutnya, ada perusahaan yang bertugas mempromosikan Ferienjob di perguruan tinggi seluruh Indonesia. Lalu ada perusahaan yang memberikan layanan administrasi, termasuk kontrak kerja untuk universitas dan mahasiswa yang berminat.

“Mereka juga bekerja sama dengan akademisi untuk membujuk pejabat universitas di Indonesia. Jaringan ini ternyata ada kaitannya dengan agen tenaga kerja di Jerman, ujarnya.

Politisi PKB ini mengungkapkan, ada ketentuan perlindungan terhadap mahasiswa dalam Program Kampus Merdeka Belajar. Diantaranya, mahasiswa sebagai lulusan mendapat manfaat berupa biaya hidup, biaya transportasi, dan jaminan pendampingan.

“Pertanyaannya adalah sejauh mana kondisi ini diikuti untuk melindungi siswa. “Kalau melihat kasus Ferienjob, kemungkinan pengawasan ini tidak berjalan sehingga siswa peserta pelatihan bisa mendapatkan manfaatnya,” ujarnya.

Huda meminta Kemendikbud mengkaji ulang program magang di program Kampus Merdeka. Menurutnya, penting untuk mengkaji lebih jauh apakah program pelatihan Kampus Merdeka ini sudah sesuai dengan tujuan awal dan tidak merugikan mahasiswa.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Kronologi Donny Kesuma Meninggal Dunia: Pasang Ring Sejak 2015, 20 Menit Terakhir Pompa Jantung Manual
Next post Intip Rahasia Sukses Pendiri Your Rich BFF Vivian Tu Jadi Jutawan pada Usia Muda