Harga Bawang Putih dan Cabai Rawit Terus Melonjak pada 1 April 2024

Read Time:4 Minute, 6 Second

dianrakyat.co.id, Jakarta – Harga pangan di pasaran masih terus naik hingga 1 April 2024. Harga segala sesuatu mulai dari bawang putih hingga cabai rawit sedang naik pada minggu ini dan awal bulan depan.

Mengutip Panel Harga Pangan Badan Pangan Nasional, Senin (4/1/2024), harga rata-rata umbi bawang putih ditetapkan Rp41.700 per kg, naik Rp50 atau 0,12 persen. Sementara itu, harga cabai rawit merah melonjak 4.960 rubel atau 10,80 persen menjadi Rp 50.890 untuk ukuran 50 kilogram.

Kenaikan harga mulai 1 April 2024 berdampak pada sejumlah produk dan barang lainnya. Antara lain harga telur ayam ras naik Rp70 (0,23 persen) menjadi Rp31.160.

Kemudian, harga Minyak Goreng dalam kemasan polos naik Rp 480 (2,70 persen) menjadi Rs 18.270 per liter, Tepung terigu curah sebesar Rs 690 (6,55 persen) menjadi Rs 11.230 per kg, dan harga ikan bandeng menjadi Rs 550. (1,65 persen).) menjadi Rp33.830 per kg, dan garam halus beryodium naik Rp460 (3,95 persen) menjadi Rp12.110 per kg.

Sebaliknya, pada 1 April 2024 terjadi penurunan harga beras. Misalnya, beras medium diturunkan Rp240 atau minus 1,71 persen menjadi Rp13.830, sedangkan beras premium diturunkan Rp720 atau minus 4,43 persen. Rp 15.540 per kg.

Anjloknya harga juga dirasakan bawang merah yang turun Rp1.830 atau minus 5,34 persen menjadi Rp32.430 per kilogram. Harga kedelai kering bit (impor) turun Rp400 (minus 3,04 persen) menjadi Rp12.770.

Harga daging sapi yang sempat naik beberapa waktu lalu kini turun Rp9.350 atau minus 6,87 persen menjadi Rp126.680 per kg. Begitu pula harga daging ayam ras yang saat ini turun 20 dinar (minus 0,05 persen) kini menjadi 37.040 dinar per kilogram.

Barang atau produk lainnya serta tong merah turun Rp2.850 (minus 6,67 persen) menjadi Rp39.900, konsumsi gula pasir sebesar Rp120 (minus 0,67 persen) menjadi Rp17.750, minyak goreng curah sebesar Rp430 (minus 2,71 persen) ) menjadi Rp15.410 per liter, dan tepung terigu kemasan curah dari Rp560 (minus 4,15 persen) menjadi Rp12.920.

Sebelumnya diberitakan, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kenendag) Isi Karim mewanti-wanti adanya kenaikan harga bawang merah jelang Lebaran 2024.

Berdasarkan catatannya, harga bawang putih pada Maret 2024 mengalami kenaikan sebesar 5,4 persen dibandingkan Februari 2024.

“Ada komoditas lain yang perlu mendapat perhatian, yaitu bawang putih,” kata Isi saat diskusi publik mengenai ketersediaan pangan menjelang Idul Fitri 2024 di Hotel Grandhika, Jakarta Selatan, Rabu (27/03/2024).

Ia mengatakan kenaikan harga bawang putih di pasar domestik merupakan konsekuensi dari kenaikan harga bawang putih di China. Di Indonesia, 90 persen bawang putih diimpor.

“Bawang putih lebih dari 90 persen impor. Jadi ada peningkatan pengadaannya, terutama di China (yang meningkat),” jelasnya.

Selain itu, Isi memastikan stok barang kebutuhan pokok tetap mencukupi untuk Idul Adha. Namun dia tidak menyebutkan berapa stok bawang putih yang dimilikinya saat ini untuk memenuhi kebutuhan Ramadhan dan Idul Fitri 2024.

“(Bawang putih) tersedia dalam jumlah cukup,” kata Isi.

Sebelumnya, kenaikan harga pangan terpantau di beberapa daerah selama Ramadan 2024, termasuk Pasar Kukun di Kabupaten Tangerang, Banten.

Terjadi kenaikan harga pada beberapa komoditas, salah satunya rempah-rempah seperti bawang putih, cabai merah, dan cabai rawit merah.

“Harga bawang merah dan bawang putih naik dari 40.000 menjadi 50.000 per kilogram. Biasanya dapat 35.000 rubel,” kata Andi (40) kepada dianrakyat.co.id, Jumat (8/3).

Sementara itu, harga satu ember kacang lentil merah juga naik menjadi Rp70 dibandingkan harga sebelumnya yakni Rp65 pada pekan lalu. Harga normal cabai biasanya berkisar Rp30 ribu, sedangkan Rp40 per kg.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (Kenendag) Kementerian Perdagangan Isi Karim mengungkap alasan kenaikan harga daging ayam jelang Idul Adha 2024.

Dia mengatakan, kenaikan harga disebabkan oleh pedagang perantara yang terlalu banyak mengambil untung saat permintaan daging ayam jelang lebaran.

“Setelah kita lihat, saat berdialog dengan sesama pedagang, ada pedagang perantara yang mengambil untung short karena ekspektasi lebaran meningkat,” kata Isi Grandika dalam diskusi terbuka ketersediaan pangan jelang Idul Fitri 2024. Hotel, Jakarta Selatan, Rabu (27/3).

Menurut Isi, tengkulak mendapat penghasilan sekitar 2.000 per ekor ayam. Dengan demikian, harga ayam di pasar tradisional mencapai Rp40.000 per kg dari harga maksimal Rp38.000 per kg.

“Kenaikannya kecil Rp 2.000, kalau seribunya kita bagi antara tengkulak dan pedagang, hasilnya naik Rp 2.000,” jelasnya.

Sementara itu, harga daging ayam di tingkat peternak hingga Idul Adha belum mengalami kenaikan. Saat ini harga ayam hidup berkisar Rp 24.000.

“Sementara harga daging dan karkasnya sekitar 40.000 dinar, harga acuannya 37.000 sampai 38.000 dinar, jadi ada kenaikan di atas harga acuan,” tegas Isi.

Meski demikian, Isi menilai kenaikan harga daging ayam masih wajar. Jadi, tak perlu terlalu khawatir menjelang Idul Adha.

“Jadi di koridor-koridor mereka tidak terlalu khawatir karena sampai saat ini harga ayam di tingkat peternak belum membaik, sudah beberapa bulan ini harga ayam berada di bawah harga referensi,” pungkas Isi.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Statistik dan Jadwal Lengkap MotoGP Qatar Akhir Pekan Ini
Next post Anies Baswedan Ikut Tanggapi Ucapan Youtuber Indah G yang Sebut Bahasa Indonesia Miskin Kosakata