Mengenal Gars, Ikan Purba dengan Rahang Raksasa yang Baru Ditemukan

Read Time:1 Minute, 28 Second

JAKARTA – Para ilmuwan baru-baru ini menemukan fosil hidup tak lazim bernama ikan tanduk. Ikan purba ini tidak banyak berubah sejak nenek moyang mereka berenang di lautan bersama dinosaurus 150 juta tahun lalu.

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Evolution menunjukkan bahwa tangan memiliki tingkat evolusi molekuler paling lambat dibandingkan semua vertebrata berahang. Artinya ikan ini berevolusi sangat lambat dibandingkan hewan lainnya.

Tangan memiliki garis keturunan yang panjang. Spesies paling modern secara anatomis ditemukan dalam fosil dari Zaman Jura Akhir (163,5 hingga 145 juta tahun lalu). Saat ini, tujuh spesies ikan tanduk hidup di danau dan sungai di Amerika Utara dan Selatan, dan satu spesies kadang-kadang menjelajah ke laut.

Meskipun banyak spesies yang dianggap sebagai fosil hidup memiliki karakteristik serupa dengan fosil kerabatnya, mereka telah mengalami perubahan evolusioner, meskipun hal ini tidak selalu jelas.

Untuk dapat digolongkan sebagai fosil hidup, suatu organisme harus memiliki nenek moyang yang sama dengan garis keturunan yang telah punah, memiliki perubahan bentuk fisik yang minimal dibandingkan kerabatnya, dan juga telah terdiversifikasi menjadi sejumlah kecil spesies.

Rahasia di balik lambatnya perkembangan ikan

Para ilmuwan menggunakan analisis komputer untuk mempelajari urutan gen yang diwarisi dari nenek moyang yang sama, yang dikenal sebagai ortolog. Analisis ini menunjukkan tingkat penggantian atau mutasi gen dari waktu ke waktu.

Hasilnya menunjukkan bahwa beberapa fosil hidup, seperti tuatara, coelacanth, dan hoatzin, masih mempertahankan banyak karakteristiknya tetapi berbeda secara signifikan dari kerabatnya.

Namun kerabat dekat udang karang, udang karang dan ikan sturgeon, tampaknya berevolusi lebih lambat. Dari 471 spesies yang diperiksa, udang karang dan sturgeon memiliki tingkat penggantian terendah.

Penggantian kecil ini menghasilkan perubahan fisik yang minimal. Hal ini menjelaskan mengapa genus gars tidak melakukan diversifikasi menjadi spesies baru yang berbeda secara fisik seperti kelompok lainnya. Sebaliknya, beberapa spesies baru stabil dalam jangka waktu yang lama.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Pemegang Saham Telkomsel Bidik Cuan dari Data Center
Next post Telin dan KT Corporation Tekan MoU Guna Wujudkan Konektivitas Digital di Asia-Pasifik