Mengungkap Alasan Mengapa Orang Eropa Suka Memakan Mumi Mesir

Read Time:2 Minute, 21 Second

dianrakyat.co.id Edukasi – Mengapa orang menganggap kanibalisme baik untuk kesehatan? Di saat masyarakat Eropa terobsesi dengan mumi Mesir, dianrakyat.co.id menawarkan sekilas salah satu kesenjangan paling menakutkan dalam sejarah Eropa.

Hal ini awalnya didorong oleh keyakinan bahwa menghancurkan dan mengawetkan sisa-sisa manusia dapat menyembuhkan apa pun mulai dari penyakit pes hingga sakit kepala, lapor Britannica.

Belakangan, gagasan mengerikan tentang hiburan makan malam berbuka puasa di zaman Victoria, membalut mayat Mesir kuno menjadi daya tarik dari Abad Pertengahan hingga abad ke-19. Nah simak selengkapnya informasi yang bisa dianrakyat.co.id berikan berikut ini dari berbagai sumber: Mumi mania

Keyakinan bahwa mumi dapat menyembuhkan penyakit telah mendorong orang untuk memakan makanan lezat yang mengerikan ini selama berabad-abad.

Mumi, produk yang terbuat dari mayat mumi, adalah bahan obat yang digunakan selama berabad-abad baik oleh orang kaya maupun miskin, tersedia di toko obat, dan dibuat dari sisa mumi yang dibawa kembali ke Eropa dari makam Mesir.

Pada abad ke-12, apoteker menggunakan mumi giling untuk mengekstrak khasiat obat luar biasa ini. Mumi adalah obat yang diresepkan untuk 500 tahun ke depan.

Di dunia tanpa antibiotik, dokter meresepkan tengkorak, tulang, dan daging giling untuk mengobati penyakit mulai dari sakit kepala hingga mengurangi peradangan atau menyembuhkan wabah.

Tidak semua orang bisa diyakinkan. Guy de la Fontaine, seorang dokter kerajaan, mencurigai mumi adalah obat yang berguna dan pada tahun 1564 ia memalsukan mumi dari petani yang meninggal di Alexandria. Dia menyadari bahwa orang bisa saja tertipu. Mereka tidak selalu memakan mumi kuno yang asli.

Namun pemalsuan ini menggambarkan satu hal penting: Ada permintaan terus-menerus akan daging mati untuk memasok obat-obatan dan mumi asli Mesir. Pada abad ke-18, apoteker dan dukun masih meresepkan obat mumi. Obat Ibu

Tidak semua dokter menganggap mumi kering, mumi tua adalah obat terbaik. Beberapa dokter percaya bahwa daging dan darah segar memiliki kekuatan yang tidak dimiliki mumi yang sudah lama meninggal.

Alasan terbaru telah meyakinkan bahkan para bangsawan terhebat sekalipun. Raja Charles II dari Inggris meminum obat yang terbuat dari tengkorak manusia setelah menderita epilepsi, dan pada tahun 1909 para dokter biasanya menggunakan tengkorak manusia untuk mengobati kondisi neurologis.

Bagi bangsawan dan elit sosial, memakan mumi dipandang sebagai obat yang cocok untuk bangsawan, karena dokter mengklaim mumi dibuat dari firaun. Para bangsawan makan bersama para bangsawan. Makan malam, minuman, dan pertunjukan

Pada abad ke-19, masyarakat tidak lagi menggunakan mumi untuk mengobati penyakit, namun masyarakat Victoria mengadakan “pesta membuka bungkus” untuk membuka mayat orang Mesir untuk hiburan di pesta pribadi.

Ekspedisi pertama Napoleon ke Mesir pada tahun 1798 memicu keingintahuan Eropa dan memungkinkan para pelancong Mesir abad ke-19 membawa mumi-mumi diawetkan yang dibeli di Mesir kembali ke Eropa. Ramalan Jayabaya yang terkenal dipercaya telah ada di Indonesia selama 5 abad, Raja Jayabaya dikenal dengan kata Jayabaya karena berbagai ramalannya. Prediksi tersebut awalnya direkam dan dipublikasikan di dianrakyat.co.id.co.id pada 27 Maret 2024.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post 10 Makanan Terbaik Singkirkan Lemak, Bikin Bentuk Tubuh Jadi Lebih Baik
Next post Prediksi Pertandingan LaLiga: Valencia vs Real Madrid